Twenty : Mine Tonight

11.8K 565 12
                                    

Pagi ini Romeo sudah tiba di rumah Tata untuk sarapan bersama karena tata memaksanya dan menelponnya berkali-kali. Tata, Luke, Jason dan Romeo sudah berada di ruang makan namun Gaby belum tiba karena Tata bilang ia belum bangun dan susah untuk dibangunkan.

"Kamu kenal sama pacarnya Gaby?" tanya Jason yang duduk disebelah Romeo.

"Kenal om"

"Dia anaknya baik-baik kan? Engga nakal kan? Engga sering ngajak Gaby keluar malem atau dugem kan? Anaknya setia? Keluarganya gimana?" tanya Tata bertubi-tubi membuat Romeo dan Jason yang mendengarnya bengong.

"Eh, anaknya baik kok tan. Sepertinya dia juga setia, dia baik, keluarganya berkecukupan"

"Bagus deh kalo seperti itu. Tante cuma takut Gaby memilih orang yang salah, yang bisa nyakitin dia dan bikin dia jadi cewek nggak baik" tata menghela nafas lega.

"Om titip Gaby ke kamu ya selama ia di NewYork. Om tau momm sama dadd kamu sibuk jadi mereka juga kan belum tentu bisa pantau kalian setiap hari. Sedangkan disana anak perawan satu-satunya hanya Gaby karena samantha juga kan masih kecil, om tidak mau dia kenapa-napa" Romeo terdiam berfikir lalu ia tersenyum dan mengangguk.

Mereka melanjutkan mengobrol tentang bisnis, tentang masa lalu tata dan jason juga tentang masa depan yang akan Romeo lakukan.

"Pagi semuaa" sapa Gaby lalu mencium kedua orangtuanya lalu Luke setelah itu ia duduk disebelah tata lalu menyantap sarapan rotinya.

"Papa berangkat kerja dulu yaa. Gaby, ajak Romeo jalan-jalan yaa"

"Hmm, ya pa" jawab Gaby malas.

Gaby melanjutkan makannya setelah itu ia bersiap-siap untuk mengajak Romeo jalan-jalan.

"Ayokk Mee" ucap Gaby begitu ia sudah siap. Namun Romeo tampak sedang menggendong Luke "Lo mau ngajak Luke?"

"Engga, ini mama kamu lagi mandi terus aku disuruh gendong dulu"

"Oh"

Setelah menunggu tata cukup lama, akhirnya mereka berangkat untuk berkeliling kota amsterdam menggunakan sepeda.

Gaby mengajak Romeo menaiki kanal-kanal terkenal di amsterdam juga mengunjungi beberapa museum di kota itu. Sesekali mereka juga mengabadikan foto mereka berdua disetiap sudut yang menurut mereka bagus.

"Kenapa lo cemberut ajaa?" tegur Romeo yang melihat Gaby mulai mengerucutkan bibirnya dan berjalan malas seakan tak bersemangat seperti tadi.

"Moses sedari tadi pagi engga ngabarin gue, enggak bales chat bahkan angkat telpon gue" Gaby menunduk bersedih.

"Oh, kirain gue kenapa" jawab Romeo acuh lalu menyesap kopi ditangannya.

"Ih resek lo!" Gaby menyenggol Romeo sebal membuat Romeo terkekeh pelan.

"Gab, btw gue mau tanya sesuatu"

"Tanya aja" jawab Gaby cuek sambil terus menatap kedepan kearah sungai yang nampak indah.

"Ucapan lo yang di....."

"Aaaaa Moses telfon gue!" teriak Gaby girang segera mengangkat telfon dari Moses membuat Romeo sedikit kecewa. Ia segera menghabiskan kopinya, membuang cupnya lalu berjalan sambil menunduk memasukan kedua telapak tangannya kedalam saku jaketnya.

Gaby mematikan telfonnya ketika ia sudah selesai melepas rindu dengan Moses. Ia tiba-tiba sadar jika Romeo sudah tidak ada didekatnya.

"Duh itu anak kemana lagi!" Gaby berlari-lari mencari Romeo disekeliling sungai namun ia tak menemukan cowok itu. Ia kemudian berjalan ke arah tanan yang tak jauh dari tempatnya sekarang.

In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang