1.8 - kamu, si gemesin!

3.1K 265 5
                                    

Sejak tadi pagi Iqbaal tidak mengirimkan pesan pesan tersirat kepada (namakamu), ia pun dari pagi hanya mendengarkan lagu Justin Bieber-Company berulang-ulang kali dan tak akan pernah bosan.

(namakamu) berniat untuk berjalan ke depan rumahnya, sekedar mengintip apa Aaron sudah pulang dan kalau bisa ketangkap basah lagi senyum-senyum mikirin cewek yang baru dia anterin pulang.

(namakamu) memegang pagar hitam di depan rumahnya yang menjulang tinggi, lalu menyender ke pagar rumahnya dan menatap rumah yang ia tinggali kurang lebih 10 tahun ini.

Tiba-tiba semuanya gelap.

Ya, ternyata ada yang menutup kedua mata (namakamu).

(namakamu) memegang telapak tangan orang tersebut, berusaha menjauhi tangan tersebut agar terlepas dari kedua matanya. "ih! ini siapa sih!" ketus (namakamu).

Orang itu tetap diam, dan sesekali cekikikan.

"oh, gue laporin komnas HAM ya  dengan pasal ke-" ucap (namakamu) dengan nada ketakutan.

Orang tersebut melepaskan tangannya dari kedua mata cewek tersebut. "ih, lebay banget sih." katanya.

(namakamu) langsung berbalik untuk melihat orang tersebut, "IQBAAL?!"

Orang yang diteriaki namanya tersebut langsung menutup kedua telinganya dan respon matanya agak menyipit, "biasa aja (nam..)." ucapnya.

(namakamu) terpelanga tak percaya mendapati Iqbaal yang tiba-tiba sudah berada di hadapannya.

"surprise." ucap Iqbaal sambil tersenyum kecil.

"apanya coba yang surprise?" tanya (namakamu) sambil memutar bola matanya malas.

Iqbaal memegang dagu (namakamu), "yeh, dasar perempuan. padahal tadi aku denger kamu lagi manggil manggil nama aku di kamar kamu."

"gak tuh." merasa malu, (namakamu) langsung menepis pelan tangan Iqbaal dari dagunya.

"kamu ngapain di luar?" tanya Iqbaal.

"cari angin, hehe.." Kekeh (namakamu) pelan yang sebenarnya sedang merasa malu karena jantungnya tidak pernah se deg-deg an ini.

Iqbaal menarik (namakamu) keluar dari pagar rumah besar itu dan mempersilahkan (namakamu) untuk memasuki mobilnya. (namakamu) hanya bisa menuruti kemauan Iqbaal yang sesungguhnya sangat aneh.

Ketika di dalam mobil, (namakamu) menatap Iqbaal dengan tatapan bertanya 'ada apa?'. Iqbaal hanya tersenyum dan sempat-sempatnya menyubit pelan pipi kanan kekasihnya.

Iqbaal bergerak ke belakang jok mobil untuk mencari sesuatu, dan mengambil sebuah boneka teddy bear besar berwarna cream dengan boneka love besar bertuliskan i love you di depan boneka tersebut.

"buat pacar aku" Iqbaal menyodorkan boneka tersebut di depan (namakamu), ia menggerak-gerakkan tangan boneka itu seperti gerakan melambai-lambai dan sesekali bergoyang karena dentuman musik dari speaker mobilnya.

(namakamu) tersenyum senang, kapan lagi ia bisa merasakan kesenangan luar biasa ini, apalagi dari seorang Iqbaal di kekasih hatinya.

(namakamu) masih belum mengambil boneka itu ke pelukannya, ia masih tersenyum senang menatap Iqbaal yang berada di belakang tubuh boneka itu.

"so?" Tanya Iqbaal memecah keheningan yang ada karena lagu dari Bruno Mars itu sudah sekitar 1 menit yang lalu selesai.

"thank you very much!" Ucap (namakamu) dan langsung memeluk boneka tersebut dan Iqbaal nya juga.

"kamu pilih bonekanya atau aku?" Tanya Iqbaal yang sekarang sedang memeluk (namakamu) tetapi dibatasi oleh boneka.

"dua dua nya boleh?" Tanya (namakamu).

"hanya pilih satu" Ujar Iqbaal.

"bonekanya, hehehe" Ucap (namakamu) seraya mengeratkan bonekanya kembali.

.... "aku ngambek!"

Tok. Tok. Tok.

Tiba tiba, muka ari nemplok di jendela, lah dateng dari mana nih bocah?

"Wei, buka buka" Ucap Ari.

"Da paan nieh?" Tanya Iqbaal setelah menurunkan kaca mobil.

"Alay baal sumpah," Ucap (namakamu) heran.

"Yaudah, ada apaan ri?" Tanya Iqbaal.

"Eh tar dulu, lu ngapain beduaan di mobil, bukan mukhrim juga!" Ucap Ari sambil marah-marah.

"Lah terserah kita lah" Ucap Iqbaal.

"Iya yak, bener juga" Ucap Ari.

(Namakamu) cuma geleng geleng.

"(Nam..), gue mau ngomong jujur, tapi lo harus jawab iya ya." Ucap Ari sambil tersenggal-senggal mungkin efek lari.

"Hah?"

"Udah ntar jawab iya ya?" Ucap Ari.

"Yaudah."

"Jangan macem macem lu, jing" Ucap Iqbaal memberi peringatan.

Ari melirik Iqbaal sinis, "Berisik lu, ganggu aja."

"Apa ri? Buruan" Ucap (namakamu).

"(Nam..) lu mau gak jadi pacar gua?" Ucap Ari yang dihadiahi tatapan tajam dari Iqbaal, dan (namakamu) yang kaget.

"Eh?"

"Lu belom pernah kelilipan jet pribadi gua ya, ri?" Ucap Iqbaal.

-ending

YAYY DAH SELESE.

Sabtu, 25 february 2017.

Warzone | IdrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang