"GAIISSS.. LO SEMUA JANGAN LUPA DATENG KE ULANG TAHUN GUE YAAA." Teriak Nesya, sang ketua kelas di ambang pintu.
"NESYAAA.." Belas Vella yang sedang menulis tak kalah kencang yang dibalas cengiran oleh Nesya.
"Heh!! Lo nyuruh gue buat gak teriak-teriak tapi lo sendiri kaya toa. Dasar kutu kupret."
'Astaghfirullah.' Vella mengelus dada kiri dimana detak jantungnya berdegup kencang karena kemunculan Gina yang tiba-tiba.
"Suruh siapa dateng ke sini?? Udah pergi sana. Dasar titisan jin tomang."
Gina terkekeh pelan ketika melihat kekesalan terpampang di wajah Vella
"Denger-denger Nesya nanti ngundang pemain piano loh. Kenapa bukan lo aja yang main?? Gue pikir juga permainan piano lo bagus kok." Ocehan Gina membuat Vella mengangkat kepalanya dan menoleh tidak percaya.
"Sejak kapan Nesya suka main piano?? Kayanya dia juga gak suka sama yang berbau piano gitu deh."
"Entah.. Tapi nanti lo main ya?? Nanti gue deh yang bilang Nesya. Pasti dia seneng banget." Kata Gina sambil menyenderkan punggungnya ke sandaran kursi.
"O-kaaayy." Ujar Vella pelan.
Tiba-tiba saja jantungnya berdegup kencang, padahal ia tidak melakukan apa-apa.
• • •
Seminggu telah berlalu. Hari ulang tahun Nesya pun tiba. Vella menyatok rambutnya membuat rambut itu curly di bagian bawahnya dan mengambil sebagian rambut depannya untuk disatukan di belakang lalu dijepit dengan jepitan pita.
"Maa, Vella berangkat ya." Ujarnya sembari berjalan cepat menuruni anak tangga
"Hati-hati Vell."
Tidak memerlukan waktu lama untuk sampai di rumah Nesya, karena sebelumnya ia sudah pernah main ke sini.
"Hai Vell, lo cantik malam ini hehe.. Makasih ya udah dateng." Nesya menghampiri Vella yang baru memasuki rumahnya untuk sekedar berbasa-basi.
Malam ini Vella mengenakan dress berwarna pink diatas lutut tanpa lengan, dengan rambutnya yang hitam sepinggang dibiarkan diurai membuat gadis itu terlihat.. Cantik
Vella menyerahkan kado yang ia bawa sambil berkata, "Hai, selamat ulang tahun ya. Kamu juga cantik."
"Makasih, selamat menikmati pesta gue haha.."
Vella menghampiri teman-teman yang lain dan juga sahabatnya yang sudah bercanda ria sambil sesekali tertawa.
Dentingan tuts piano terdengar merdu menjadikan seluruh tamu yang hadir melihat ke arah utara panggung. Di sana terlihat pria dengan setelah jas tengah duduk sambil bermain piano dan bernyanyi lagu happy birthday.
"All of me dong Kak Venzo." Pinta Nesya yang tidak jauh dari panggung dengan mata berbinar. Dia terlihat bahagia malam ini.
Venzo melanjutkan permainan pianonya sesuai dengan permintaan Nesya sebelum matanya menangkap sosok yang sudah 2 tahun tidak bertemu dengannya semenjak kelulusannya tengah berdiri di sudut ruangan bersama teman-temannya.
🎶 What would I do without your smart mouth 🎶
🎶 Drawing me in, and you kicking me out 🎶
Vella melongo melihat sahabat sekaligus kakak kelasnya bermain piano di depan, sedang tangannya memegang gelas berisi sprite segera menjulur, meminta Gina membawakan gelasnya. Ia berjalan mendekati panggung dengan senyum yang merekah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Woman Pilot
Teen Fiction"Jangan mengira bahwa semua laki-laki itu tidak baik. Jika kamu tidak membuka hatimu untuk kutempati, mengapa kamu memilihku??" "Aku yakin, seiring berjalannya waktu aku bisa mencintaimu. Bukankah kita perlu belajar??" "Aku akan berusaha untuk perca...