The Only Way

4.2K 414 35
                                    

Sorry for the lateeee late update. Wkwkwkwk

***

"Aku ke kamar kecil sebentar" pamit Ginny.

Harry dan Draco hanya mengangguk menanggapinya. Menemani Draco yang amat frustasi membuat Harry tidak menyadari ekspressi aneh yang terpampang di wajah tunangannya itu.

Ginny pergi ke sebuah ruangan. Dengan cepat ia mengisi form untuk mendonorkan ginjalnya pada Lyn. Disebelah form donor itu sudah terbuka sebuah surat dokter yang menyatakan bahwa tumor di otaknya sudah kian membesar hingga membuatnya kesulitan untuk bisa sembuh seperti sedia kala.

Dengan gontai ia memasukkan kedua surat itu dalam tas tangannya dan berjalan menyusuri koridor rumah sakit. Kembali ia putar semua kejadian dalam hidupnya. Ia bertemu dengan sahabat sebaik Draco dan pria yang amat mencintainya, yaitu Harry. Hanya saja ia mulai bersedih dan menyesal. Kenapa ia tidak bisa menemani pria itu hingga mereka tua nanti? Kenapa ia harus menderita penyakit seperti ini?

Ia meraih ponselnya dan membuka kembali foto nya beramai-ramai dengan sahabat-sahabatnya yang baru ia kenal. Hermione dan Lyn.

Ia menatap ke foto yang berisikan 5 orang itu tengah berbincang bincang. Matanya menatap tatapan penuh cinta Lyn pada Harry. Hanya sekedar pendangan malu-malu. Tapi Ginny tahu gadis itu terlalu baik untuk bisa merebut Harry darinya. Lyn hanya tipe gadis yang mencintai diam-diam  Namun Ginny mengenalinya.

Gadis itu, sudah hidup begitu lama, namun belum juga merasakan betapa berartinya hidupnya. Andai saja dirinya yang hidup abadi.. Andai saja Lyn yang ada di posisinya.. Pikiran-pikiran egois menyergapnya sekejap mata.

Ia tersenyum pasrah. Apakah ini jawaban untuk segala gundahnya selama ini?

Ia pasti sudah gila berbuat seperti ini demi sahabat yang baru ia temukan. Tapi toh tak ada bedanya sekarang atau nanti...

Maka dengan niat bulat ia mengambil lagi kertas yang ia selipkan kedalam tasnya dan menuju ke ruangan dokter yang biasa memeriksanya.

Dengan perlahan ia selipkan surat itu diantara file-file bertumpuk disana.

Ditengah koridor rumah sakit, ia terduduk diam di salah satu kursi panjang. Pena dan kertas yang tersedia didepannya mulai ia jamah.

Dengan tangan bergetar menahan tangis ia menulis sepenuh hatinya.

Harry... Draco... Jika kalian membaca ini, hentikanlah tangisan kalian. Hentikanlah kesedihanmu. Aku tidak ingin kalian tangisi di saat-saat seperti ini... Kenanglah aku dengan senyuman. Bukan dengan air mata.

Aku turut senang karena Lyn sudah bisa terselamatkan. Dan aku yakin Draco, kau pasti bisa menyelamatkan Hermione.

Hiduplah bahagia yaa. Meskipun aku tidak bisa lagi ada ditengah-tengah kalian, meskipun aku merasa waktu berjalan sangat cepat, tapi percayalah kalau aku amat senang.

[END] Dramione-Deathly LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang