Four : Confused

17.8K 590 1
                                    

Romeo, Gaby, Andreas dan Samantha sedang menonton tv bersama di ruang keluarga.

Sedangkan Una dan nenek Perry sedang menyiapkan makanan untuk makan malam keluarganya.

"Daddy pulang" teriak Herrera begitu memasuki rumah besarnya itu. Ia langsung mencium punggung tangan Perry lalu mencium rambut anak-anaknya begitupun Gaby.

"Mommy mana sayang?" tanya Herrera pada Samantha.

"Lagi didapur, kenapa dadd? Tumben nyariin mommy?"

"Enghh gapapa kok, yaudah daddy mandi dulu yaa"

Saat ini Una sedang ngambek dengan Herrera dan mendiamkannya sudah hampir 3hari, hal itu karena Herrera selalu sibuk dan tak pernah menghabiskan waktu bersama keluarganya. Herrera mandi dengan cepat dan akan langsung memperbaiki hubungannya dengan sang istri.

"Sayang makan malam dulu yuk" ajak Una kepada anak-anaknya juga Gaby tentunya.

Herrera sudah duduk di kursi biasanya, Una disebelahnya dengan Gaby dan Andreas, didepan Una ada ibunya, Samantha dan Romeo.

"Tante, besok ada temen aku mau kesini, gapapa kan?" tanya Gaby memecahkan keheningan di meja makan.

"Siapa sayang? Boleh dong"

"Namanya Kim tan, dia baik banget loh anaknya, keturunan Korea gitu" jelas Gaby membuat seseorang yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan mereka tersendak. Romeo.

"Yaudah, kamu ajak aja dia kesini biar rumah kita rame, gak sepi kayak kuburan" jawab Una sedikit keras sambil melirik Herrera.

Setelah selesai makan dan membereskan meja, Una naik kelantai atas lalu duduk dikursi dekat kolam renang. Tiba-tiba ia merindukan Callum serta cucunya Ayla. Ia mengambil ponselnya lalu membuka foto-foto dan Video Ayla yang tadi baru Callum kirim. Melihat tingkah menggemaskan Ayla membuatnya sedikit tersenyum.

"Ehemm" suara deheman dari Herrera membuyarkan senyumannya. Ia meletakkan ponselnya lalu membuang mukanya sembarang.

"Belum tidur momm? Padahal aku nunggu kamu dikamar loh" tanya Herrera yang sudah duduk dikursi panjang yang juga Una duduki.

"Belum ngantuk"

"Momm" Herrera mendekat lalu menggenggam tangan Una "Maafin daddy yaa" Herrera menciumi tangan Una.

"Hmm"

"Daddy lusa akan berangkat ke Florida" ucap Herrera sambil menatap Una.

"APAA?!" teriak Una lalu segera melepas tangannya dari Herrera.

"Ada proyek besar disana dan salah satu pemegang sahamnya itu perusahaan kita, daddy cuma akan menghadiri peresmiannya sehari habis itu pulang" jelas Herrera namun Una hanya membuang mukanya sembarang "Aku janji setelah itu aku akan sering dirumah, please jangan marah, maafin aku" Herrera meraih tangan Una kembali lalu menggenggamnya erat.

"Janji?"

"Yaa, daddy janji" ucap Herrera bersemangat, Una mengangguk. Herrera segera memeluknya.

******

Pagi harinya Romeo mengajak Andreas jogging keliling kompleks. Gaby juga ikut bersama mereka tanpa persetujuan Romeo.


"Mee, jangan cepet-cepet" teriak Gaby yang berlari dibelakang Romeo.

"Lemot banget sih lo! Gendut sih!" Romeo menghentikan langkahnya lalu menatap Gaby. Sedangkan Andreas masih terus berlari meningglkan dua pasang remaja itu.


"Apa?!! Lo ngatain gue apa barusan?!"

"G.E.N.D.U.T" ulang Romeo sambil menekan setiap huruf, setelah itu ia berlari meninggalkan Gaby dengan muka marahnya.

"ROMEOO!!!" teriak Gaby lalu berlari mengejar Romeo. Setelah langkah mereka sama, Gaby memukul-mukul Romeo, bukan kesakitan Romeo malah tertawa karena menurutnya pukulan Gaby tidak sakit melainkan menggelikan.

Gaby berlari mendahului Romeo hingga tiba dirumahnya.

"Haha rasain lo" teriaknya sambil tertawa kearah Romeo, namun pandangannya kini tertuju pada seseorang yang duduk di kursi ruang tamunya "Loh Kim? Lo udah daritadi?" tanya Gaby lalu duduk disebelah Kim.

"Aku baru datang 10 menit yang lalu sih, kamu aku telpon gak diangkat"

"Hehe sorry, abis lari pagi. Yaudah yuk ke kamar gue" ajak Gaby. Mereka segera bangkit hendak menuju kamar Gaby, namun langkah mereka terhenti begitu melihat seorang cowok baru datang.

"Haiii" sapa Kim dengan senyumannya. Romeo menatap keduanya lalu membalas sapaan Kim dengan senyumannya.

"Jangan tebar pesona lo!" ucap Gaby sedikit berteriak lalu menginjak kaki Romeo dan segera berlari menarik Kim.

"Wooyy Gaby! Awas loo!!"

Romeo POV

Aku bertemu dengannya. Ya, maksudku gadis itu.

Sejak tadi malam Gaby menyebutkan namanya jika ia akan datang membuat sesuatu didalam dadaku bergetar.

Ya, dia adalah Kim Domani. Entah sejak pertama bertemu dengannya aku langsung tertarik padanya.

Kemarin aku melihatnya ketika aku keluar dari mobilku ketika sampai diparkiran. Dia tersenyum padaku namun segera berjalan cepat.

Wajahnya yang tak biasa dari gadis kebanyakan membuatku tertarik padanya. Mungkin bukan cuma aku saja, mungkin beberapa orang lain diluar sana.

Oke, lupain tentang entah perasaan apa ini.

Hari ini aku ada janji dengan Moses dan beberapa temanku yang lain bermain skateboard di rumah salah satu temanku.

Aku menghampiri Moses dan kami segera berangkat bersama.

Sesampainya disana ternyata beberapa temanku sudah datang dan kami langsung berlatih bersama.

"Me tadi gue lihat Laura jalan sama cowok" ucap seorang temanku.

"Bodo amat!" jawabku yang membuat mereka tertawa. Mungkin mereka sudah gila.

"Eh Me, gue minta id Line Gaby dong" ucap Moses sambil memainkan ponselnya.

"Nggak tau gue, minta sendiri aja"

"Bilang aja lo gamau ngasih karena takut Gaby diambil Moses kan?" goda Josep padaku kali ini.

"Apa lo bilang? Takut Gaby diambil Moses? Haha ngaco lo!"

"Lah lo bukannya suka sama Gaby?" tanya Moses saat ini dengan muka seriusnya.

"Suka sama Gaby? HAHAHA!! Enggaklah! Gila aja suka sama cewek kek gitu" ucapku dengan tertawaku membuat semua temanku menatapku heran.

"Terus kedekatan lo sama Gaby selama ini itu apa?"

"Entah, mungkin gue cuma anggep dia temen. Mungkin, gue lebih tertarik sama temennya"

"What?!"

"Apa?!"

"Gilak?!"

"Jangan-jangan Kim?" ucap satu persatu temanku disini dengan suara toanya. Aku hanya menjawab dengan senyuman dan anggukan.

"Lo serius suka sama Kim? Bukan Gaby?" tanya Moses lagi.

"Iyaa. Kenapa?"

"Ati-ati sama omongan lo sendiri, bisa-bisa lo kemakan omongan lo terus lo jatuh cinta lagi sama Gaby, bukan Kim. Asal lo tau, sahabat lo ini, suka sama dia. Kalo lo emang suka sama Kim, kejar dia jangan Gaby" ucap Josep dengan muka seriusnya sambil menepuk bahu Moses. Moses menunduk kemudian menatapku.

'Kok gue jadi kayak nyesel gini gara-gara gue bilang ga suka Gaby? Tapi emang bener kok gu sukanya sama Kim' batinku kemudian menunduk.

In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang