10.Well

174 6 2
                                    

Bryan Agler : Goodnight, beautiful.

Nama Bryan muncul di layar hp gue. Gak nyangka semudah itu gue bisa jadi pacarnya.

Alexa : Night, Yan:)

Gue menaruh hp diatas meja dan memejamkan mata.

~~~~~~~~~~~~~~~~

"Jadi sekarang lo berani sama gue?" Seorang cewek mendorong bahu gue cukup keras, cewek yang sama waktu gue dan Bryan ada di taman.

"Lo ini siapa sih?" gue mendorong bahunya balik dan dia menatap tajam kearah gue, "Ada hubungan apa lo sama gue?"

"Gue ada hubungan sama lo karena lo punya hubungan sama Bryan, dan asal lo tau Bryan itu cuma milik gue."

Gue terbangun. Gue bener-bener penasaran sama cewek itu, siapa dia sebenarnya? Gue melihat ke arah jam, jam 5 pagi. Gue harus siap-siap ke sekolah.

Setelah gue selesai, gue menuju ke bawah dan memakan sarapan yang ada dimeja makan. Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu depan, gue mengintip lewat jendela.... Bryan! dia jemput gue, HA-HA-HA.

"Kak itu siapa?" Nyokap gue menuju kearah depan pintu, "Kok ga dibuka pintunya?" Nyokap gue langsung membuka pintu depan dan terlihat Bryan tersenyum kearah nyokap gue.

"Hai tante, aku dateng kesini mau jemput Alexa." Gue menengok kearah luar dan Bryan melihat gue, "Udah siap berangkat?" gue berusaha untuk bertingkah normal.

"Iya sebentar, aku ambil tas dulu." gue pergi mengambil tas dan ninggalin Bryan sama nyokap berdua, duh kalo nyokap nanya yang aneh-aneh gimana nih?

Gue berlari mengambil tas dan balik ke pintu depan "Yuk berangkat sekarang." gue mengajaknya pergi dan dia tersenyum kearah nyokap gue.

"Tante, aku sama Alexa berangkat dulu ya." Gue mencium pipi nyokap dan pergi menuju mobil Bryan.

"Tadi nyokap aku nanya apa aja ke kamu?" Gue bertanya penasaran.

"Engga, tadi cuma tanya aku ini siapa kamu." Dia berbicara sambil matanya yang masih fokus ke arah jalan.

"Trus kamu jawab apa?"

"Ya pacar kamu lah sayangg." Anjir, Gila! Sefrontal itu dia bilang ke nyokap kalo dia itu pacar gue. Ya gak apa apa sih, semoga aja nyokap gue menyetujui, "Oh iya, nanti pulang sekolah aku disuruh nyokap kamu main kerumah. jadi, nanti pas pulang sekolah kamu aku anter ya."

"Oke." Ini berarti nyokap suka sama Bryan dan dia setuju-setuju aja kalo gue pacaran sama dia. Yes!

Gak kerasa gue udah sampai disekolah, Bryan membukakan pintu mobil mempersilahkan gue untuk keluar. Pas gue keluar dari mobil, seketika semua mata tertuju pada kita berdua. Beberapa diantara mereka berbisik satu sama lain dan ada juga yang hanya melihat dengan mulut terbuka.

Gue berjalan kearah kelas bareng sama Bryan. Gila berasa artis nih gue, diliatin mulu daritadi. "Yan kamu mending gausah nganterin deh, dari tadi diliatin mulu tau. Aku malu." dia menggandeng tangan gue.

"Kenapa harus malu? Seneng dong harusnya." Dan gue pun berusaha senyum selebar-lebarnya.

Gue sampai didepan kelas. "Thanks Yan." Dia gak mau melepas tangan gue dari genggamannya.

"Your welcome, babe. Temuin aku pas istirahat, OK?" Bryan bener-bener memperlakukan gue seperti anak bayi.

"oke." dan gue pergi kedalam kelas karena bel masuk udah berbunyi.

~~~~~~~~~~~~~~~

Gue berjalan menuju ke kantin buat nemuin Bryan. Gue melihat dia sedang duduk dikantin dengan seorang cewek, cewek yang ada di mimpi gue. Gue berusaha sedikit mendekat kearah Bryan mengintip dari balik gerobak siomay tanpa dia ketahui. Terdengar suara Bryan yang lagi marah ke cewek itu.

"Lisa, lo itu harus nerima kenyataan kalo gue emang udah gabisa balik sama lo lagi, sekarang gue udah bahagia sama seseorang dan lo gaboleh ganggu gue ataupun dia." Dia menatap lurus kearah cewek itu. Lisa? Oh jadi cewek itu adalah Lisa, anak cheers yang paling dikagumi seangkatan. Jadi ini orangnya, kenapa gue bisa gatau? Ya gue gapeduli juga sih.

"Siapa? Alexa? Kenapa lo lebih milih dia daripada gue? Udah jelas kalo gue lebih cantik dari dia." Kali ini mata Bryan bener-bener melotot kearah Lisa.

"Gue gak butuh yang sempurna, sekarang gue minta lo pergi!" Dia membentak Lisa, Lisa kaget dan spontan berdiri meninggalkan Bryan dengan air mata yang berlinang.

Setelah beberapa lama, gue mendatangi Bryan dengan muka yang seakan gue gatau apa yang terjadi.

"Kok datengnya lama?" Dia bertanya ke gue dan gue duduk didepannya.

"Iya tadi aku dipanggil sama Bu Rini." Dan dia mengangguk, untung aja dia percaya.

"Kamu mau makan apa?" Dia berdiri ingin membeli makanan yang ada di kantin.

"Udah gausah, aku mau minum aja." Aku berdiri membeli minuman yang ada disamping warung penjual cemilan.

Jadi Lisa itu mantannya Bryan? Kenapa mereka bisa putus? Ah yaudah lah, yang penting kan sekarang gue udah pacaran sama Bryan.

Gue kembali ke meja kantin dengan membawa minuman yang gue beli. "Mau?" Gue menawarkan minuman itu ke Bryan dan dia mengangguk.

Gue duduk didepannya dan tiba-tiba Ilma dateng nyamperin gue. "Woy gue cariin ternyata lo malah pacaran disini." gue dan Bryan tertawa melihat muka Ilma yang cemberut.

"Kenapa? Iri ya lo?" Ilma semakin cemberut mendengar perkataan gue.

"Dih. Eh gue laper nih, gue mau pesen makanan dulu ya. Stay here! Jangan kemana-mana." Ilma pergi mencari makanan dan gue melirik kearah Bryan dan tertawa.

Ilma kembali dengan membawa makanan yang ada ditangannya. Seperti biasa, selalu ada cokelat diantara makanannya.

"Eh Ma, Darren mana? Biasanya kan lo sama dia." Dia menggigit cokelatnya dengan muka sedikit bete.

"Gatau nih, dia ada urusan sama temen-temennya katanya." Dia melanjutkan memakan cokelat.

"Lo udah jadian ya sama dia?" Gue bertanya ke Ilma dan Bryan yang sedang minum minuman gue langsung tersedak.

"Lo udah jadian sama Darren?!" Bryan kaget dan tertawa melihat Ilma mengangguk, "Wah selamat ya, berarti kita berempat bisa nih double date." Bryan senang dengan kabar yang diberikan Ilma.

"Wah ide bagus tuh, kapan-kapan ya.Sekarang ayo masuk kelas, udah bel nih." Gue dan Ilma pergi ke kelas biologi dan Bryan ke kelas matematika.

Seru juga kalo kita jalan berempat lagi.

-----------------------------------

Pict diatas adalah cewek yang berperan sebagai Lisa ya.

DON'T BE A SILENT READER PLEASE.

VOMMENT OKAY.

The TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang