CHAPTER 11

5K 366 20
                                    

KyuHyun's POV

Setelah mengantar RaeHee pulang, kuberi instruksi kepada sopir untuk segera pergi ke CG building. Sepanjang perjalanan aku terus memikirkan gadisku, berat hati meninggalkannya pada moment yang seharusnya menjadi milik kita berdua. Hanya berdua....

Aku benar-benar menyalahkan Henry untuk hal ini. Namun, sayangnya dia memiliki alasan yang kuat untuk tidak membuatku ingin memenggal kepalanya kali ini.

Menghela nafas frustasi ketika melihat tempat yang dituju berada tepat dihadapanku. Menunggu sopir membuka pintu untuk mempersilahkanku keluar dari mobil.
Berjalan .... melewati lobby yang beberapa tahun ini menjadi rute keseharian untuk menuju ke ruang kerjaku. Mengabaikan salam dari resepsionis yang selalu mencoba memberikan godaan seduktif terhadapku ketika kami berpapasan. Pakaian ketat, rok mini, dan bibir penuh goresan lipstik termahal sekalipun tidak akan berhasil membangkitkan gairah dibanding dengan tampilan natural gadisku.

Kuanggukkan kepala membalas sapaannya, kemudian berlalu memasuki elevator pribadi. Ya, aku selalu suka menyebutnya pribadi, selain hanya aku satu-satunya yang menggunakan elevator ini juga karena aku tipikal yang menjunjung tinggi privasi.

Menekan tombol lantai tiga puluh, hanya butuh beberapa menit untuk sampai di ruang kerjaku. Melihat ada seseorang yang datang, sekretaris Kim segera bangkit dadi duduknya, terlihat kepanikan di raut wajahnya.

Lelaki yang bekerja dan mengabdi lebih dari usia yang kumiliki, sudah kuanggap sebagai bagian dari keluarga Cho. Selain karena ia adalah orang kepercayaan Appa, sekretaris Kim adalah satu-satunya yang selalu ada untukku di kondisi apapun.

"Selamat siang tuan muda," sapanya sambil membungkukkan tubuh.

"Selamat siang" balasku singkat.

Kulihat wajahnya mulai pucat serta peluh mulai membasahi dahinya.

"Ada apa sekretaris Kim? Kau nampak gelisah"

Menundukkan kepala sambil membungkuk berulang kali "maafkan saya tuan muda, saya tidak bisa mencegah tuan Henry untuk memasuki ruang kerja tuan muda. Saya sudah melarangnya bahkan menyuruhnya untuk menunggu anda, tapi-"

Kupotong perkataannya "tidak papa, aku yang menyuruhnya kali ini" kataku sambil menepuk pundak agar ia berhenti meminta maaf, karena ini memang bukan kesalahannya.

"Jeongsohamnida tuan muda"

"Berhentilah meminta maaf, lanjutkan pekerjaanmu sekretaris Kim"

Dengan itu aku melanjutkan langkah yang sempat tertunda. Kubuka pintu untuk mendapati pemandangan yang membuat darahku mendidih seketika. Dengan santainya bocah kurang ajar itu duduk di kursi kebesaranku, memejamkan mata sambil mengangkat kakinya. So bossy

"Ehm..." kuberdeham seperti menghilangkan rasa serak ditenggorokan, sebagai tanda pada bocah itu bahwa aku sudah datang.

Seketika kulihat ia membuka mata dan menurunkan kedua kakinya, "Hyu-hyung..... Kau sudah datang" katanya tergagap dan seperti ketakutan.

Berjalan mendekatiku untuk merangkul pundakku sambil memperlihatkan senyum innocent nya "aku bercanda Hyung, aku hanya ingin tahu bagaimana rasanya duduk dikursi CEO CG Building walaupun hanya beberapa menit"

"Hyung...... Katakan sesuatu, kumohon jangan memenggal kepalaku. Aku bahkan belum sempat merasakan indahnya pacaran" rengeknya karena tak mendapat respon dariku.

"Berhenti bicara atau-"

Tiba-tiba ia menurunkan tubuhnya untuk bersujud dan berusaha mencium kakiku "ampun Hyung..."

FIEND (Cho Kyuhyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang