One : Perkenalan

28.2K 626 15
                                    

"Mee, please yaa gue bareng sama lo yaa, pleaseee" ucap seorang gadis berlangkah cepat menuruni tangga mengejar seorang cowok didepannya.

"Gak!" ucap cowok itu sambil memakai jam tangannya.

"Romeo, kita harus ke Indonesia sekarang" ucap seorang lelaki lain yang umurnya jauh lebih tua dari mereka dengan wajah serius, sedih dan masih sibuk bertelfon.

"Dadd? Ngapain?" tanya seorang anak cowok itu, Romeo.

"Oppa kamu, oppa kamu meninggal" ucap Herrera pelan sambil mengusap punggung Romeo.

"Omm, om serius?" tanya gadis yang sekarang berdiri disamping Romeo, Gaby.

"Iya Gaby. Kamu dirumah Kak Nathan dulu gapapa kan sayang? Atau mau ikut?" tanya Herrera.

"Gak usah om, Gaby sama kak Nathan aja, Mee sabar yaa" ucap Gaby lalu menatap Romeo yang terlihat menunduk dan menitikan air mata.

"Yasudah om sudah siapin supir buat anter kamu ke kak Nathan, Om sama Romeo dan Andreas berangkat dulu yaa? Kamu baik-baik ya sayang" ucap Herrera yang diangguki oleh Gaby. Ia lalu berjalan keluar rumahnya bersama Romeo dan anaknya yang sudah menunggu diluar yang belum Herrera kasih tau Andreas.

******

Romeo POV

Oh ya, kenalin, namaku Romeo. Gak usah tanya nama lengkapnya lah pasti kalian udah tau sendiri! Aku anak kedua dari Mommy dan Daddyku. Tak perlu ku kenalkan lagi bukan siapa orang tuaku?

Hari ini aku akan kembali ke New York setelah satu minggu lamanya aku berada di Indonesia karena kakekku meninggal.

Hal itu sungguh merupakan pukulan besar untukku. Karena aku adalah satu-satunya cucu yang sangat dekat dengan kakek. Bahkan, mommy pernah mengatakan jika waktu aku kecil, aku sering diajak kakek ke kantornya.

Sesampainya dirumah, aku langsung disambut oleh Gaby dan Kak Nathan. Kak Nathan telah menemani Gaby selama satu minggu ini.

Gaby adalah anak dari Om Jason dan tante Tata yang merupakan sahabat mommy. Dia pindah sekolah di New York dan satu sekolah denganku!

Sebenarnya Gaby bersekolah dan tinggal di asrama didekat sekolah ku. Tapi karena dia sering sakit-sakitan dan tak cocok dengan makanan disana, mommy memutuskan untuk mengambilnya dari asrama dan menyuruhnya tinggal bersama kami.

Tentu saja aku tak suka! Bagaimana tidak? Dia selalu saja merepotkan ku! Dibulan-bulan terakhir menjelang ujian dan akan memasuki SHS dia selalu saja mencontek tugasku! Walaupun kelas kami berbeda, tetapi dia selalu saja datang ke kamarku dan mengambil tugasku yang terkadang akupun tak tau atas kelakuannya yang mengambil tugasku tanpa bilang dahulu!

Gaby Cantik? Tentu saja tidak! Mungkin menurut beberapaa pria diluar sana dia cantik! Tapi tidak denganku! Tingkahnya sungguh tak bisa diam dan sangat cerewet.

Tapi dibalik itu semua, dia seorang gadis yang baik dan sangat perhatian. Dia selalu ceria dan tak manja seperti gadis-gadis lain yang mengejarku.Tingkahnya yang tak bisa diam juga terkadang membuatku menjailinya.

Dia tak pernah bisa marah padaku. Pernah sekali aku mengerjainya dengan menaruh ular mainan dikasurnya membuatnya menjerit ketakutan dan akhirnya mendiamkanku selama 5jam! Padahal dia sendiri berkata bahwa dia tak ingin bicara padaku selama sehari. Jujur saja, aku sangat nyaman berada didekatnya. Entahlah, kedekatan sebagai seorang kakak-adik 'mungkin'?

Cukup sudah membicarakan Gaby! Aku mempunyai seorang sahabat yang kebetulan rumah kami hanya berjarak 2 rumah saja. Dia bernama Moses. Aku mengenalnya sejak pertama datang ke New York. Saat itu aku melihatnya sedang bermain skateboard dan Kakakku Callum ikut bermain lalu kami saling kenal. Menurutku, dia lebih baik dari Kevin untuk dijadikan sebagai sahabat.

In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang