iv. Kebetulan

16.3K 1.7K 31
                                    


REYHAN DALIAN

REYHAN DALIAN

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

▽▲▽▲

Apa iya hati gue masih buat lo?

Nggak, nggak mungkin. Kita gapernah saling berbagi kasih sayang lagi, gak ada cinta lagi diantara gue sama dia. Udah 2 tahun lebih kita gapernah kayak dulu, jadi gak ada yang perlu dipertanyakan, apa gue masih cinta atau ngga sama dia!

Jawabannya, i'm already moveon.

"Gak ada waktu orang kayak gue mikirin lo, inget? lo gak pantes gue pikirin lagi. Jadi gausah ge–er!" Ujar Prilly ketus lalu pergi begitu saja dari hadapan Ali. Ali tersenyum geli. Masih sama, gengsi. Tetep aja gamau ngaku. Susah ya.

"Heh, bengong lagi lo! Mikirin apa lo? Mikirin yang mesum - mesum ya?" Celetuk Sammy tiba - tiba. Ali melotot kaget.

Pletak

"Sembarangan aja lo! Gue jongkrokin ke selokan juga lo!" Ancam Ali kesal. Dasar Sammy! Untung nggak ada guru yang lewat, kalau ada kan bisa menimpulkan pitnah. Galucu masuk ruang guru cuman gara - gara ucapan ambigu murid SMA Gasava yang otak nya sedikit geser ke kanan - kiri.

"Udah ah, gue mau ke kantin."

"Beb, tungguin aku dong." Teriak Sammy dan langsung mengundang tatapan horror murid - murid disekitat mereka. Ali lagi - lagi mengucap istifar berulang kali melihat kelakuan sahabatnya itu. Sedangkan Rey, yang baru saja keluar dari kelas musik langsung bergabung dengan kedua sahabatnya.

"Babeb - babeb, gue bukan cabe - cabean lo! Sono nempel aja sama saos cabe tuh dimeja kantin!" Ucap Ali Sakartis. Sammy langsung bertingkah konyol yang membuat Ali maupun Reyhan tertawa. Konyol, itu yang disebut oleh keduanya. Sammy konyol dan gila.

Brak!

"Cari muka lo?!"

Suara teriakan - teriakan itu membuat tawa Sam, Ali dan Rey berhenti seketika. Ketiga lelaki most wanted itu menengok ke arah sumber suara. Disana berdiri Audi dan–hm, Nadia, gadis populer yang memang menjadi musuh bubuyutan Audi sejak SMP.

"Muka? Muka gue ada nih disini." Tunjuk Audi santai ke arah wajahnya sendiri. Nadia mengeram marah melihat kelakuan Audi. Dari dulu tidak pernah berubah. Selalu membuat darah Nadia mendidih. Muka Nadia tampak memerah menahan amarah. Kalau Audi pikir lama - lama mukanya Nadia yang merah kayak gitu bisa buat nge-goreng ayam goreng sampe mateng, kali ya?

"Don't be so serious, Nadia. Don't you think? Yang milih gue jadi sampul majalah sekolah siapa? Kok lo nuduh gue nyari muka?" Tanya Audi heran. Nadia semakin merasa tidak terima. Gadis itu maju selangkah.

My(ex)BoyfriendTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon