"Kau mengenal mereka, Shinwoo?" tanya si gadis pada laki-laki, yang tengah melingkarkan lengannya di pinggangnya.
Laki-laki itu tidak menjawab. Ia masih terpaku. Matanya tertuju pada kedua insan di hadapannya, yang tengah berpegangan tangan.
Sehun melirik Yerim sejenak. Gadis itu tampak terkejut, dan juga hancur. Kedua matanya berkaca-kaca. Mungkin pemandangan terburuk yang pernah Sehun lihat. Tanpa melepaskan genggamannya pada tangan Yerim, ia menyapa Shinwoo dengan berusaha terlihat sesantai mungkin, "Hei, Kang Shinwoo, tak kusangka kita akan bertemu di sini,"
Shinwoo menatapnya. "Apa yang kalian lakukan?" tanyanya lirih.
Sehun membalas tatapannya sambil menyeringai. "Kami baru akan pergi membeli bubble tea. Kau mau ikut bergabung? Ajak kekasih barumu juga," sahut Sehun.
"Aku tidak suka bubble tea," ujar Shinwoo dingin.
"Oh, sayang sekali. Kalau begitu mungkin kita harus berpisah di sini. Annyeong, Shinwoo. Ayo pergi, Yerim," kata Sehun cepat sambil menarik Yerim, mengajak gadis itu menjauh dari Shinwoo dan gadisnya.
Mereka berdua berjalan berdampingan lagi, masih dengan tangan yang terpaut satu sama lain. Tidak hingga tiba-tiba Yerim menghentikan langkahnya. Ia melepas genggaman Sehun, menepis tangan Sehun dengan kasar. Gadis itu menundukkan kepalanya, berusaha menyembunyikan air matanya yang akan menetes.
"Kenapa kau melakukan itu?" desisnya pada Sehun.
Sehun ikut berhenti. Ia mengerutkan dahinya. "Melakukan apa?" tanyanya tidak mengerti.
"Kenapa kau mengatakan itu padanya? Kenapa kau berlagak layaknya aku ini kekasihmu? Kau pikir karena aku mengiyakan keinginanmu berarti kau bisa berbuat seenaknya?!" seru Yerim.
Air matanya tak mampu ia bendung lagi, membasahi kedua pipinya. Ia bahkan tak tahu apa yang membuatnya begini hancur dan kesal. Ia memang benar-benar terkejut melihat Shinwoo telah menggandeng kekasih baru hanya dalam waktu seminggu setelah mereka putus. Namun bukankah ia sudah melupakan mantan kekasihnya itu? Bukankah sakit hatinya telah hilang karena kehadiran Sehun? Namun mengapa ia melakukan ini? Mengapa ia justru melampiaskannya pada laki-laki tidak bersalah ini?
Sehun menghela napas. Ia maju selangkah, mendekati Yerim. Dipegangnya pundak gadis itu dengan lembut. "Yerim, aku tidak bermaksud...,"
"Jangan sentuh aku!" tukas Yerim sambil menjauhkan tangan Sehun dari pundaknya dengan kasar.
"Kim Yerim," panggil Sehun lembut, menyuruh gadis itu untuk tenang.
Yerim menggelengkan kepalanya. "Sadarlah, Oh Sehun! Kau membenciku! Kau tidak pernah menyukaiku!" seru Yerim, akhirnya.
"Apa maksudmu?" tanya Sehun bingung.
Yerim menarik napas dalam-dalam. Sambil terisak, ia melesat pergi meninggalkan Sehun. Langkahnya dibuat secepat mungkin. Namun tetap saja, ia masih kalah cepat dibanding Sehun, seperti biasa. Laki-laki itu sudah meraih lengannya sebelum Yerim jauh.
"Lepaskan aku!" pekik Yerim sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan Sehun.
Sehun tidak menggubrisnya. "Aku tidak akan membiarkanmu pergi dalam keadaan seperti ini," katanya dingin, namun tegas.
Yerim terisak. Tangannya menyapu air matanya dengan kasar. "Sadarlah, sunbae. Kau melakukan apa yang seharusnya tidak kau lakukan," katanya lirih.

KAMU SEDANG MEMBACA
under spell
FanfictionSemua berawal dari Kim Yerim yang berencana mengguna-gunai mantan kekasihnya agar mereka bisa bersama kembali. Si dukun memberikannya sebuah permen, yang membuat siapapun yang memakannya akan tergila-gila pada Yerim. Namun bagaimana jika yang memaka...