12

4.7K 310 25
                                    

Author Pov

Jam istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Viona masih duduk dengan nyaman, dengan memainkan ponselnya. Berulang kali Bella mengajaknya untuk sekedar ke kantin menamani sahabatnya itu, namun Viona justru menjawab.

"Udah ih sama keyla sana!" Itu jawaban Viona yang membuat Bella bergumam tak jelas. Akhirnya, ia mengajak Keyla untuk menemaninya menuju kantin.

Setelah kelas Viona sepi, Viona meletakkan ponselnya di atas meja. Ia mulai tersenyum sendiri sambil mengingat kejadian tadi pagi, dimana Fano memasangkan bandana di atas kepala Viona. Dan juga merapikan rambut Viona yang sempat di acak-acak oleh Fano.

Viona tak menyembunyikan senyumannya saat ini. Ia merasa senang dengan sikap manis Fano tadi pagi.

Viona tak habis pikir dengan sikap Fano yang kelewat manis. Fano yang terkadang dingin dengan orang lain, tetapi tidak untuk Viona.

Justru, Fano akan dengan senang hati memperlihatkan sikap manisnya di hadapan Viona. Dengan senyum Fano yang ditujukan untuk Viona saja sudah cukup membuat Viona tersenyum sendiri.

Viona tidak sadar, senyumannya yang sejak tadi mengembang itu dilihat oleh seorang lelaki tampan. Ia menatap Viona dari kejauhan, ia tersenyum melihat Viona yang juga ikut tersenyum.

Lelaki tersebut melangkahkan kakinya mendekati Viona. Viona yang terlalu sibuk dengan dunianya sendiri, tak sadar jika seseorang yang sedang ada dipikirannya itu memperhatikannya dengan terang terangan.

"Senyum gitu aja cantiknya bikin meleleh ya?" Fano yang baru saja berbicara itu menyadarkan lamunan Viona. Viona tersentak kaget saat melihat Fano yang ada di sampingnya itu menatapnya.

"Se- sejak kapan kamu disini?" Viona menjawab dengan salah tingkah. Membuat Fano tertawa kecil.

"Sejak aku lihat kamu senyum senyum sendiri," jawaban Fano, membuat Viona melotot tak percaya.

"Ja-jadi?"

"Jadi ap-"

"Oh jadi enggak mau ke kantin sama gue karna mau pacaran di kelas?!" Bella dan Keyla baru masuk kelas, dengan membawa sebuah minuman dingin di tangan Bella.

"Ish! Apaan sih!"

"Jangan salting gitu," Fano berkata sambil tersenyum manis.

"Kamu diem bisa enggak sih? Atau nanti aku enggak temenin kamu latihan basket?" Viona berkata dengan tegas. Membuat Fano menjadi diam.

*

Lelaki dengan jaket jeans itu berjalan menuju parkiran. Ia mengambil kunci motornya yang ia letakkan di dalam tas.

Baru saja lelaki tersebut akan menggunakan helm-nya. Tiba-tiba saja ponselnya bergetar. Sebuah pesan singkat muncul.

From : Viona

Kak, maaf ya tapi aku hari ini enggak bisa pulang sama kakak. Maaf ya.

"Ck!" Revan berdecak kesal membaca pesan singkat tersebut. Sudah berapa kali Viona mengiriminya pesan untuk tidak pulang bersamanya.

Ia menggunakan helm, lalu mengendarai motor sport miliknya itu.

*

Sementara itu, Viona baru saja membeli dua botol air mineral.

Ia mengikat rambutnya terlebih dahulu, lalu membawa kedua botol air mineral tersebut menuju lapangan.

*

Setelah mengganti seragamnya dengan kaos, Fano berjalan menuju lapangan. Anggota tim basket sekolahnya sudah berkumpul di lapangan tersebut.

Aldi yang baru saja melihat Fano masuk ke lapangan segera mendekat ke arah Fano.

SuddenlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang