CHAPTER 3

6.5K 457 19
                                    

"Ice cream melts in a second. Just the way I am in front of you" - Redsqueen

***

Melihat sang Oppa dari kejauhan, RaeHee pun semakin mempercepat langkahnya.

"Oppa, aku serius akan marah padamu jika aku harus menunggu lebih lama dari ini." berkata saat tepat sampai dihadapan DongHae.

"Maaf Hee-ya, akhir-akhir ini di kantor semua orang menjadi lebih sibuk dari biasanya. Dan tentu aku juga" DongHae mencoba memberi penjelasan kepada gadis yang sedang mem-pout kan bibirnya.

Tanpa kata, akhirnya sang gadis langsung memasuki mobil. Didalam mobil pun terasa sangat sunyi. Keduanya tampak enggan memulai percakapan terlebih dahulu.

DongHae sangat tahu bahwa gadisnya sangat membenci jika harus menunggu. Jadi ia anggap sekarang adalah kesalahannya dan bukan saat yang tepat untuk memulai obrolan apapun.

"Kami pulang.." DongHae dan RaeHee berkata bersamaan ketika memasuki rumah mereka.

Keduanya menaiki tangga lalu masuk kedalam kamar. Mengingat sekarang menjelang petang, semuaya harus segera membersihkan diri untuk bersiap akan hidangan makan malam beberapa jam lagi.

Melepas sepatu dan kaos kaki, lalu menempatkan pada —rak— tempat khusus sepatu. Melempar ransel kesegala arah, RaeHee pun dengan ringan indahnya melemparkan diri ke tempat tidur yang lembut dan nyaman, sehingga sedikit menimbulkan bunci berdecit.

Menghela nafas dengan berat, sambil merutuki hari ini yang berjalan dengan tidak mudah juga.

Pikirannya pun melayang pada kejadian tadi siang, dimana dia dengan bodoh dan mudahnya menyerakan barang miliknya kepada orang asing. Meskipun hanya payung, tapi itu sangat berharga mengingat pelindung itu adalah hadiah pertama yang diberikan oleh DongHae untuknya beberapa tahun silam.

Ia ingat betul bahwa payung itu dibeli oleh DongHae dengan uang saku yang disimpan khusus untuk dibelikan sesuatu yang khusus dihari ulang tahun nya.

Dengan langkah berat, ia menghalau segala masalah yang berkecamuk dipikiran nya untuk memasuki kamar mandi.

Setelah selesai dengan aktivitas membersihkan diri, RaeHee keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk merah tebal favoritnya. Pilihannya jatuh pada celana santai dan sweater putih bergambar strawberry, karena cuaca diluar juga lumayan dingin.

"Sayang, makanannya sudah siap. Ayo." ajak Eomma DongHae yang dibalas anggukan kepala oleh RaeHee.

Bersamaan dengan itu, DongHae terlihat menuruni anak tangga dengan berpakaian casual, celana hitam panjang polos, lalu sweater putih yang juga polos. Sangat menawan!

Akhirnya semua memulai makan dalam diam, karena sebaikya begitu, ditambah kondisi yg sedang tidak pas untuk memulai percakapan. Sang Eomma memahami, jika kedua anaknya sedang saling mendiamkan satu sama lain.

Sedang bertengkar, mungkin. Pikirnya dalam hati.

Setelah ritual makan malam selesai, dan mengucapkan terimakasih atas hidangannya, DongHae dan RaeHee berjalan sendiri-sendiri menaiki anak tangga untuk kembali ke kamar.

Kamar mereka berhadapan, sangat mudah sekali membedakan mana kamar milik DongHae dan kamar milik RaeHee yang bercat merah maroon. Ketika mereka sudah mencapai pintu kamar, sambil memegang daun pintu, keduanya berhenti sejenak. Biasanya hanya untuk sekedar mengucapkan "selamat tidur", tapi....... lagi-lagi ego lah yang menghentikan keduanya.

DongHae memilih masuk kamar terlebih dahulu, yang disusul dengan suara dentuman pintu, begitupun juga RaeHee. Keduanya pun mulai tenggelam dalam pikiran masing-masing, hingga tidak tau kapan mulainya mereka memejamkan mata dan tertidur.

FIEND (Cho Kyuhyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang