Chapter 2

18K 534 3
                                    

Syasya POV

Tepat di hari kelulusanku, Alesio memintaku untuk makan malam dengannya setelah aku sampai dirumah ternyata keluarga Adrian sudah berada di rumahku dan memutuskan pertunangan hari itu dengan sangat sederhana, aku tak menceritakan pertunangan itu ke Alesio.



Larut malam aku baru teringat bahwa memiliki janji makan malam dengan Alesio, aku meninggalkan hp ku dikamar. Keadaan rumah terlalu sibuk sehingga aku tidak sempat melihat hp.



'Sorry dear, aku tertidur dan melewatkan makan malam kita. Aku akan menebusnya' aku mengirim pesan untuk Alesio dan sedikit berbohong dengannya


Semakin hari aku semakin sering berbohong dengan Alesio karena tidak ingin menyakiti hatinya, aku harap dia mengerti dengan tindakan ku.




Adrian semakin sering berkunjung kerumah ku karena hari pernikahan kami semakin dekat, waktuku untuk bersama Alesio semakin berkurang. Akhirnya aku pun menceritakan pertunanganku dengan Adrian kepada Alesio, wajahnya memerah.


Semakin dekat hari pernikahanku. Keluarga besar Adrian ke rumah ku malam ini, aku mengenakan cincin yang diberikan Alesio.

'Terlalu mencolok perbedaannya'

Kataku dalam hati dan langsung menukar cincin itu dengan cincin tunanganku agar tidak ada yg curiga



Keesokan harinya saat aku bertemu Alesio, aku lupa menukar cincin ku dan dia menyadari akan hal itu. Dia meninggalkanku satu hari sebelum pernikahanku.


Alesio POV


Entah apa yg dia sembunyikan dariku, dia semakin berubah menjelang hari pernikahannya. Waktu bersamaku semakin menipis dan komunikasi kita semakin berkurang, hari ini dia mengatakan padaku bahwa seminggu yang lalu mereka bertunangan. Hatiku panas mendengar itu, kenapa dia baru menceritakannya? Kenapa dia tidak berterus terang padaku?



Aku membawanya ke toko perhiasan dan memberikan cincin untuknya.


"Jangan pakai cincin tunanganmu, pakai cincin ini." Aku memberikan dia cincin agar bisa sepasang denganku, dia mengangguk dan menatap cincin itu.



Ku lihat foto pre-wed mereka dengan dihiasi senyuman Syasya, akhirnya aku menyadari bahwa Syasya memang bukan diciptakan untukku. Aku mengetahui akhir-akhir ini Syasya sering berbohong padaku, dia pembohong yang sangat buruk. Hingga pada puncaknya malam ini ketika ku lihat jari Syasya dihiasi cincin tunangannya membuatku semakin terpuruk. Aku pun pergi meninggalkannya dan akan menghilang dari hidupnya.



Syasya POV


Dihari pernikahanku, hari yang seharusnya membahagiakan menjadi penderitaan yang amat mendalam untukku. Luka batin ku karena harus berpura-pura bahagia di depan tamu undangan sangatlah memilukan.



Malam pengantin yg seharusnya ku habiskan dengan Adrian di hotel berbintang tak ku hiraukan, aku pergi ke apartemen Alesio.



"I'm sorry dear" aku memeluk Alesio dengan berurai air mata



"What r u doing? Seharusnya skrg kamu bersama your husband" Alesio tidak membalas pelukanku, dia sangat marah aku bisa merasakannya.



Ku lepaskan pelukannya perlahan


"I love u..." suaraku memelas dan mencoba membelakangi nya untuk menghapus air mataku



"I love u more.." dia memelukku dari belakang, aku membalikan badanku dan memeluknya erat.



Malam ini aku menginap di apartemen Alesio dan bercinta dengannya di malam pengantin ku dengan Adrian.

Sorry My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang