Di tengah gemerlap nya malam sekumpulan anak muda berlari dengan kencang nya ke arah tenda ramen yang tak jauh dari tempat mereka berkumpul, salah satu pemuda kemudian dengan cepat masuk ke tempat tersebut dan menatap ke segala arah ruangan itu, melihat ekspresi sang pemuda yang panik seorang wanita paru baya bergegas menuju ke arah pemuda tersebut.
"Maaf apa kau teman nya anak muda yang ada di foto ini" Ucap wanita tersebut sambil menunjukkan sebuah ktp.
Melihat wajah yang ada di Ktp tersebut Iki pun tambah panik dengan ke adaan Yuu yang sudah di anggap sebagai saudara kandung nya."Benar, apa ibu tau di anak ini pergi ?" Tanya Iki dengan cemas.
"Setelah meninggalkan dompet nya dia berjalan bersama ke lima pemuda menuju pojokan lorong" Jawab sang pelayan sambil memberikan dompet yang tengah di genggam nya.
"Apa ibu tau di mana tempat itu ?" Tanya Iki ke pada ibu tersebut.
"Ayo ikut aku" Tangan Iki di genggam nya dengan erat sambil menggiring Iki berjalan ke luar tenda tersebut, tangan kanan nya di angkat menunjuk ke arah sebuah lorong gelap yang tak jauh dari tempat mereka berada.
"Terimakasih bu terimakasih" Ucap Iki sambil membungkukkan badan nya.
"Sudahlah, Ayo cepat selamat kan teman kalian" tegas sang Ibu sambil tersenyum tipis ke arah mereka.
Mendengar ucapan sang wanita tersebut dengan cepat mereka berlari ke arah Gang tersebut, di ujung lorong terlihat seorang pemuda tengah terbaring lemah dengan wajah yang lebam tak karuan di injak injak para pemuda yang tengah di kuasai napsu membunuh, melihat kawannya di perlakuan seperti itu Iki dan kawan kawan nya berlari menuju ke arah mereka.
"Woi Anjing!" Ucap mereka serentak ke pada empat pemuda yang sedari tadi menginjak nginjak Yuu, baku pukul pun terjadi ke empat pemuda itu pun di kroyok sekumpulan pemuda yang tengah di kuasai emosi hingga babak belur.
"Anak sialan kenapa kau tidak lari saja bodoh" Ucap Iki sambil membopong tubuh Yuu.
"Sial !" Ucap Yuu sambil tersenyum hangat ke arah Iki.
"Bodoh kalau saja keadaan mu tak seperti ini akan ku bunuh kau" Maki Iki karena cemas, dengan tubuh yang di bopoh Yuu pun berjalan menuju ke arah teman teman nya yang sedang menginjak nginjak ke empat pemuda.
"Hentikan! Mereka sekarang sudah sekarat, aku tidak ingin kalian terlibat dalam masalah" Teriak Yuu menghentikan teman teman nya, mendengar ucapan sang pemuda kawan kawan nya pun menghentikan serangan membabi buta mereka dan pergi meninggalkan ke lima pemuda tersebut.
"Terimakasih banyak, lebih baik kalian cepat meninggalkan tempat ini" Ucap Yuu sambil tersenyum tipis ke arah kawan kawan nya.
Sambil di bopoh Iki, Yuu pun berjalan menuju tempat ramen yang tak jauh dari tempat itu, melihat kondisi salah satu pemuda yang tengah berdiri di depan pintu masuk, seorang wanita paru baya lalu bergegas menuju ke arah mereka.
"Apa dia baik baik saja ?" Tanya nya ke pada Iki.
"Hahaha luka seperti ini tak ada apa apanya bagi nya, ibu tak usah khawatir" Jawab Iki sambil tersenyum mencoba bercanda dengan sang pelayan.
"Bodoh! apa kau pikir aku monster bertubuh manusia" Ucap Yuu kesal mendengar ucapan Iki.
"Hahaha bukan nya begitu" ejek Iki mencoba bercanda dengan sang pemuda.
"Sudah..Sudah lebih baik kalian cepat duduk sana, ibu akan mengambil kotak P3k" pinta nya yang khawatir dengan kondisi Yuu.
Haaaaaaaaig...... jawab mereka sambil bercanda.
Sang pemilik kios pun pergi meninggalkan mereka, Iki mengarahkan Yuu berjalan menuju bangku kosong yang ada di pojokan tenda, merekapun duduk bersebelahan sambil bercanda tawa seolah masalah yang melanda mereka tak pernah terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Transcends Time
Roman d'amourMungkin kita pernah mengalami penyesalan pada masa lalu dan berharap bisa kembali ke masa itu untuk merubah masa kini maupun masa depan. sama halnya dengan alur cerita ini alkisah ada seorang pemuda yang sangat mengagumi seseorang lamban laun ke ka...