xii. Curhat

16.1K 1.7K 91
                                    


▽▲▽▲

                "Aduh, Prilly Rawnie yang cantik nan jelita bak bidadari kayangan, lo bego? Apa pikiran lo yang cantik ini udah miring gara - gara cinta lo?" Pekik Audi dengan nada gemas. Gadis itu heran, bahkan sangat - sangat her an dengan satu - satunya teman baiknya itu, Prilly.

Prilly lagi - lagi menghapus kasar air matanya. Sialan, dasar cowok sialan! Lo gatau betapa hancurnya hati gue sekarang? Brengsek lo, Ali! Kenapa perasaan gue harus jatuh sama lo, seorang cowok yang gak punya perasaan! Batin Prilly.

         "Prill, dengerin gue nggak sih?" Ujar Audi jengkel. Ia merasa kesal dan bahkan murka sahabatnya dibuat nangis seperti ini. Hanya seorang Aligafa Noufal yang bisa membuat seorang Prilly menangis seperti ini. Audi sudah tidak heran lagi. Keduanya memang tidak pernah bisa berdamai dengan masalalu.

     "Ya terus gue harus apa Di? Gue harus ngeraung -         raung depan muka dia bilang kalau gue masih cinta   bahkan teramat cinta sama dia? Hah? Gue harus apa?"

Prilly terisak. Gadis itu tak mengerti bagaimana harus mengatasi rasa sakit dihatinya. Kata - kata Ali tadi seakan menusuk segala bagian di hatinya. Ali tidak mengerti, selama ini Prilly bersikap acuh dan seakan membenci lelaki itu karena sakit dihatinya masih belum hilang. Sakit dihatinya masih melekat dan tak mau pergi. Itu yang menyebabkan cinta dan luka yang dia simpan seimbang didalam hatinya.

"Dulu lo selalu bilang sama gue Prill, lo sayang banget sama Ali, lo selalu ngeraung - raung ke gue bilang kalau lo kangen sama Ali, lo cinta sama dia, lo gabis jauh dari dia. Dan ketika harinya datang, dimana semua yang lo expect indah berubah jadi mimpi buruk yang lo gabisa lupain sampe sekarang." Lirih Audi.

"Karena didunia ini kita gabisa menebak, Prill, mau dimana kita naruh hati kita, kapan kita kecewa, dan kapan juga diri lo jatuh cinta."

"Dan sekarang, lo dan Ali gak lebih dari seorang pembohong yang selama ini main diatas kekecewaan kalian, sampai ke titik ini, sekarang kalian bisa ngerasain gimana luka lama yang kalian biarin selama bertahun - tahun." Lanjut Audi lalu meninggalkan Prilly yang membeku karena ucapan sahabatnya.

Hati, pikirannya, dan jiwanya seakan melayang ke masa dimana seharusnya rasa kecewa tidak ia bawa kedalam rasa cintanya, rasa cinta yang seharusnya bisa Prilly perbaiki untuk hubungannya dengan Ali dimasalalu.

▽▲▽▲

30 puluh menit kita disini
Tanpa suara
Dan aku resah harus menunggu lama
Kata darimu

Ali memetik gitarnya sambil menyanyikan lirik dengan tatapan ke arah langit malam yang dipenuhi bintang. Pikirannya melayang ke arah Prilly. Ia menyakiti hati gadis itu kesekian kalinya. Ia memang tak pantas untuk Prilly. Gadis itu hanya terluka jika bersamanya.

Mungkin butuh kursus merangkai kata
Untuk bicara dan aku benci
Harus jujur padamu
Tentang semua ini

Ali membayangkan bagaimana dulu hubungannya bersama gadis itu. Hubungan yang sama sekali tidak ia rencanai untuk bisa terjalin. Memang dulu ia menebak Prilly secara terang - terangan tanpa masa pendekatan. Dan kesalahan fatal yang Ali perbuat membuat gadis itu akhirnya menjauh dan membencinya.

Lalu kenapa perasaan sedih itu mulai datang ketika seiring berjalannya waktu Ali merasa jauh dari gadis itu? Perasaan gila itu menghantui Ali.

My(ex)BoyfriendTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon