11. MAMINGAN part 1

95 5 3
                                    

Holla MinNie is back 😀😜
Cerita Ayu Anindya kembali 😍, lets go to reading , chekidot

#%&*-&$&-+++-*&%%$#

Jil terlihat sangat khawatir melihat Ayu yang belum juga sadarkan diri, sedangkan Gerald mencoba menenangkan pujaan hatinya agar tidak khawatir. Niki hanya menggenggam erat jari jemari Ayu, berharap kehangat tangannya membuat Ayu sadar. "Tenang aja Nik, Ayu gak bakal kenapa-napa kok"Ujar Kiki menepuk pelan bahu saudara kembarnya.

"Kenapa Ayu bisa sama kalian sih? Terus kenapa Ayu bisa pingsan begini?"Tanya Jil menatap pada Gerald dan Kiki bergantian.

"Tadi gue sama Gerald lagi adu basket, Ayu jadi jurinya tapi dia malah kena bolanya"Jawab Kiki yang jelas berbohong, dan Gerald menyetujui jawaban Kiki. Tidak lama Niki merasa tangan Ayu bergerak perlahan. Wajah Niki seketika menjadi cerah melihat pujaan hatinya membuka matanya dan menatap wajahnya.

"Nik"Ucap Ayu dengan suara parau.
"Apa Ay?"Tanya Niki menanggapi dengan semangat.
"Udah bel"Kata Ayu yang mendengar jelas bel masuk sudah berbunyi, dan yang lain baru sadar karena terlalu fokus melihat Ayu sadar. Pada akhirnya semuanya masuk ke kelas mereka masing-masing kecuali Jil yang tetap tinggal untuk menemani Ayu.

"Aku bener-bener khawatir sama kamu Ay"Ujar Jil memberikan segelas air putih dan membantu Ayu untuk meminumnya. Ayu tersenyum melihat Jil yang sangat perhatian padanya, semakin merambat rasa tidak enak hati pada Jil. Ayu merasa sangat tidak tahu diri telah mencintai kekasih sahabatnya sendiri, sahabat macam apakah Ayu ini(?). Baginya ia tidak pantas dijadikan sahabat, tapi apalah daya hatinya tetap memilih Gerald meskipun ada pangeran lain yang mungkin mencintainya.

"Kamu pernahkan main kerumah Gerald?"Tanya Ayu yang diangguki oleh Jil.
"Dia anak tunggal? Atau dia punya kakak atau adik?"Tanyanya lagi.
"Dia anak tunggal dikeluarga itu yang aku tahu"Jawab Jil seadanya.

'Jadi benar Gerald hanya memberitahuku saja? Kenapa Jil sampai tidak tahu soal Dealova?'

"Aku pikir Niki aja yang suka sama kamu tapi ternyata--"
"Ternyata apa?"Potong Ayu tiba-tiba saja bangkit. 'Jangan-jangan Jil tau soal'

"Kiki juga hahaha"Lanjut Jil yang membuat Ayu menghela nafas lega, Ayu hampir saja merasakan jantungnya copot karena Jil tau bahwa Gerald juga suka , EH(?).

'Gerald suka sama Ayu? Seorang Ge yang jatuh cintanya kebangetan sama Jil bisa suka sama seorang Ayu? Hhaha jangan becanda kalian gengs, itu bisa dikatakan keajaiban dunia kale'

Saat istirahat tiba, Jil meninggalkan Ayu karena ada tugas osis yang harus ia kerjakan segera. Dan Ayu kini sendiri, masih terbaring menatap dinding atas. "Tuhan, jika ia memang bukan takdirku, bisakah takdirnya di refisi sedikit aja. Bisalah di edit haha"Gumam Ayu menertawai ucapannya sendiri. Ia segera mengusir pikiran konyolnya itu pada tuhan, karena Ayu hanya sekedar ingin menghibur diri eits ralat menghibur HATI.

"Nih makan"Ujar seseorang menyerahkan sebuah roti pada Ayu, saat Ayu menoleh ia melihat seorang pemuda yang sangat ia benci tapi ia cintai juga. Ayu menggeleng dan berbalik arah, namun pemuda itu tidak menyerah untuk menarik Ayu agar mau duduk dan memakan roti yang ia bawa.

"Aduh sakit Gerald"Rintih Ayu memegang tangannya yang dicengkram oleh Gerald. Pemuda itu terlihat panik lalu melepas cengkramannya dan meminta maaf.
"Pelan-pelan bisa kale, sakit tau"Cibir Ayu mengambil roti itu lalu memakannya dengan kasar. Si empunya terkekeh pelan karena berhasil membuat Ayu merengut kesal sesuai dengan kemauannya tadi.

"Kalo lo masih sakit, entarannya Oma mencak-mencak sama gue"

"Biarin aja! Aku suka kok liat nenek belain aku wee"Celetuk Ayu memeletkan lidahnya, dan lagi-lagi Gerald hanya tertawa seraya menoyor kepala Ayu. Dan saat mereka berdua bercanda ria, seketika Gerald sedikit terfokus pada pipi kiri Ayu yang berbekas jahitan. Cukup membuat wajah cantik Ayu menjadi sedikit cacat.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang