02 : The Truth of Sasuke

4.8K 343 17
                                    

Hola,
Akhirnya update lagi berhubung reads nya udah lewat target (meskipun votenya belum :'( tapi gak apa-apa berhubung aku sendiri gak suka cerita yang pendingnya kelewat lama hahaha) #abaikan.

At least, happy reading :D

><><><

Kiseki POV

Sesampainya kami disana, seperti biasa, Naruto langsung saja masuk ke dalam ruangan yang digunakan para aktor dan aktris untuk beristirahat, biasanya mereka istirahat sambil membaca naskah atau melakukan kegiatan apapun yang mereka suka. Begitu juga Naruto, ia langsung mengeluarkan naskah, handphone dan headset dari tasnya. Seperti yang bisa ditebak, ia langsung berfokus pada naskah yang ada ditangannya dengan dibantu musik yang mengalun melalui headsetnya. Dan tak ada seorangpun yang bisa mengganggunya saat ini.

Kami orang pertama yang datang kali ini. Syuting akan dimulai sekitar satu setengah jam lagi. Sementara Naruto mendalami naskahnya, aku lebih memilih untuk memainkan biola milik Orochimaru-sama yang tersandar di salah satu sudut ruangan. Bermain biola adalah salah satu hal yang aku suka. Nada-nada halus yang berasal dari gesekan antara busur dan senar biola memenuhi seisi rungan.

"Kau memainkan biola Orochimaru-san, Kiseki?" tanya Naruto melepas headset dari telinganya.

"Apa kau tergangu, Naruto?" tanyaku takut kalau ia terganggu dengan permainan biolaku yang memang belum seberapa.

"Tidak. Kau tahu aku suka biola bukan? Lanjutkan." Naruto memintaku untuk melanjutkan. Aku tersenyum mengangguk kemudian melanjutkan permainanku yang sempat tertunda. Rangkaian nada kembali memenuhi ruangan berukuran sepuluh kali delapan meter ini.

"Kau bermain biola lagi, Kiseki?" pertanyaan dari seseorang yang suaranya sudah sangat kukenal, Orochimaru-sama. Beliaulah yang mengajariku bermain biola.

Aku menghentikan permainanku dan tersenyum. "Apa permainanku tidak meningkat sama sekali?"

"Sudah sedikit lebih baik daripada terakhir kali aku mendengar permainanmu." Orochimaru-sama menatap ke arah Naruto, yang hanya dibalas senyuman sangat tipis dari Naruto.

'Sedikit ya?' aku membatin menanggapi.

"Kau masih belum mampu mencapai level Sasuke-kun."

"Yaah.. kalau dibandingkan dengan Sasuke-san, jelas aku tidak ada apa-apanya dibandingkan dia. Kita semua tau kalau dia itu jenius."

Suara langkah kaki seseorang terdengar dari luar ruangan. Tak lama kemudian muncul seseorang diambang pintu. Spontan kami menoleh kearah tersebut.

"Aaa, Sasuke-san. Kami baru saja membicarakanmu." Aku menyapa.

"Ternyata itu kau, Sasuke-kun." Orochimaru-sama turut menyapa.

Dari salah satu kursi disisi ruangan, Naruto hanya menatap datar Sasuke saat mata mereka bertemu ketika Sasuke menatap seisi ruangan. Seperti biasanya. Naruto tetap tidak pernah terlalu peduli dengan lingkungannya.

"Ada apa?" tanya Sasuke dengan tampang stoic andalannya. Tatapannya beralih kepada biola yang ada ditanganku.

"Sasuke-san, ayo bawakan satu lagu saja dengan biola ini. Aku ingin belajar darimu." Ujarku sambil menyerahkan biola padanya.

Sasuke menghindar, kemudian duduk di sebuah bangku terdekat sambil membaca naskah yang sedari tadi sudah ada di tangannya.

Ia menolak permintaanku. Haah..

"Kiseki. Sasuke-kun kan baru sampai, biarkan saja dia istirahat dulu." Orochimaru-sama membela Sasuke.

"Tapi.." aku masih belum mau menyerah. Lagian aku melakukannya demi sesuatu.
"Ayolah Sasuke-san.. tak ada seorangpun diruangan ini yang tidak suka permainan biolamu. Bahkan mungkin semua orang. Sekali saja. Aku mohon." Ujarku sambil menunduk memohon.

All AboutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang