hari-hari dilalui Vella bersama mama, papa, beserta Venzo di Nusa Dua. Berempat karena Papa Vella dan Venzo memang sedang duty free, jadilah mereka sekalian berlibur. Kalau ditanya 'kenapa Venzo tidak pulang?' Dia dengan senang hati akan menjawab 'sekalian refreshing' 'pengen bareng pacar' 'bosen di rumah' 'lagi gak kangen keluarga'. Ah anak macam apa kamu Venzo.
Bahkan orang tua Vella telah mengetahui bahwa Venzo dan Vella telah berpacaran, betapa senangnya kedua orang tua Vella setelah mengetahui anaknya akan belajar untuk peduli dan percaya pada Venzo. Aneh memang.
Pukul 03.00 WITA Vella bangun dari tidurnya karena notification line yang berbunyi nyaring. Ia meraba-raba nakas yang berada di samping tempat tidurnya dengan mata yang terpejam, perlahan-lahan ia membuka matanya.
Algina F. : BANGUUNN..
Algina F. : Jangan kebo
Algina F. : Vellaaa temenin gue kek.
Algina F. : VELLAAA..
Vella A. : Berisik, di sini masih malem. Tumben gak sms??
Algina F. : elah.. lo ngomong seolah-olah lo ada di Amerika tau. Gak punya pulsa.
Vella A. : Ciann.. Ngapain sih?? Ganggu banget.
Algina F. : Gue gak bisa tidur nih.
Vella A. : aku bisa.
Algina F. : gak tanya.
Vella A. : yaudah bhay.
Algina F. : Vellaaa
Vella A. : *justread*
Algina F. : Oke fix. Gue juga bisa.
Vella A. : *justread*
Algina F. : tai.
Vella tersenyum ketika melihat chatnya dengan Gina, selalu seperti ini. Ia bisa membayangkan bagaimana Gina mencak-mencak di sana. Karena bosan dan tidak bisa kembali tidur akibat ulah sahabatnya yang reseh, Vella memutuskan untuk menyetel televisi yang menayangkan drama Cinderella.
Vella yang sedang bersantai di kamarnya sambil menonton televisi karena capek seharian berkeliling Bali dikejutkan oleh kehadiran Venzo yang langsung duduk di sebelahnya. "Nonton theater yuk." Ajak Venzo.
"Ayo.. Aku suka theater." Ujar Vella bersemangat, lalu segera beranjak dari kasur menuju kamar mandi untuk ganti baju.
"Sama om tante juga Vell." Kata Venzo dari depan kamar mandi.
"Okaayy."
Mereka berempat berjalan menuju parkiran.
"Venzo aja Capt. yang bawa." Papa Vella menyerahkan kunci mobil, lalu duduk di kursi sebelah pengemudi sedangkan mama Vella beserta Vella duduk di kursi belakang. "Jangan manggil Capt. lah kalo lagi santai gini."
Tidak butuh waktu lama untuk sampai di tempat, mungkin hanya butuh 5 menit perjalanan menggunakan mobil. Memang jarak antara hotel dengan gedung theater tidak jauh, karena masih di sekitar Nusa Dua Beach.
"Ma, Vella ke toilet ya." Bisik Vella pada mamanya sambil terus menggerakkan kakinya. "Kebelet pipis."
"Iya."
Ia berjalan cepat menuju toilet karena sudah diujung tanduk. Dan tiba-tiba saja..
Bruk..
"Aww.." Vella memegangi pundaknya karena ditabrak seseorang dari arah yang berlawanan, dan lumayan kencang.
"So- sorry, lo gapapa?" Laki-laki itu meminta maaf, sambil terus menatap Vella yang masih kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Woman Pilot
Teen Fiction"Jangan mengira bahwa semua laki-laki itu tidak baik. Jika kamu tidak membuka hatimu untuk kutempati, mengapa kamu memilihku??" "Aku yakin, seiring berjalannya waktu aku bisa mencintaimu. Bukankah kita perlu belajar??" "Aku akan berusaha untuk perca...