17. Gerald Parent's

75 5 0
                                    

Karena cinta obat dari segala rasa sakit.

Suara hentakan sepatu yang bergema di ruangan ini semakin membuat atmosfer ruangan ini mencekam. Tatapan wanita paruh baya yang terlihat masih anggun di usianya yang sudah berkepala empat; penuh dengan pertanyaan.

"Siapa perempuan ini Ge?." Tanya wanita paruh baya itu menatap remeh pada Ayu yang sedari tadi menunduk, tak berani menatap wanita asing ini.

"Dia Anin Moms."

"Bukan itu pertanyaannya Gerald." Ia mendekat. "Moms tanya siapa perempuan ini."

Gerald berusaha menelan ludah, suaranya seakan tercekat ditenggorokkan saat ingin menjawab pertanyaan itu.

"Sa.. Saya.. Hmm pembantu baru disini."

Gerald menoleh pada Ayu yang mengaku-ngaku sebagai pembantu. "Bukan Moms, Anin itu--"

"Oh ingat pulang juga ya kamu."

"Mamah? Ya ampun Mah apa kabar?." Wanita paruh baya itu pun berjalan menghampiri Elina, tangannya direntangkan seakan ingin memeluk erat ibu mertuanya ini.

"Ibu, panggil saya Ibu; Gea." Ralat Elina dengan sambutan dinginnya.

"Iya bu, maaf Gea baru sempat hari ini pulang. Dan mas Arnold mungkin besok bu pulangnya." Jelas wanita paruh baya ini, sikapnya berubah sangat drastis di hadapan Elina.

"Ada apa ini? Kenapa Ayu dan Ge basah-basahan seperti ini?." Tanya Elina yang tidak memperdulikan penjelasan menantu satu-satunya itu.

"Ini Oma, tadi Ge abis ajarin Anin berenang."

"Apa! Sejak kapan kamu dekat dengan pembantu ini Gerald?." Tanya Gea - Momsnya Gerald dengan wajah terkejut.

"Siapa yang kamu sebut pembantu itu Gea?." Tanya Elina yang sudah dibuat kesal saat mendengar ucapan Gea.

"Ibu, perempuan ini pembantu baru kan disini? Aduh bu, si bibi emang kurang apa sampe nambah pembantu anak kecil begini."

"Diam!!." Bentak Elina. "Ayu, ikut Oma yuk ke kamar." Ajak Elina mengapit lengan Ayu lalu membawanya ke kamar.

"Liat tuh Oma kamu, udah tua masih aja darting."

"Saya dengar itu." Kata Elina lalu semakin jauh dari ruang tamu.

"Siapapun perempuan itu Gerald, Moms gak setuju kalian dekat-dekat seperti itu. Paham Ge?." Tukas Gea lalu pergi ke kamarnya yang sudah lama tidak ia singgahi. Pemuda bermata hazel ini pun menghembuskan nafas dengan kasar seraya melempar bantal ke sembarang arah. Segala umpatan keluar dari mulut Gerald, baginya ini adalah trouble. Dan besok? Saat Daddy Gerald pulang, semua akan menjadi lebih kacau.

Yang ia pikirkan bukanlah kekacauannya, tapi bagaimana jika orangtuanya menekan Ayu terus menerus. Gerald sangat mengenal kedua orangtuanya; jika tidak suka dengan seseorang. Dengan segala cara mereka pasti lakukan agar orang itu lenyap dari hadapannya. Dan kini orang itu adalah Ayu Anindya Narendra - Pacar Rahasia Gerald.

Hingga malam hari yang biasanya Gerald dan Ayu selalu bercengkrama, kini mereka mengurung diri dikamar masing-masing. Sekilas Ayu mendengar ada suara cukup keras dari kamar Gerald, karena penasaran Ayu mendekati pintu penghubung dan melihat bahwa ada Gea tengah memarahi Gerald.

"Perempuan gak jelas itu kenapa bisa tidur di kamar kamu itu Gerald? Kalau barang-barang kamu ada yang ilang gimana? Oh my god! Moms gak habis pikir sama jalan pikiran Oma kamu itu Ge."

"Memang kenapa kalau Anin diperlakukan layak disini Moms?." Tanya Gerald yang bersikap biasa, bahkan tatapannya tidak tersiratkan emosi.

"Karena gak pantes!."

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang