Hi hi aku balik lagi nih, sempet banget hiatus tapi akhirnya dapet ide. happy reading
homophobics go away
¶¶¶
Raya pov
Apa-apaan coba, bagaimana bisa aku mengerjakan 100 soal dalam waktu 3 hari. Guru itu memang menyebalkan. Kenapa juga harus berdua mengerjakannya dengan orang yang sombong itu, sepintar apa dia huh. Aku langsung bergegas kelur dari kelas, dan menuju gerbang sekolah.
"hei raya kita pulang bareng ya? Kamu gak bawa motor kan?" tanya sonny
Sonny itu adalah sahabatku dari kecil, dia baik dan juga ramah. Aku pun mengiakan untuk pulang bersamanya. Sesampainya di rumah, aku langsung membaringkan tubuhku dan berusaha memejamkan mataku. 'gawat' batinku, aku baru teringat kalau ada kursus music. Aku langsung bergegas mengganti baju dan pergi. Aku berlari sekuat mungkin sampai aku menabrak orang dan terjatuh, aku meminta maaf dengan membungkuk.
"maafkan aku, aku sungguh tidak sengaja" aku langsung bangkit dan melihat orang tersebut. Ternyata orang itu adalah cowok sombong yang menyebalkan itu, sial sekali aku.
"kamu mau kemana?" tanyanya. Kenapa orang ini jadi baik seketika, apa dia kerasukan, atau dia salah minum obat. Sepertinya sikapnya sedikit aneh. "huh" kataku bingung.
"sudahlah bicara dengan orang bodoh memang menyusahkan" apa katanya, aku orang bodoh. Apa dia tidak berfikir bahwa dia itu lebih bodoh, dasar sombong menyebalkan. Aku tidak menjawab dan langsung berlari karena aku tahu aku sudah telat.
"haahh" akhirnya sampai juga, yah benar saja aku telat. Aku di hukum untuk menaruh peralatan music setelah kursus berakhir. Yah aku masih sedikit tidak focus, karena tugas yang di berikan oleh guru killer itu. Ukkhh kenapa harus anak baru yang menyebalkan itu yang mengajariku, memang dia sepintar apa sampai harus mengajariku. Lebih baik aku di hukum keluar kelas, lari atau apa lah. Aku paling benci jika harus mengerjakan tugas itu, apa lagi bareng orang yang menyebalkan.
"RAYA!" aku tersadar dari lamunanku. Ternyata guru musicku melihatku tidak focus memainkan piano
"maaf sir"
---
Akhirnya aku sampai dirumah, hari yang melelahkan. Aku langsung merebahkan diriku di Kasur dan memejamkan mataku. "tok..tok..tok" aku terbangun dan mengacak-acak rambutku 'siapa yang ingin bertamu tepat di jam 7 malam' aku langsung membuka pintu rumahku dan aku melihat sosok menyebalkan yang selalu ada di kelas. Dia langsung masuk kerumahku tanpa permisi dengan pemilik rumah, membuat aku mendengkus sebal sambil memutar bola mataku. Dia langsung terduduk di di sofa dan menyilakan kaki seenaknya.
"mau kamu apa mengganggu ketenangan rumahku dan tanpa izin masuk kerumahku huh?" aku menyilakan kedua tanganku dengan berdiri di belakang pintu sambil melihat sebal ke arahnya
"are you forget it, tugasmu itu harus di selesaikan 3 hari dari besok, kalau kita mengerjakan sekarang itu lebih cepat, kalau aku tidak di suruh guru itu mengajarkanmu, aku juga tidak akan mau" katanya sambil menatap datar kearahku.
Dimas pov
Apa yang sebenarnya anak idiot ini pikirkan? Tadi dia menuliskan surat yang berisi puisi, dan dia menabrakku lalu dia pergi, dan sekarang dia mengusirku tanpa mengingat kalau dia harus mengerjakan 100 soal sekaligus dalam waktu 3 hari. Kalau guru itu menyuruhku, aku juga tidak akan mau mengajarkan anak idiot macam dia.
"kalau gitu kamu aja yang ngerjain tugasku, jadi cepat selesaikan" apa dia gila, yang benar saja aku di suruh mengerjakan tugasnya, memang pria idiot itu distress.
"are you crazy huh? Aku gak akan ngerjain tugas kamu, karena itutugas kamu. Lagi pula kalau kamu tidak belajar, kamu akan selalu idiot" aku menatap sinis kearanya
"oh ya, kamu udah baca surat itu?" ya aku sudah membacanya, sungguh dia itu aneh, kenapa dia mengirim surat dengan puisi cinta dan dengan kertas perwarna pink.
"ya begitulah" jawabku seadanya. Aku mungkin tidak akan menjawab lebih, aku tidak tahu apa niat dia dengan menulis puisi cinta, mungkin dia gay. Tapi sayang aku bukan gay, jadi lebih baik aku tidak memberikan jawabannya.
"bagaimana isinya, keren atau tidak?" apanya yang bisa di katakana keren, apa dia gila. Tidak ada kerennya mendapat surat puisi cinta dari seorang lelaki. Itu membuatku merasa aneh.
"ya begitulah" jawabku lagi. Dia mendengus kesal dan duduk kearahku, dan diamenatapku dengan serius. Ada apa dengan dia, memang kurasa dia memang idiot dan aneh. Tunggu kenapa dia memajukan mukannya, god kenapa wajahnyanya sekin dekat?
¶¶¶
maaf banget garing+banyak typo maklum baru, semoga kalian suka deh sama cerita aku. jangan pelit coment and vote ya sampai jumpa di episode selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden love (yaoi)
RomantizmRaya adalah anak laki-laki yang selalu ceria dan penuh kebahagiaan,walau dia bodoh dan konyol,namun dibalik kebahagiaanya itu dia menyimpan rasa sedih dan kesepian karena dia tidak memiliki orang tua dan tinggal sendirian. Di sisi lain,Dimas laki-la...