Ten : Happy or Jeal...?

9.5K 552 7
                                    

Romeo POV

Entah kata-kata itu datang darimana tapi gue sungguh lega mengutarakan apa yang selama ini gue pendem.

Entah keberanian darimana pula gue berani memeluk Gaby. Ada perasaan hangat, tenang dan nyaman yang gue rasain dari pelukan ini. Berbeda ketika gue memeluk Kim.

Tapi semua berakhir seketika ketika gue merasa Gaby melemas. Tangannya perlahan mengendur dan badannya melemas seketika. Dia pinsan dan badannya sangat panas.

Segera saja gue bawa dia ke Hospital terdekat. Sesampainya dirumah sakit ini gue langsung gendong dia ke IGD dan dia langsung mendapat penanganan.

Segera gue telpon mommy dan daddy mengenai keadaan Gaby dan mereka segera menuju ke rumah sakit.

"Keluarga Nona Gabriela?" ucap seorang Dokter begitu keluar dari IGD.

"Ah ya saya pacarnya dok" ucap gue refleks. 'Tadi gue bilang apa? Pacar?! Persetan dengan pacar gue harap dia baik-baik aja'

"Orang tuanya dimana?" tanya Dokter menyebalkan ini lagi. Emang dia gak kenal gue apa?!

"Orang tuanya di Amsterdam, dia tinggal sama saya dan orang tua saya! Dan sebentar lagi orang tua saya datang!" ucap gue sedikit keras. Bodo amat dengan identitas gue!

"Romeoo!" ucap seseorang dari samping dan ternyata daddy "Maaf dokter saya wali dari pasien, bagaimana keadaan Gaby?" tanya daddy begitu langsung tiba. Dokter perempuan tua dan menor itu kulihat kaget dengan kehadiran daddy dan langsung mengjak daddy masuk ke ruangannya! Pasti dia suka dengan daddy! Iyalah siapa coba yang nggak suka sama orang tua gue yang super ganteng dan cantik itu! Kalo ada mommy pasti udeh di pites tuh dokter!

"Romeo astagaa!! Dimanaa Gaby gimanaa keadaannya?! Daddy kamu manaa? Daddy udah dateng dulu kann?! Aduh maaf tadi mommy nganterin Andreas sama Samantha kerumah duluu" cerocos Mommy begitu sampai di depan IGD dan terlihat sangat panik.

"Gaby masih di dalem momm, daddy udah dateng tuh sekarang di ruang dokter, dokternya cewek loh momm, menor lagi" jawab gue lalu mengedipkan sebelah mata ke mommy membuat mommy naik darah.

"Berduaan diruangan itu dokterr?!! Wah minta di pites tuh daddy kamuu!!" mommy hendak berjalan ke ruang dokter itu namun seorang suster menahannya.

"Maaf Mrs.Una pasien akan dipindahkan ke ruang rawat inap. Tolong dilengkapi administrasinya" ucap Suster itu.

"Hmm, ya!" kulihat Mommy menggunakan kacamatanya kembali yang tadi sempat ia lepas begitu tiba di IGD.

Gue dan Mommy serta Daddy menemani Gaby yang sudah dipindahkan ke ruang VVIP.

"Ngapain lo tadi sama tuh dokter?!" tanya Mommy pada daddy yang sedari tadi menatapnya takut.

"Eng-gak ngapa-ngapain sih momm. Ini, anu cuma mau lihat hasil tesnya Gaby kok"

"Bener?! Gak macem-macem?!"

"Iyaa serius deh momm" jawab Daddy dengan muka takutnya.

Ketika sedang asik melihat pertengkaran konyol mommy dan daddy, ponselku berbunyi. Kulihat nama 'Kim' muncul. Segera gue menjauh menuju balkon dan segera mengangkat telponnya.

"Hallo babby"

"Gaby kenapa?"

"Dia sakit, gatau juga aku sakit apa soalnya tadi yang ketemu dokternya daddy sayang. Eh kamu tau dari mana?" tanyaku kaget.

In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang