13

4.4K 325 36
                                    

Author Pov

"Aku serius." Fano memandang Viona dengan cukup serius. Membuat Viona cukup diam. Namun beberapa menit kemudian, ia justru menepuk lengan Fano dengan tertawa garing.

"Apaan sih Fan! Mending di simpen aja deh tuh fotonya," kata Viona masih dengan tawa garingnya.

"Oh gitu? Yaudah, aku post di seluruh akun sosmed aku, aku tag kamu." Fano justru terlihat menantang Viona.

"Ih ya janganlah!"

"Ayolah, Vi. Dinner sama aku apa susahnya sih?" Fano bertanya. Viona sempat berpikir sejenak. Ia menimbang-nimbang.

Menurut Viona, gini aja gue kadang bisa salting. Udah salting, blushing. Lah apalagi kalo dinner, bisa makin salting gue.

"Gimana gimana? Jangan banyak mikir, udah bilang iya aja ribet banget." Fano menaikkan kedua alisnya bertanya terus menerus. Hingga keputusan final Viona terjawab.

"Iya iya! Jangan lupa, hapus foto aku tadi, awas jangan sampe di post!" Viona menjawab dengan berbagai peringatan.

"Kalo sampe nih ya, aku nemu foto aku tadi. Yaudah kita batal dinner," tapi boong. Lanjutnya di dalam hati.

"Siap bos!"

*

Bel jam istirahat baru saja berbunyi. Viona memasukkan alat tulisnya ke dalam tas terlebih dahulu, sebelum keluar dari kelas.

"Bel, ayo ke kantin?" Setelah selesai Viona berdiri menghampiri Bella yang duduk di depannya.

"Tumben lo ajakin gue, biasanya kan-"

"Udah lama lo, ayo ih!" Viona menarik-narik tangan Bella.

"Viona sebentar, heh!" Bella melepas tarikan Viona, dan berdiri di samping Viona.

"Ayo!"

Viona dan Bella berjalan melewati koridor kelas, seraya tertawa kecil jika salah satu dari mereka bercerita.

Sesampainya di kantin, Viona dan Bella duduk di bangku yang tak jauh dari penjual siomay.

"Lo mau pesen apa?" Bella bertanya, Viona melihat menu-menu makanan, lalu menjawab.

"Siomay aja deh, deket juga kan?" Viona berkata, sekaligus bertanya yang dijawab anggukan oleh Bella.

"Tunggu bentar."

Cukup menunggu lima menit untuk memesan siomay. Bella datang dengan membawa dua piring siomay.

"Nih," Bella menyodorkan sepiring siomay itu. Viona mengambil sendok dan garpu yang sudah tersedia di atas meja.

"Eh iya, Bel?" Viona tiba-tiba membuka suara, membuat Bella menghentikan makannya.

"Apa?" Bella menaikkan sebelah alisnya, lalu memasukkan sesendok siomay ke dalam mulutnya.

"Gue pengen cerita nih, udah lama juga kan gue enggak cerita sama lo?" Viona berkata, lalu memasukkan sesendok siomay ke dalam mulutnya.

"Biar gue tebak, ini pasti tentang Fano ya kan?" Bella menebak seraya menunjuk Viona dengan jari telunjuknya.

Viona hanya mengangguk.

"Jadi gimana?" Bella bertanya, Viona menghela napas sejenak.

"Fano ngajakin dinner, Bel," Viona menjawab dengan tersenyum tipis.

"Ya baguslah, masalah lo apa?" Bella kembali bertanya, membuat Viona menjadi bingung.

"Gue- gue tuh emang sebenernya suka sama dia, udah lama." Viona memberi jeda sebentar, lalu kembali melanjutkan ceritanya, "tapi gue belum pernah jujur sama perasaan gue sendiri ke dia,"

SuddenlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang