part 20

22 0 0
                                    

Author PoV

"Bilang 'nggak' gue lebih milih tinggal di rumah mami aja" ucapan luna sontak membuat randano membulatkan matanya

"No no no, nggak boleh"

"Ya makanya lamar dong tante marisanya, di lamar orang lain baru tau rasa lo pi, masih punya perasaan juga"

"Engg,, ngelamarnya kapan?"

"Besok"

"Tap,,"

"Kalok nggak, jangan kaget kalok kley udah di rumahnya mami. Byeee papiku sayang"

Aluna pun langsung keluar dari ruangan randano dengan senyum tercetak di bibirnya

'Gue yakin kalok ini akan berhasil' batin aluna

**

Randano termenung sendirian di ruang kerjanya (emang biasanya kan sendirian),

Randano melirik figura foto yang terletak di meja kerjanya, selembar foto yang menampakan 3 wanita yang di cintainya,

Aluna, amira, helena

Randano menghela nafas kasar, bukan ini yang di inginkan nya, sebuah keluarga kecil yang hancur berantakan 5 tahun yang lalu.

Yang membuat 2 saudara kembar saling membenci,

Yang membuat 2 gadis kecil yang ia sayangi terluka,

Walaupun ya, mereka terlahir dari sebuah kesalahan randano dan amira,

Andai saja dulu randano tidak meminum alkohol terlalu banyak, mungkin kesadaran nya masih terjaga saat amira mendatanginya.

Dan andai saja amira yang juga sedang mabuk tidak menghampiri randano yang sudah kehilangan kesadaran nya,

Itu murni kesalahan mereka,
Apa perlu mereka menyalahkan alkohol yang membuat akal sehat mereka hilang??

Apa daya, semuanya udah terlewatkan.

Dan saat randano mulai mencintai amira demi kedua buah hatinya, kehancuran pun perlahan menguap.

Apa randano harus menyalahkan amira? Untuk apa, seharusnya ia sadar kalau pernikahan mereka murni bukan berasal dari cinta, tapi dari sebuah kesalahan.

Buat apa dia menyesali masa lalu, kalaupun dulu tidak ada kejadian itu pastinya randano tidak mempunyai seorang putri kecil yang sangat ia sayanginya, yang ia besarkan sendiri. Tanpa seorang istri.

Mungkin sekarang randano sadar, bukan hanya ia yang membutuhkan seorang istri untuk menemani hari tuanya, tapi untuk putri kecilnya yang membutuhkan kasih sayang seorang ibu,

Dan sekarang, randano harus mengabulkan permintaan putrinya itu, kesempatan tidak datang 2 kali bukan?

**

Ddrrrttt ddrrtttt ddrrtt

Marisa yang duduk di ranjang pun segera meraih ponselnya,

Randano ♥ is calling

Senyum manis terukir di bibir marisa,

"Halo?"

"Halo"

"Ada apa mas?"

"Kamu udah ketemu aluna kan?"

"Iya"

"Dia memintaku untuk melamar kamu, apa kamu masih cinta sama mas?"

".."

"Apa kamu mau menikah dengan mas?"

a Secret and my loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang