Author pov
3 hari telah berlalu, dan Sekarang waktunya tugas Raya dan Dimas untuk di kumpulkan. Entah kenapa Dimas merasa ingin sekali menambah tugas dari guru tersebut, namun itu tidak mungkin bukan. "Akhirnya tugas selesai juga, makasih ya dim kamu mau bantuin aku" Raya memegang tangan Dimas dan menyengir dengan cengiran khasnya. "Khmm" Raya langsung melepaskan tangannya karena mendengar suara Sonny. “Wah tugas kamu udah selesai ya dik? Gimana kalau kita rayain?” Sony sedikit senang karena waktunya untuk berdua dengan Raya tidak terganggu, dan pasti si Dimas itu tidak akan mendekati Raya lagi. Itulah yang Sonny pikirkan. “ah boleh juga tuh” Raya sangat bahagia dengan selesainya penderitaan bersama Dimas. Bell masuk berbunyi dan itulah waktunya dia mengumpulkan tugasnya.
Raya pov
Aku mengumpulkan tugasku dengan sedikit gugup. Dan akhirnya tugasku selesai juga, ah 3 hari yang menyebalkan. Aku tinggal menunggu pulang sekolah dan di traktir makan oleh Sony, yay seneng deh bisa ngirit uang. Seperti biasa, aku pasti tidak akan bisa mengerti apa yang guru itu katakan. Ya aku mengakuinya sih bahwa aku bodoh, tapi aku masih ada kepintarannya kok, walaupun sedikit. Kenapa bell pulang lama sekali, aku tidak sabar makan-makan gratis dari sonny. Hufftt menyebalkan.
Dan jam yang ku tunggu-tunggu akhirnya tiba. “makan gratis, makan gratis, makan gratis....” itulah kata-kata yang ku senandukan dari tadi “ hmm dasar bocah idiot” ishh kenapa dia harus duduk di sebelahku coba, menyebalkan. “diam kamu orang sombong” mending aku langsung ke parkiran nungguin Sony, dari pada ngurusin tuh orang sombong bin nyebelin.
“ayo masuk mobil” baru aja aku mau masuk mobil Sonny, si orang sombong itu mencekal tanganku lagi. Mau apa sih dia, kalo suka sama Sony ya bilang aja lah, kan saingan aku jadi berkurang untuk mendapatkan Sinta. “kamu mau apa lagi sih?” tuh kan di tanya malah dia, tapi nih tangan gak di lepas-lepas. “Lepasin tangan Dika!” oke sekarang aku ditarik sama dua cowok ini, ya tuhan bisakah kau tidak libatkan hambamu dalam kisah cinta sahabatku. Libatkan saja aku dalam kisah cinta Sinta ya tuhan. “bukan urusanmu, lagipula lebih baik Raya pulang bersamaku” aku benar-benar kesal “kalian apa-apaan sih, DIMAS! LEPAS GAK! Gak tau sakit apa. Aku mau makan sama Sony, dan itu bukan urisanmu” baiklah aku sangat marah sekarang, aku melepaskan tangan Dimas dan masuk ke dalam mobil Sony. Itu adalah kejadian yang menyebalkan menurutku untuk seumur hidup.
“Kita mau makan di mana Dik?” hmm enaknya di mana ya “di mana aja deh, yang penting gratis hehehe” Sony langsung menyubit hidungku “aduh sakit tau, lagi pula perhatikan jalan, nanti kita ke tabrak” Sony llangsung fokus pada jalanan dan kita tidak ada percakapan lagi, bahkan sampai di tempat tujuan.
Dimas pov
Ngapain si Raya milih tuh cowok, ngeselin banget. Lagian ngapain aku ngelarang Raya? Emang aku siapanya Raya? “Dimas are you okay?” orang lagi bete dia malah muncul “mau tau aja si” “Dimas, if you are not polite, I will move you to the Netherlands” bodo lah, lagi pula udah biasa pindah-pindah kota juga, udah males dengernya. “gak perduli” mending pergi tidur aja lah dari pada ngomong sama orang sok tua itu.
kenapa aku terus memikirkan si idiot yang sedang bersama dengan pengganggu itu? Aku mulai aneh dan tidak waras. Teleponku berdering, dari siapa ini?, kenapa tidak ada namanya. “hallo! Siapa ini?” kenapa telepone itu langsung di matikan. Siapa yang sore-sore begini ingin menjahili oorang, apa dia kurang kerjaan. Dan benar saja dia menelpone lagi “ kalau kamu hanya ingin menutup teleponnya, lebih baik tidak usah nelepon lagi” awas saja orang ini jika langsung mematikanya lagi “hallo” dia berbicara “ siapa ini?”¶¶¶
Maaf ya saya updetnya lama, maklum dikarenakan saya mau ujian. Yah dan maaf juga kalo cerita saya dikit dan membosankan, yangan lupa vote and comennya ya. Kiss bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden love (yaoi)
RomanceRaya adalah anak laki-laki yang selalu ceria dan penuh kebahagiaan,walau dia bodoh dan konyol,namun dibalik kebahagiaanya itu dia menyimpan rasa sedih dan kesepian karena dia tidak memiliki orang tua dan tinggal sendirian. Di sisi lain,Dimas laki-la...