Two

227 40 8
                                    

I've got fire for a heart
I'm not scared of the dark
You've never seen it look so easy
I got a river for a soul
And baby you're a boat
Baby you're my only reason

(One Direction - Drag Me Down)

****

"Hai calon pacar! Tadi istirahat kamu makan ga? Aku engga loh. Lapeeer" Zila bercerita kepada seorang lelaki yang bahkan tidak menggubris perkataannya sama sekali.

"Utaaaaaaaa" Zila kembali memanggil lelaki itu. Lelaki yang selalu ia akui sebagai calon pacar-nya.

Namanya adalah Putra Adira Leonard. Zila selalu memanggilnya Uta. Lelaki tampan yang di idam-idamkan hampir seluruh siswi di SMA Permata. Ia adalah anggota OSIS yang aktif dan sangat bertanggung jawab. Ia juga masuk ke tim basket SMA-nya. Selain itu, ia merupakan siswa yang pintar dan berprestasi. Ia selalu mendapat peringkat 1 di kelasnya.

Sebenarnya ia memiliki sifat yang baik. Ia selalu ramah dan murah senyum kepada siapapun. Kecuali Zila.

Putra terganggu dengan keberadaan Zila, dengan sifat Zila yang selalu kekanak-kanakan, dan dengan kelakuan Zila yang selalu ingin dekat dengannya.

"Berisik lah Zee"

Yang menimpali bukan Putra, tetapi Jonathan. Teman-temannya selalu memanggil dia dengan sebutan Jo. Ia adalah sahabat dekat Putra.

Jo tak kalah tampan dan populer dari Putra. Hanya saja, kelakuannya super pecicilan. Ia sangat hobi menjaili seseorang.

Satu lagi sahabat Putra adalah Karel. Ia juga tergabung dengan tim basketnya Jo dan Putra. Karel adalah Pria yang sifatnya sangat bertolak belakang dengan Jo.

Karel adalah lelaki yang sangat dingin. Ia tidak peduli sekitar. Ia duduk di kursi depan di sebelah kiri paling ujung. Kursi yang biasanya dekat dengan kursi guru. Bersebelahan dengan Tasya. Hobinya membaca. Dan berkat hobinya ini, ia mendapat peringkat 3 di kelasnya. Peringkat 2-nya adalah Tasya. Zila? Jangan tanyakan. Bahkan 10 besar saja ia tidak masuk. Jo? Apalagi.

"Diem lo ceking!" bentak Zila kepada Jo.

Jo memutar kedua bola matanya kemudian mengalihkan pandangannya ke pintu masuk kelas mereka.

"Ada bu Rika oy!!!" teriaknya.

Selain sebagai Ketua Tim Basket, ia juga menyandang gelar sebagai wakil ketua murid. Ketua muridnya jangan ditanya lagi, sudah pasti Putra. Jo diberi tugas untuk selalu memperhatikan kedatangan seseorang, termasuk guru. Karena bangkunya yang berdekatan dengan pintu kelas.

Semua murid segera duduk di kursi masing-masing. Murid di kelas ini hanya berjumlah 24 orang. Kursinyapun sendiri-sendiri. Seperti sekolah-sekolah favorit lainnya.

 Seperti sekolah-sekolah favorit lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hening. Hanya ada suara lembaran-lembaran buku yang dibuka, seperti dibaca padahal tidak. Mereka kicep kalau pelajaran Bu Rika. Beliau mengajar pelajaran Matematika. Perawakan beliau yang memang terlihat cukup gempal, membuat siapapun takut untuk berhadapan dengannya.

Try HardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang