08 : Unexpected Solution

3.8K 304 97
                                    

Part ini lumayan panjang (jmlh kata-nya 3000+) , karena suatu alasan dan karena malas update 2 kali.. Te-he~ Jadi yang sabar ya bacanya.. oh iya, baca author note penutup sampai habis ya :D

Yang di mulmed itu Kiseki, yah.. siapa tau ada yang penasaran '-' original character design by me, ©KISEKIKEI5FOURZE.

Yang versi manga aku buat pakai manga studio, yang warna pakai corel (makanya kaku, maklum pemula.. hehe) awal rambutnya warna coklat, tapi diubah untuk kesesuaian cerita, btw aku lebih suka versi manga haha../nggak nanya/

Selamat membaca :D

Kiseki POV

Jam istirahat kali ini, aku kembali menemani Naruto ke perpustakaan sekolah, salah satu tempat langganan Naruto dalam pengasingan dirinya selama di sekolah. Sudah bukan rahasia lagi kalau perpustakaan menjadi salah satu tempat paling sepi di sekolah, baik sepi dari keributan, maupun sepi dari pengunjung. Dan disinilah kami, Naruto yang sibuk dengan manga baru yang dibelinya pulang kerja kemarin, sedangkan aku hanya duduk melamun sambil meletakkan kepalaku di atas meja baca perpustakaan.

"Aku lapar." Aku bergumam.

"Kalau begitu pergi ke kantin. Lalu makan." Naruto berkomentar. Ya, dibanding berbulan-bulan yang lalu, akhir-akhir ini Naruto sudah jauh lebih baik. Apalagi setelah aku melibatkan Sasuke dalam menghilangkan hikikomorinya.

"Kau tak akan bisa mengusirku." Aku membalas sarkas.

Naruto menghela napas kasar. "Terserahmu." Finalnya.

Aku menegakkan badan, duduk seperti yang seharusnya. Aku menyapu pandanganku ke seluruh bagian pustaka yang bisa kulihat, dari ujung sampai ke ujung, dari globe sampai sarang laba-laba, aku memperhatikan hampir setiap sudut dengan saksama berharap menemukan sesuatu yang menarik.

Aku cukup terkaget saat menemukan sesuatu di salah satu sudut perpustakaan.

"Ha?! Ternyata mereka benar-benar pacaran ya??" Aku berseru kaget sekaligus heran dengan apa yang aku temukan. Ternyata ada hal menarik yang bisa menyita perhatianku. Disana, melewati celah rak buku, aku bisa melihat dengan jelas meskipun sesaat, Sai sedang mengecup lembut bibir Ino di salah satu sudut pustaka.

Tapi, tiba-tiba pandanganku sepenuhnya menggalap. Seseorang menutup akses mataku untuk melihat adegan gratisan itu. Dan aku tahu betul siapa pelakunya.

"Naruto, apa masalah mu?!" Aku menarik lepas tangan Naruto dari wajahku yang kini telah menghadap ke arah Naruto.

"Apa-apaan kau mengintip mereka?! Tidak baik melihat adegan seperti itu!!" Naruto melototiku dengan mata biru langitnya. Hah!! Aku tidak takut!!

"Aku tidak sedang mengintip mereka. Aku jelas-jelas sedang melihat mereka." Aku balas teriak tertahan. Tentu agar tak ada orang lain yang mendengar.

"Sama saja, baka!!" Naruto memukul keras kepalaku dengan manga yang ada di tangannya.

"Aw!!! Sial!" Aku memegangi titik dimana kepalaku dihantam oleh Naruto. "Lagian, aku yakin kalau diriku ini sudah pernah melihat yang lebih panas dari itu." Aku menatap lurus ke mata Naruto. Seringai aneh perlahan muncul di wajahku.

Pipi si pirang kini perlahan mulai merona akibat ucapanku. Ya, tentu saja yang aku maksudkan itu adalah ciumannya dengan Sasuke saat di studio beberapa minggu yang lalu. Haah.. tak aku sangka ciuman itu masih berefek sampai sekarang. Lihat! Wajah Naruto sudah sepenuhnya merah sekarang, bahkan telinganya juga ikut-ikutan meng-copy warna yang sama.

Naruto mengalihkan tatapannya dariku. Ahahaha....!!! Dia salah tingkah. Naruto berdiri dari kursinya tak lupa dengan manga barunya, kemudian ia berjalan hingga dua langkah lalu kembali menatapku nyalang.

All AboutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang