BAB DUA PULUH LIMA

6.1K 313 0
                                    

Sekarang gue sama Arya lagi ada di salah satu Mall di Jakarta. Gue lagi cari cari baju. Ya gue membeli 4 baju dulu, toh juga buat sementara. Setelah selesai belanja Arya ngajak gue untuk makan. Mumpung ini hari Minggu yaa sekalian lah ya jalan jalan.

Hanya dentingan sendok yang terdengar, gue dan Arya makan dalam hening.

"Angel. Lo besok sekolah gimana?" Ucap Arya memecah keheningan.

"Ya sekolah aja." Jawab gue ringan.

"Kan lo lagi sembunyi dari semuanya. Terus kalo tementemen lo nanya ke lo sekarang lo tinggal dimana gimana?"

"Ya gak usah dijawab."

"Ck. Terserah lo deh."

Gue mengalihkan pandangan kesekitar, cukup banyak orang di kafe ini. Saat gue melihat kearah satu pengunjung. Mata gue terbelalak. MAMPUS!

"Aryaaaa... cepetan kita pergi dari sini...buruaaaannn" ucap gue sambil menarik narik tangan Arya.

"Eh aduh jan narik narik juga kelesss... gue lagi makann iniii kalo makananya masuk idung gimana kan berabe. Emang ada apa sih?"

"Udahh buruaannn entar gue jelasin"

"Bentaran lagi dah ya makanan gue belum abis.. mubazir tauuu... kita sebagai umat manusiaa tidak boleh membuang buang makanan dilu---HMMPPHH"

Gue membekap mulut Arya. Pake acara kotbah lagi.. gak bisa entaran apa yak.

"Gue gak butuh kotbah lo sekarang. Nanti aja pas solat jumat baru lo kotbah sana dimesjid jangan ke gue. Sekarang kita harus pergii ayooo"

"Yaudah ayookk.. " Ucapnya.

"ANGEL!!!" panggil orang orang dibelakang Arya, mereka menghampiri kita berdua. Arya pun noleh kebelakang.

"Astogeeeee.. ayo kita pergi Ngell..'

"Telat Ya telat. Lo sih lama bangett ih udah dari tadi juga gue ajakin." ucap gue pelan ke Arya, sambil memutar bola mata kesal.

"Angel.." ucap salah satu orang itu.

Mereka itu. Mereka adalah Lia,Ana,Tinka dan juga.... Alex.

"Angel lo kemana ajaa sihhhh??? Dari kemaren lo gak pulanggg gak ngabarin kitaaaaa...." cerocos Tinka. Gue hanya diem sambil membuang muka ke arah lain. Sebenernya kalo sama temen temen gue gak papa tapi kalo ada Alex. Gue muak. Gue gak tau tuh sapa dia-_-

"Angell lo marah sama kita?" Tanya Ana.

"Gak." Ucap gue singkat.

"Angellll... ih lo kenapa sih. Lo tinggal dimana coba sekarangg???"

"Kolong jembatan." Jawab gue.

"Angell ihhh.. lo gitu sama kita." Ucap Lia,Ana, dan Tinka bersamaan. Alex sedaritadi hanya diam sambil menatap gue.
"Maaf gue gak ada waktu. Gue harus pergi. Ayo Arya." Gue membalikan badan dan melangkah untuk pergi. Tetapi tangan gue dicekal oleh Alex.

"Jangan pergi dulu Ngel" ucapnya.

"Apalagi" sahut gue sambil membalikan badan kearah nya lagi.

"Gue mohon.. jangan pergi Angel.. kalo lo pergi dari ruma karna gue... maafin gue.. gue jahat sama lo.. gue gak pernah ngehar---"

"Cukup. Gue lagi gak mau bahas itu. Gue sama lo cuma temen. Dan itu sudah lo katakan dari dulu. Dan gue sama lo gak akan pernah menjadi kita. Itu hanya gue yang berharap lebih. Gue yang salah.. gue ngerusak hubungan lo dan semuanya gak lagi sama. Gue lo beda. Lo yang bilang sendiri kalo gue gak seharusnya kan suka sama lo. So.. sekarang gue pergi dari hidup lo dan jangan pernah lo tarik gue lagi untuk ada disamping lo. Gue capek. Dan satu lagi. Gue pergi dari rumah bukan karna lo. Tapi bokap gue." Ucap gue panjang lebar dengan nada datar.

Friendzone (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang