7. Bertahan

111 4 0
                                    

Mici-Mici MinNie is back!! 😍,,
Monggo dibaca ceritane 😊

#*&&%%*+(&&%&#

Ayu menatap gugup saat Gerald menatapnya dalam, tangannya mulai terulur memegang pipi gadis itu. "Gue sayang sama lo Nin"Kata pemuda itu menatap Ayu penuh cinta, mata hazel itu sangat indah dilihat bagi Ayu. Gerald menepis jarak antara mereka hingga Ayu merasakan sesuatu yang kenyal menempel pada bibirnya saat ia memejamkan matanya. Bukan hanya itu, Gerald mulai melanjutkan kegiatannya dengan lembut.

"Aaaaaaaa"Teriak Ayu membuka matanya membuat pemuda disebelahnya terbangun. "Lo gila Nin? Masih ngantuk nih ahh"Protesnya mengusap segala jejak indah dipipinya. Ayu terkesiap melihat Gerald berada disebelahnya, dan Ayu melihat sekitar lalu menepuk keningnya. 'Astaga tadi itu mimpi! Ayu otak kamu kok sengeres itu sih'Makinya mengutuk dirinya sendiri.

"Semalem kita ketiduran disini, balik yuk"Ajak Gerald membantu Ayu untuk berdiri lalu berjalan bersama menuju pendopo namun mereka disambut oleh Jil dan Niki yang terlihat sangat cemas.
"Kenapa kalian bisa sama-sama?"Tanya Niki yang kini menarik Ayu agar berada disisinya. "Lo kemana aja semalem Ay? Jil sama gue sangat cemas karena saat hujan lo malah gak ada. Dan lo juga!"Niki mulai bertanya dan menatap Gerald dengan kesal.

"Kamu kemana Ge semalam?"Tanya Jil menghampiri Gerald yang terlihat kacau karena baru bangun tidur. Gerald hanya tersenyum malu saat Jil baru pertama kali melihatnya bangung tidur. "Yaudah mandi dulu Ge, aku tadi udah bantu packing barang kamu. Tinggal kumpul di alun-alun"Kata Jil mengacak rambut Gerald dengan berjinjit, Ayu segera berjalan duluan menuju pendopo untuk membersihkan dirinya.

Ayu memegang bibirnya, ia masih merasakan betapa hangatnya bibir Gerald menciumnya di dalam mimpi. Tapi itu kan hanya mimpi yang tak seharusnya Ayu ingat kembali, karena hanya akan menambah rasa sakitnya berharap. Semua murid Mc.Kenzie setelah berkumpul di alun-alun, lalu berbaris dengan tertib memasuki bis untuk pulang ke kota.

Jil sangat bahagia mendapatkan sebuah liontin dari Gerald sebagai hadiah anniversary mereka yang sudah menginjak tahun kedua. Ayu tersenyum miris melihat Jil sangat bahagia mendapatkan itu, tapi Ayu harus tahu diri siapa ia sebenarnya yang tidak akan pernah bisa menggantikan posisi Jil dihati Gerald. "Bagus kan Ay?"Tanya Jil sumringah menunjukkan liontin yang ia pakai. Ayu mengangguk. "Bagus kok Jil"

'Banget, itu liontin yang sangat cantik. Andai itu untukku'Lanjut Ayu dalam hatinya.

"Kenapa kamu gak pernah cerita kalau Gerald itu pacar kamu?"Tanya Ayu yang penasaran, mengapa Jil tidak pernah cerita. Ayu mengingat dimana Gerald tersenyum pada Jil dilapangan basket itu, senyuman itu sangatlah langka bagi Ayu. Jil berpikir sejenak seraya mengetuk-ketuk keningnya dengan ponselnya.
"Karena kamu gak pernah nanya Ay"

'Bener sih, aku gak pernah nanya soal itu'Sahut Ayu membenarkan dalam hatinya.

"Tapi kenapa gak cerita?"Tanya Ayu sekali lagi. Jil terkekeh pelan lalu menggenggam kedua tangan Ayu. "Itu gak penting Ay, karena bagi aku hubungan itu gak harus di umbar-umbar. Dan aku sama Gerald lebih suka seperti ini"Jawabnya dengan senyuman malu-malu, Ayu sangat melihat jelas gadis itu sangat mencintai Gerald. "Dia gak seburuk yang kamu kira Ay, dia hmm"Jil menggantung ucapannya seperti membayangkan sesuatu.

'Cara dia memperlakukan aku yang buat aku jatuh cinta sama dia'Kata Ayu dalam hatinya.

"Ya karena cara dia memperlakukan aku yang buat aku jatuh cinta sama dia"Lanjut Jil memegang kedua pipinya yang merona.
"Apa kamu tahu kenapa Gerald mencintai kamu?"Tanya Ayu yang membantah apa kata hatinya yang sebenarnya tidak ingin mencari tahu, tapi ia bertekad untuk bertahan dengan rasa sakit setelah mengetahui hubungan Jil dan Gerald.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang