Niatnya sih mau lanjut cerita uang satunya,tapi malah mikir yang ini,yasudah lah. Nikmati saja ya cerita dari author yang gak jelas ini.
¶¶¶
Raya pov
Aku mengikuti Sinta yang berjalan lebih dulu sambil membawaku "jadi kamu mau apa bawa aku kesini" aku bertanya heran "aku mau kamu kasih surat ini buat Dimas,plsss mau ya" dia memberikan surat itu dengan paksa ke tanganku "kenapa gak sendiri aja sih,aku sibuk,lagian daripada suka sama cowo dingin kaya gitu mendingan sama aku,jelas lebih ganteng" nyebelin banget sih tuh Dimas,apa coba yang keren dari dia,kerenan juga aku "tolong ya" dia memohon dengan wajah memelas "ya deh" dia berjingkrak kesenangan. Aku langsung kekelas dan menaruh surat itu di mejanya,tepatnya didepan orangnya. Karena aku males ngomong,jadi aku kasih langsung aja,dari pada ngomong sama dia nanti gak dibales lagi. Aku langsung memakai earphoneku dan keluar kelas. Aku menuju kantin karena aku merasa lapar. "Hai Raya!"
Dimas pov
Apa sih mau anak itu,menyebalkan sekali. Tadi dia cerewet sekali,sekarang memberiku surat. Nanti saja lah bacanya,gak penting juga. Lebih baik aku melanjutkan membacaku yang terputus karena kelakuan anak itu. Sedang asik-asik aku membaca ternyata bell masuk berdering,apalagi ini. Huh menyebalkan. Aku menunggu saat-saat bell terakhir berbunyi,kenapa bell terasa lama bagiku hufftt "RAYA BANGUN!" guru itu berteriak kencang sekali "bukan aku" katanya sedikit kaget dan langsung sadar,yah apa lagi yang anak idiot itu lakukan. Seakan tidak ada beban saja,dengan selalu mencari masalah. Semua siswa menatap keara kami berdua,yeah im very don't like kalo semua orang natap aku kaya gitu. Sebenernya bukan aku sih,tapi anak idiot itu "JANGAN NYENGIR AJA KAMU,CEPAT KERJAKAN APA YANG ADA DI PAPAN TULIS" anak itu menggaruk belakang kepalanya yang mungkin tidak gatal. Guru itu mendesah pasrah,seakan dia mengerti kalau anak idiot ini tidak bisa mengerjakanya "YASUDAH,KALAU BEGITU KAMU IBU HUKUM" dia terlihat senang. Apa,anak itu sepertinya memang idiot,mendapat hukuman malah segembira itu,O My Lord,apa dia tidang mikir jika dia itu mendapat hukuman "KAMU AKAN MENGERJAKAN SOAL DI PAPAN TULIS DAN MENGERJAKAN SOAL HALAMAN 33 SAMPAI 39 DAN HARUS SELESAI 3 HARI KEDEPAN " kata guru itu,mukanya berubah dari gembira menjadi murung "ayolah bu saya cuma tidur doang kok,kasih keringanan ya" melasnya "BAIKLAH,DIMAS AJARKAN RAYA,KALAU TIDAK KALIAN BERDUA SAYA HUKUM" loh kenapa jadi aku kena juga,anak ini memang selain idiot lagi.uga distress. Akhirnya hal yang aku tunggu datang juga,yaitu dengan berbunyinya bell pulang. Seperti biasa,aku pulang dengan membawa mobil. Di mobil aku teringat kalau anak idiot itu memberikan aku surat berwarna pink. Dia laki atau wanita sih,tidak ada kertas lain emangnya ya. Aku membuka surat itu perlahan dan membacanya.
¶¶¶
Akhirnya,maaf kalo garing atau ngebosenin,maaf soalnya author juga lagi hiatus,tapi mau ngelanjutin cerita ini juga,jangan lupa vote dan coment ya. Jangan pelit-pelit,nanti kuburannya sempit lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden love (yaoi)
RomanceRaya adalah anak laki-laki yang selalu ceria dan penuh kebahagiaan,walau dia bodoh dan konyol,namun dibalik kebahagiaanya itu dia menyimpan rasa sedih dan kesepian karena dia tidak memiliki orang tua dan tinggal sendirian. Di sisi lain,Dimas laki-la...