Soju, The Shaman, The Candy and Sunbae

7.9K 1.1K 7
                                    

Kim Yerim menghela napas saat menyadari bahwa matahari tengah menenggelamkan dirinya di ufuk barat kota. Ia telah menyusuri jalanan itu empat kali –dari tempat orang pintar, yang ia datangi kemarin, hingga pertokoan dekat rumahnya. Dan hasilnya nihil, ia tidak dapat menemukan permen berbentuk lolipop dengan bungkus berwarna hitam yang diberikan orang pintar itu.

Ini semua bermula dari Kang Shinwoo yang meminta untuk memutuskan hubungan mereka. Bagaimanapun, Yerim telah menyukai seniornya itu sejak pertama kali menginjakkan kaki di sekolah menengah atas.

Saat itu adalah masa orientasi sekolah, yaitu hari dimana para murid baru mendapatkan 'perlakuan selamat datang' dari para senior. Shinwoo menghampiri Yerim, yang mendapat hukuman untuk berdiri di tengah lapangan di bawah matahari terik. Ia dengan ramah menanyakan apa juniornya itu cukup kuat melanjutkan hukuman. Yerim mengangguk saat itu, takut menjadi bulan-bulanan lagi jikalau ia mengatakan ia lelah. Namun laki-laki itu justru memberikannya sebotol air mineral sambil tersenyum. Senyum yang berhasil membuat si gadis terpesona. Senyum yang menciptakan ribuan kupu-kupu cinta di dalam hatinya.

Semuanya terasa seperti mimpi setelahnya bagi Yerim. Shinwoo akan selalu tersenyum manis, seperti awal mereka bertemu, saat mereka berpapasan. Shinwoo tak segan menyapanya duluan atau bahkan mengajaknya mengobrol. Dan masih seperti mimpi, senior yang ia sukai itu mengatakan bahwa ia menyukainya setelah Yerim menginjak tahun kedua di sekolah.

Namun setelah hubungan kekasih di antara mereka berjalan hampir 2 bulan, Shinwoo memutuskannya dengan alasan ia bosan. Aigo, hanya butuh 2 bulan bagi laki-laki itu untuk merasa bosan! Bagaimanapun, Yerim tidak bisa menerima itu. Ia akan melakukan segala hal untuk membuat Shinwoo bisa kembali padanya. Dan salah satunya adalah dengan cara gila, yaitu menggunakan guna-guna –walau sesungguhnya itu adalah usul teman sekelasnya, Shin Mirae.

"Kim Yerim?" panggil seseorang tiba-tiba saat Yerim masih berkutat dengan pencarian permennya.

Yerim menoleh ke arah sumber suara dan mendapati seorang laki-laki –bertubuh jangkung, mata tajam dan dagu runcing, dengan seragam yang sama dengan Yeri– tengah berdiri di hadapannya. Ia melepas headphone yang tadi menutup kedua telinganya lalu mengalungkannya di leher.

"Kita bertemu lagi di sini," katanya datar.

Yerim membungkukkan badannya sedikit setelah menyadari siapa laki-laki itu –menunjukkan sedikit rasa hormatnya, walau sebenarnya ia malas. "Oh Sehun sunbae," katanya.

Lelaki yang disebut Sehun itu menyeringai. "Sepertinya kau sudah jauh lebih baik. Apa yang kau lakukan di sini? Berencana mabuk lagi?" cibirnya kemudian.

Yerim mengerutkan dahinya sembari menatap senior di hadapannya itu. Mereka berdua tidak pernah dekat, namun mengetahui satu sama lain. Jika Yerim memiliki banyak senior menyebalkan di sekolah, Sehun adalah salah satunya yang menduduki peringkat hampir teratas. Menjadikan Yerim bulan-bulanan saat maupun seusai masa orientasi seakan menjadi hobi laki-laki itu. Dan Yerim tak habis pikir mengapa lelaki menyebalkan itu bisa menjadi salah satu primadona sekolah, menyaingi Shinwoo.

Namun yang membuat Yerim tak kalah penasarannya adalah: mengapa Sehun berbicara layaknya mereka mengenal dengan akrab? Mengapa ia menyebut kata 'bertemu lagi' dan 'mabuk, seakan ia mengetahui apa yang terjadi pada kemarin?

Dan semua pertanyaan itu seketika terjawab begitu Sehun berkata lagi, "Seharusnya kau menjawab pesanku, kau tahu," –membawa semua memori tentang kejadian kemarin malam dan memutarnya di kepala Yerim layaknya kaset film. Ia yakin matanya terbelalak saat itu juga, ketika akhirnya ia berhasil mengingat seluruh kejadian semalam. Soju, orang pintar, permen dan Sehun sunbae.

***

under spellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang