Know You so Well (17+)

8.8K 536 29
                                    

Ng okay. Here we go... still 18+ yaa.. be wise.

Happy reading all ^_^

***

Draco terus saja memijat pelan payudara Hermione membuat gadis itu semakin terlena dalam sentuhannya.

Dengan lembut ia menurunkan lidahnya keperut rata Hermione, kemudian di paha gadis itu.

Tubuh Hermione seperti tersengat listrik ribuan volt saat lidah Draco menggoda bagian terdalam dan terahasianya. Ia menelusupkan jari-jarinya ke rambut pirang Draco dan meremasnya ketika dirasakan lidah Draco mengaduk-aduk pusatnya.

Organ tak bertulang itu mencecap ke berbagai sudut, hingga sampai pada klitoris Hermione, Draco menyedotnya kuat kuat membuat Hermione menyeburkan cairannya. Gadis itu mendapatkan orgasme perdananya.

Ia terlihat menikmatinya. Wajahnya memerah dan tubuhnya terlihat berkilau karena keringat yang hinggap di tubuhnya.

Draco menuntun tangan Hermione ke kejantanannya yang sudah berdiri tegak.

"Bergeraklah sayang, aku akan menuntunmu..." ucap Draco. Hermione memberanikan diri untuk menggenggam organ itu dan menaik turunkan genggamannya.

Ia semakin bersemangat karena Draco menggeram akan setiap sentuhannya. Hal itu membuat Hermione begitu senang karena merasa Draco terpuaskan olehnya.

Tubuh Draco bergetar begitu ia mencapai puncaknya.

"Bahkan hanya sentuhan ringan darimu membuat semua tubuhku sakit menahan kenikmatan" ungkap Draco akan sesuatu yang selama ini selalu ditahannya.

Draco menggesekkan jarinya pada liang Hermione yang licin karena cairannya tadi. kemudian jari tengahnya ia lusupkan kedalam, mencoba melonggarkan jalan masuknya nanti. Hermione mengerang nikmat ketika Draco bergerak keluar masuk. Dan erangan Hermione bertambah keras ketika satu demi satu jari Draco ikut masuk dan meluluh lantakkannya.

Totalnya tiga jari Draco kini mengobrak abrik liangnya, membuatnya gila.

Sampai dirasa puncaknya akan kembali datang, Draco menghentikan gerakannya membuat Hermione mendesah protes.

Pria itu hanya terkekeh.

Ia memposisikan diri di depan Hermione, dengan gerakan mantap, ia lesakkan kejantanannya kedalam milik Hermione. Menembus penghalang yang sewajarnya dimiliki oleh gadis perawan.

Hermione menahan perih begitu ia rasa sesuatu darinya telah terkoyak.

Draco diam sejenak menunggu Hermione terbiasa akan miliknya. Ia rasakan kejantananya serta dinding Hermione mulai berkedut saling menginginkan. maka pria itu pun bergerak memompakan kejantanannya pada Hermione.

"Ahh... ah... Aco..." desah Mione sambil terpejam. Ia benar-benar menikmatinya.

Draco terus menggenjot Hermione yang berada dibawahnya. Sebelum klimaks menghantamnya, ia balikkan tubuh Hermione dan ia tunggingkan sehingga bokong Hermione menantang mantap kearahnya. Ia masuki wanita itu dari belakang membuat titik sensitif Hermione terjangkau dan mereka semakin mengeraskan erangan masing-masing. Payudara Hermione yang tergantung bebas tidak disia-siakannya. Ia remas dan pilin pilin dengan ahli.

Draco terus bergerak maju mundur menunggangi Hermione tanpa henti hingga getaran itu mulai datang dan Draco menancapkan miliknya dalam dalam ke Hermione. Cairannya mengalir keras kedalam Hermione membuatnya merasakan kehangatan di perutnya.

Draco membaringkan lagi Hermione dan ia berada diatasnya tanpa melepaskan kontak mereka.

"Kau memang luar biasa" puji Draco sambil memilin puncak payudara Hermione lagi.

"Maaf, aku masih menginginkanmu..." desah Draco ditelinga Hermione.

Dan pria itu menghujamkan lagi kejantanannya diliang Hermione sambil membungkam geramannya dengan menghisap dada Hermione.

Mereka berlanjut berkali kali sampai kelelahan.

***

Tok tok tok

"Kak Mione!!! Kak Draco!!" banguun!!" Teriak sebuah suara memecah keheningan di rumah Draco pagi itu.

Draco menggeliat dalam tidurnya, ia melirik ke sebelahnya dan Hermione masih tertidur pulas. Mungkin kelelahan.

Ia meraih kaos dan boxer serta celana yang tergeletak di lantai dan memakainya. Ia menuju ke pintu dan membukanya.

"Ada apa Lyn?" Tanya Draco dengan suara serak karena terlalu banyak mengerang tadi malam.

"Kau harus bersiap-siap kak. Tes yang pertama... akan di laksanakan..." ucap Lyn dengan cemas.

"Baiklah, dimana tes itu akan dilakukan?" Tanya Draco.

"Kau tidak akan melakukannya disini pastinya. Sudahlah biar nanti aku jelaskan. Kau tidak perlu mandi kok. Hanya perlu sebuah ranjang." Ucap Lyn.

"Yasudah di kamar ku saja. Tapi kau tunggu sebentar ya" draco kembali masuk dan membangunkan Hermione. Ia buru-buru memakaikan pakaian pada wanitanya.

"Ada apa sih Draco?" Tanya Hermione yang masih linglung.

"Tes pertama akan dilakukan... tunggu ya" jawab Draco.

Ia membukakan pintu membiarkan Lyn masuk.

"Ayo kak, ada batas waktunya... kalau dalam dua jam lagi kau tidak bisa menyelesaikannya, kakakku akan kembali terkurung di dalam lukisan." Sergah Lyn cepat sebelum Hermione dan Draco bertanya.

"Ya ya ya. Jadi apa tes nya?!" Tanya Draco yang mulai ikut panik

"Kau berbaring saja. Tes itu akan kau lakukan dalam alam bawah sadar. Sekarang kalian rebahan laj di ranjang. Ayo cepat. Nanti kau juga akan mengerti saat menjalaninya" perintah Lyn. Maka Draco dan Hermione pun berbaring bersisian.

"dengan kesempurnaan seribu bintang, angin pun masuk mengambangi lautan. Aku berkata pada penguasa Crux dan pengetahuan, biarkan sepasang anak manusia berjalan masuk dalam kawasanmu. Aku berteriak membelah rembulan, masuklah dan telanlah jiwa rapuhnya..."

Draco merasa pikirannya berputar-putar dan memanas. Dengan semua penglihatan yang mengabur, ia seperti masuk tenggelam dalam kesadarannya, tertarik, tersedot.

Dengan kuat, satu hantaman kecil itu mengoyakkan pecahan kesadaran terakhirnya, dan mendaratkannya di sebuah daratan, yang ubinnya berbentuk seperti awan. Lembut namun dapat ia pijaki. Ini kah yang di maksud dengan alam bawah sadarnya?

"Selamat datang, Mr Malfoy. Bisakah kita mulai test nya? Ah aku hampir lupa memperkenalkan diri. Aku adalah Edguar Olivon Granger... ayah dari Edeline Granger. Ahh atau harus kupanggil Hermione Granger muali sekarang?"

***

Fix kemaren kepencet publish tanpa sengaja saat part ini bahkan belom kelar. Wkwkwk. Sori telat update. Kemaren kuota abiss. :'D

Please vommentnya...

[END] Dramione-Deathly LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang