Chapter 7

13.4K 450 3
                                    

Adrian POV

Tak ada yg berubah dari rutinitas kehidupanku.
Pergi kerja, pulang kerumah dan sesekali pergi kepusat kebugaran. Syasya yang asik dengan dunianya sendiri membuatku semakin di makan api kesepian, terkadang aku pergi ke mall dan membelikan beberapa kaos dan buku untuk syasya. Aku juga sudah terbiasa menunggu Syasya pulang malam, tetapi malam ini aku menunggunya sampai terkantuk. Pagi hari aku masih tidak menemukan sosok Syasya dan akhirnya aku tau bahwa syasya tidak pulang kerumah.

Siang itu syasya kembali kerumah tanpa perduli dengan ke khawatiranku.

"Kamu kemana? Kenapa ga pulang?" Aku mencoba meminta penjelasaan syasya

"Nginep tempat tmn" jawabnya santai yang masih sibuk mengeluarkan make upnya dari dalam tasnya

"Sya.. kamu bebas tapi tolong hargai aku, kamu kan bisa kabarin aku. Kalo kamu kenapa-kenapa gimana?" Aku merapikan baju syasya yang diletakannya sembarangan

"Iya.. lain kali aku kabarin" jawab syasya dan mencoba menatap serius ke arahku

"Ga ada lain kali sya. Ini pertama dan terakhir kalinya kamu nginep di luar tanpa aku!" Aku mencoba tegas padanya agar dia tidak se enaknya

Syasya hanya mengangkatkan bahunya pertanda 'mungkin' yang berarti ragu akan menjalankannya.

Aku tak ingin bertengkar dengan syasya dan ku tinggalkan dia ke kolam renang dibelakang rumah, dengan kesal ku jatuhkan badanku ke kolam renang, aku berenang satu putaran dengan masih mengenai kaos dan celana pendek ku. Aku membayangkan hal yang tidak-tidak. Membayangkan syasya bersetubuh dengan orang lain, tubuh istriku dinikmati orang lain dan aku membiarkannya. Kepalaku seakan mau pecah membayangkan hal-hal itu.
Aku berhenti di pinggir kolam renang dan merentangkan badanku, ku naikan tangan kananku ke atas keningku untuk menutupi sinar matahari yang sangat menyengat yang akan membakar mataku.

Aku pun kembali ke dalam rumah dengan keadaan basah, ku masuki kamar dengan ke adaan basah dan membersihkan tubuhku di kamar mandi, fikiranku kosong.

Syasya POV

Alesio mengetahui bahwa aku sudah pernah bercinta dengan Adrian, dia sangat marah dan tidak ingin menemuiku. Aku meminta maaf padanya tetapi dia tidak memaafkanku dan tak ingin menemuiku, aku tak bisa berbuat banyak toh aku juga menikmati permainanku dengan Adrian.

Setelah seminggu kami tidak berhubungan, temanku mengatakan bahwa Alesio memiliki kekasih lain. Awalnya aku tidak mempercayainya dan aku ingin membuktikan perkataannya, aku datang ke apartemen Alesio dan benar mereka sedang bercinta. Ku tampar Alesio dan meninggalkannya, aku berlari dan menangis.

Sesampainya dirumah aku melihat Adrian yang sedang sibuk merapikan buku-buku ku. Aku mengambil buku-buku itu dan membuangnya ke tempat sampah, Adrian tentu saja marah melihat kelakuanku.

"Kenapa kamu membuangnya?" Adrian mengambil kembali buku yang sudah aku buang

"Aku udh ga butuh buku- buku itu" jawabku sekena nya

"Tapi kamu bisa simpan, suatu saat pasti kamu butuh" Adrian tetap merapikan buku-buku itu

Aku menarik buku-buku itu dari tangan Adrian, seketika Adrian membentakku.

"Kamu apa-apaan sih!" Suara Adrian meninggi

"Aku udh ga butuh buku itu, aku mau buang buku itu" aku bersi kukuh menarik buku itu, tiba-tiba mataku basah dan suaraku semakin serak

"Kamu kenapa? Maafin aku. Yaudah kalo kamu mau buang buku-buku ini, aku akan ganti yang baru." Adrian melepaskan bukunya dan membuang seluruh buku yang tersisa, dia memelukku dan mencoba menenangkanku

Sorry My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang