0.1 - siapa sih?

11.5K 790 3
                                    

Author POV

(namakamu) Afsheen, perempuan berdarah arab-indonesia ini memasuki gedung yang bertuliskan 'global islamic school' atau disebut juga dengan GIS. memakai seragam putih-biru muda, itulah ciri khas sekolah ini. Sekarang jenjangnya adalah SMA, baru kemarin ia menjadi senior, sekarang sudah menjadi junior lagi.

"eh, lo lagi lo lagi ga bosen bosennya ya malakin duit orang?" ucap seorang perempuan yang ber-nametag (NAMAKAMU) AFSHEEN. yap, perempuan berkuncir kuda ini memang terkenal sangat gentle, kata 'takut' itu hampir tidak tercantum di kamus hidupnya.

"eh, ada si cantik." ucap seorang laki-laki yang sangat diincar oleh gadis-gadis satu sekolahan, dia Rizky pahlevi atau biasa dipanggil dengan kipe. ia mempunyai geng yang bisa dibilang sangat famous di sekolah ini. kipe berdiri dari tempat tongkrongannya lalu menyibak rambutnya kebelakang, mengulum bibir atasnya yang membuat siswi-siwi yang melihatnya menjadi terpanah.

"OMG AA KIPE GANTENG BANGET!"
"PAGI PAGI UDAH DAPET SURGA DUNIA"
"MANTAB JIWAA PE"
teriakan siswi-siswi yang lewat membuat (namakamu) yang melihatnya risih.

"lo tuh ya, jangan minta-minta duit orang lagi deh, atau.. lo gak dikasih duit sama orang tua lo yaa?" ujar (namakamu) menyedekapkan tangannya di depan dada, menaikkan satu alisnya seperti menantang kipe sekarang.

"uh, sorry sweety. duit gue banyak, ampe 7 turunan aja gak kelar. so, buat apa gue malakin duit orang?" ucap kipe, menyungging senyum nakalnya. (namakamu) yang melihatnya hanya bergidik geli, kecuali siswi-siswi yang lain. mereka ingin sekali di perlakukan manis bak (namakamu) oleh kipe, tapi sepertinya itu cuma mimpi yang tidak tersampaikan.

"idiiih, soms banget" ujar (namakamu) bergidik geli.

"gue mah ngomong sesuai fakta beib" kipe menoel dagu (namakamu) dan tersenyum menggoda. (namakamu) pun segera mundur satu langkah kebelakang.

"pe, lo gimana sih? tadi manggil dia cantik, trus sweety, trus sekarang beib. gils" celetuk teman satu gengnya kipe, bryant domani lelaki blasteran indo-inggris ini biasa dipanggil bidi, sekali kedipan ia bisa membuat siswi-siswi jantungan.

"suka suka iam dong" seru kipe.

"minggir, gue pengen masuk kelas" ucap (namakamu) yang sekarang sedang di halangi oleh kipe dan gengnya.

"mau kemana? gak denger" ucap kipe yang menaik turunkan alisnya sesekali berdecak heran menatap salah satu adik kelasnya ini, mengapa sangat berani sekali padanya.

"dasar bucong!" teriak (namakamu) dan segera menonjok perut karel sangat keras dengan tangannya, kaki jenjangnya lansung berlari ke kelas agar tidak terlambat jam pelajaran.

BRUK...

"aduh, gimana sih kalo jalan?!" dumel (namakamu) yang masih membersihkan rok biru mudanya yang sedikit kotor, ia terjatuh karena tertabrak seorang laki-laki yang sedikit lebih tinggi darinya. ia langsung membereskan bukunya yang berserakan di lantai.

"harusnya gue yang nanya, lo jalan pake mata apa pake dengkul? hah?" tanya seorang laki-laki yang berada di depan (namakamu) sambil menarik tasnya yang jatuh. ia juga mengambil bukunya yang jatuh di lantai koridor.

"pake mata lah!" ucap (namakamu) yang memelototkan matanya di hadapan seorang laki-laki asing yang berada di depannya, wajahnya sangat tampan, rambutnya yang mengalihkan dunia, dan juga gaya cool nya yang membuat suasana menjadi berubah.

"mata kok buat jalan, kaki lah yang buat jalan" ucap laki-laki yang berada di depan (namakamu) sambil menahan tawanya. (namakamu) pun mengerucutkan bibirnya, merasa tak senang di tertawakan.

"aww, lo apa-apaan sih? kok nyubit?" ucap laki-laki itu heran, (namakamu) sekarang bergantian tertawa.

"masih bagus gue cubit doang, belom gue tonjok" ucap (namakamu) sambil mengeluarkan kepalan tangannya di depan wajah lelaki itu.

"udah-udah baal" relai salah satu teman cowo aneh itu. kalau tidak di lerai mungkin akan berkelanjutan.

"btw nama gue ari" lelaki yang melerai (namakamu) dan lelaki yang tidak di ketahui namanya ini pun menjabat tangannya dengan tangan (namakamu). (namakamu) hanya melihat nya tanpa membalas jabatan tangan tersebut.

"sokap" ucap (namakamu) sambil berlari ke kelasnya.

"mayan juga tuh cewe" ari tersenyum-senyum menatap kepergian (namakamu) yang sudah semakin jauh di belokan koridor.

👀

"(namakamu) afsheen, kenapa kamu terlambat masuk jam pelajaran?" tanya bu retno sambil mengecokkan pinggangnya di hadapan (namakamu) yang masih berfikir mau menjawab apa.

"abis menegakkan keadilan bu" ucap (namakamu) dengan lantangnya, bu retno hanya geleng-geleng kepala menatap murid satu-satunya yang mempunyai keberanian besar ini.

"alah paling abis berantem lagi" celetuk salah satu murid di MIA 1 ini, rafto si anak absurd.

"eh kuda! bawel lo!" ucap (namakamu) sambil memelototkan matanya ke arah rafto yang terlihat seolah bergaya bergidik ketakutan sambil tertawa terbahak-bahak.

"aduh, ibu pusing (nam...)" ucap bu retno yang sedang memijit kepalanya.

"sama bu saya juga" ucap (namakamu) sambil mengikuti gaya bu retno yang sedang memijit kepalanya.

"yasudah, cepat kamu duduk di tempat kamu" ujar bu retno.

"tengkyu bu, q padamu" ucap (namakamu) menggida bu retno.

"kumpulkan PR kalian ya" ucap bu retno.

"mati gue buku gue jatoh tadi pas nabrak cowo itu" lirih (namakamu) memejamkan matanya takut bu retno akan mengeluarkan naga apinya.

"loh? siapa ini satu lagi yang gak ngumpulin?" ucap bu retno. semuanya hanya diam.

"ibu hitung sampe 3, kalo gaada yang jawab liat aja" ancam bu retno sambil memperlototkan anak muridnya satu persatu.

"satu"

"dua"

"dua setengah"

"ti..."

"saya bu, ga ngumpulin bukunya jat..." ujar (namakamu) yang berbicara dengan gemetaran.

"saya ga butuh penjelasan dari kamu anak muda, cepat bersihkan lapangan, se-ka-rang!" ucap bu retno dengan kata-kata yang halus, sepertinya ibu retno sudah lelah dengan kelakuan (namakamu).

tanpa berpikir panjang dan dengan rasa malas, (namakamu) langsung keluar meninggalkan kelasnya dan bergegas pergi ke ruang piket untuk mengambil sapu dan pengki dan langsung pergi ke lapangan. parahnya, hari ini matahari sangat terik.

"panas banget gila" ucap (namakamu) sambil menyapu daun-daun yang berserakan.

"ini mang aden kemana sih? kok ga bersihin lapangan? udah mana kotor banget, gede lagi, hadeuh mati kepanasan ini gue" eluh (namakamu), ia pun duduk di bangku panjang yang terletak di pinggir lapangan. matanya terpejam, tak kuat mendapat paparan sinar matahari secara lama.

NYESS..

"butuh minum?" ucap seseorang, suaranya seperti laki-laki, ah! laki-laki itu lagi! laki-laki aneh yang (namakamu) temui tadi pagi dan membuatnya mendapatkan hukuman ini. laki-laki itu tersenyum dan menempelkan minuman dinginnya di pipi (namakamu) yang sedang terpejam kelelahan.

to be continue.

sabtu, 7 mei 2016
12.00 WIB

all the love,
pho-nya iqzid.

Warzone | IdrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang