1/01/2013 Malam, Satu hari setelah kecelakaan.
Di tengah turun nya salju saat awal tahun baru terlihat sosok pria berpakaian hitam tengah menggenggam rangkaian bunga lily putih berdiri memandangi nisan kuburan seseorang.
Pria tersebut terdiam cukup lama, Dari sorot matanya yang kosong terlihat pria itu seakan memendam kepedihan yang amat mendalam, selang beberapa lama pria tersebut merunduk kan badan nya, lily putih di tangan kanan nya di letakkan di atas kuburan yang ada di hadapannya.Setelah meletakkan lily putih tersebut, sang pemuda beranjak bangkit dari rundukan nya, ke dua tangan nya menggenggam erat lututnya mencoba menopang tubuhnya yang lemas akibat Guncang psikologis yang di derita nya.
Sebelum sempat dia berdiri seketika tubuhnya terduduk lemas terpelanting di hadapan kuburan tersebut.
Matanya berkaca kaca dari mulutnya terdengar suara pelan rintih tangis pemuda itu, Tak kuasa menahan sedih yang di pendam nya, Air mata sang pemuda pun jatuh berlinang membasahi tanah kuburan yang terlihat masih lembab karena baru di gali.Suasana di tempat pemakaman seakan pecah dengan riuk tangis sang pemuda yang lama ke lamaan mulai terdengar keras, butiran salju yang tengah turun menimpa nya, semakin lama mulai menutupi sebagian tubuh sang pemuda di tambah suhu yang dingin menusuk kulit seakan tak di hiraukan nya.
"Mikha....Mikha...Mikha" Ucap pemuda tersebut sambil menggenggam erat tanah kuburan yang ada di hadapan nya, dalam kesendirian nya sang pemuda terus memanggil nama wanita yang telah terkubur di hadapannya.
«»«»«»«»«»«»«»>
Di pojokan ruangan terlihat sosok pria paru baya sedang duduk dekat perapian mencoba menghangatkan tubuh nya dari dingin nya malam yang tengah di selimuti butiran kristal es. sambil tersenyum tipis sorot matanya terpaku ke depan memandangi sosok wanita dalam bingkai foto yang ada di hadapan nya.
"Nanae! Sudah 14 thn aku hidup sendiri tampa mu, rasanya aku sudah mulai terbiasa! Oh iya ke marin Yuu sudah berumur 19 thn, apa kau tau? Anak itu seperti nya belum berubah sedikitpun walau usianya sudah bertambah! setelah ke matian mu, anak itu mulai terlihat murung dan bersikap dingin, nanae! maafkan aku karena tidak dapat membesarkan Yuu dengan baik, Maafkan aku nanae" Gumam pria tersebut hingga Air mata nya berlinang membasahi pipi pria paru baya itu, selang beberapa menit dari pintu depan terdengar suara langkah kaki sedang mendekat menuju ruangan tersebut, suara langkah kaki itu lama ke lamaan mulai terdengar jelas di telinga nya.
"Paman! apa Yuu di rumah?" Tanya sang pemuda sambil berjalan mendekat ke arah pria paru baya yang tengah duduk di pojokan ruangan, spontan pria itu tersadar dari lamunan nya dan memalingkan wajah nya ke arah suara tersebut mencoba mencari tahu, siapa gerangan yang hendak bertanya ke padanya.
"Oh kau nak iki! Terkejut paman karena mu" ucap pria itu sambil bangkit dari duduknya, pria itu kemudian berjalan menghampiri pemuda tersebut dan duduk di sofa yang ada di hadapannya, "jangan cuma berdiri ayo cepat duduk nak iki" pinta pria itu ke pada sang pemuda, pemuda itu kemudian beranjak duduk menghadap sang pria paru baya.
"Saya tadi sudah memencet bel rumah tapi tak ada respon, pintu nya juga tak di kunci, jadi saya langsung masuk Paman" Ucap sang pemuda mencoba meyakinkan sang pemilik rumah.
"Maaf! Paman tadi tidak mendengar suara bel berbunyi"Ucap pria itu sambil tersenyum hangat ke arah sang pemuda.
"Oh iya paman, bibi Nam di mana? ko tidak kelihatan" tanya sang pemuda, sambil matanya melirik ke segala arah ruang tamu tersebut mencoba mencari tahu di mana gerangan wanita yang tengah di tanyai nya, maklum setiap kedatangan iki ke rumah itu pasti akan di sambut hangat oleh wanita paru baya tersebut, setelah kematian ibu nya Yuu, ayah nya kemudian memperkerjakan bibi Nam sebagai pembantu rumah tangga untuk mengurusi pekerjaan rumah yang di tinggalkan istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Transcends Time
RomansaMungkin kita pernah mengalami penyesalan pada masa lalu dan berharap bisa kembali ke masa itu untuk merubah masa kini maupun masa depan. sama halnya dengan alur cerita ini alkisah ada seorang pemuda yang sangat mengagumi seseorang lamban laun ke ka...