Really Crazy

5.6K 576 11
                                    

Happy reading ^_^

Thx for the vomment on previous chap.. enjoy...

***

"EDELINEE!!"

Seorang gadis dengan tubuh bak anak kecil menghampiri Draco dan Hermione yang sekarang sedang menatap bingung ke arahnya.

"Maaf apa kau mengenal gadis ini?" Tanya Draco menunjuk ke arah Hermione.

"Dia Edeline..." gadis itu mengangguk angguk dengan semangat. Setelah itu ia menarik sebuah kursi dari meja sebelah dan duduk di antara Draco dan Hermione.

"Maaf kau ini bicara apa sih? Dia ini Hermione dan tidak mungkin gadis kecil sepertimu mengenalnya yang.." ucapan Draco terhenti, menyadari ia harus berhati hati dalam berbicara. Apalagi jika hal itu menyangku Hermione.

"Yeah, anak kecil, asal kau tahu saja, usia ku ini bahkan beratus ratus kali lipat lebih tua dari pada dirimu. aku tahu kok. Edeline ini kan memang terjebak di lukisan gara-gara kutukan. Jadi tidak perlu cerewet begitu donk" sewot gadis itu.

"Maaf... tapi aku.. tidak mengenalmu..." kata Hermione pada si gadis kecil.

"Tentu saja tidak. Ayahanda dan ibunda kan membuatku setelah kakak terjebak lama di lukisan itu. Setidaknya kesedihan mereka bisa sedikit terobati dengan adanya aku" jawaban Gadis itu membuat Hermione terbelalak ngeri.

"Aku.. punya... adik?" Tanyanya heran sekaligus ngeri.

"Hahahah jangan ketakutan begitu kak Edeline... aku tidak berbohong kok" ucapnya sambil terkekeh.

"Tentu saja kami tidak percaya. kalau kau benar adiknya, seharusnya kau sudah-"

"Aku abadi" potong gadis itu

"kau ab- APA?!" Pekik Draco terkejut.

"Kau itu tuli ya?! Aku ini abadi, alias immortal, alias tak bisa matiiiiii" desis gadis itu mulai jengkel.

"siapa... namamu?" Tanya Hermione

"Verelyn. Kak Edel bisa memanggilku Lyn!" Jawabnya dengan wajah berbinar.

"Tapi kenapa kau bisa immortal?" Tanya Draco setelah bisa menguasai dirinya.

"Ayah yang mencari kutukan untukku. Dia berharap aku bisa tetap hidup sampai kak Edel bisa bebas... dan ayah tidak memberiku keterangan apa-apa.. aku juga tidak tahu apa yang akan terjadi saat aku sudah bertemu dengan kak edel. Hhh aku pusing jadinya" desah Lyn.

"Ngg oke.. tapi kau bertahan hidup sendiri? Tidak ada keluarga angkat atau apapun?"

"Tidak ada. Aku ini kan mandiri. Hei bocah, kenapa kau bisa melepaskan kak Edel sih? Menyebalkan sekali ternyata kau lelaki yang bisa melepaskan kutukannya. Sama sekali tidak seru. Huh payah" cibir Lyn.

"Hoi, jangan mengataiku anak kecil. Kau lah yang anak kecil. Bahkan sikapmu masih seperti bocah kecil. Dan terserah donk. Mungkin memang sudah di takdirkan begitu."balas Draco kesal.

Hermione hanya tersenyum kecil melihat keduanya.

"Mumpung kau sudah disini, bisakah kau menolong kakakmu?" Tanya Draco saat mulai tenang.

"Membantu apa?" Lyn terlihat mulai tertarik.

"Karena kau sudah lebih lama berada di jaman ini daripadanya, tolong jelaskan dan ajari bagaimana ia harus bersikap di jaman sekarang ini. Aku harus bekerja dan tidak mungkin dua puluh empat jam ada di sampingnya." Jawab Draco dengan wajah yang agak muram saat bagaian tidak-mungkin-24-jam-ada-disampingnya.

Dan dari situlah Lyn bisa memperhatikan kalau Draco sangat tergila-gila pada kakaknya. Tapi ia masih perlu mengawasi mereka lebih lama lagi. Ia takut Draco tak lebih baik dari para lelaki yang dulu mengejar kakaknya.

Orangtuanya sudah bercerita, bagaimana laki-laki yang selama kemarin mengejar kakanya hanya menyukai paras cantik kakaknya tanpa mencintainya dengan tulus. Mereka hanya tau bahwa Edeline amat cantik. Tapi tidak sama sekali memperhatikan bagaimana cinta akan tumbuh. Mereka cuma membutuhkan kakaknya untuk di pamerkan mungkin?

"Ya itu sama sekali tidak masalah." Kemudian Lyn tersenyum ke arah Hermione.

"Jadi kak Edel, kau mau aku memanggilmu kak Edel atau dengan nama barumu hmmm?" Ledek Lyn pada Hermione yang sudah memiliki identitas baru.

"Hermione...saja" jawab Hermione.

Draco tersenyum singkat mendengar jawaban Hermione.

"Hei, kau tidak mau memesan apapun?" Tanya Draco.

"Hmm nanti saja. Tadi aku baru menghabiskan secangkir coklat panas." Jawab Lyn.

"Ng ngomong-ngomong aku penasaran. Bagaimana kau bisa menemukan kami disini? Kukira kau harus berkeliling dunia untuk mengatasi masalah keabadianmu?" Tanya Draco

"Ngg masalah itu aku juga tidak terlalu jelas. Yang pasti ayah dulu menyuruhku untuk rajin mengelilingi inggris saat tahun ini. Aku hanya mengikuti saja." Jawab Lyn.

"Yasudahlah... lebih baik kita bekerja sama untuk membantu Hermione agar dia dapat cepat mengenal jaman ini dengan baik. Ngg aku akan mengurus masalah surat suratnya. Kau cukup mengajarinya di rumahku.... ayo kita ke rumahku" ajak Draco.

Lyn hanya mengangkat bahu tanda terserah dan Hermione mengikuti Draco masuk ke mobilnya setelah sebelumnya pria itu membayar pesanan Lyn dan mereka berdua.

Lyn duduk di kursi belakang dalam diam.

Tiba tiba saja kepalanya berdengung kencang membuatnya reflek menjerit kesakitan

"AKKHH!!!!!"

"hoi.. ada apa denganmu?!" Tanya Draco panik. Segera ia keluar dari kursi pengemudi dan menghampiri Lyn lewat pintu samping.

Draco menyentuk pelan pundak Lyn membuat gadis itu terlonjak kesakitan dan tak lama ia kehilangan kesadarannya.

"Mione, dia pingsan... ada apa sih sebenarnya. Benar benar hari yang gila" ucap Draco.

"Aku..juga...tidak mengerti. Ayo kita... bawa ke... rumahmu.. saja" kata Hermione yang berusaha tenang meski hatinya sangat kalut.

Kenapa dia bisa tiba-tiba pingsan begitu? Aneh

***

explanation on the next chap..

See u next chap...

And dont forget to vote and leave your comment here °v°

[END] Dramione-Deathly LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang