Tak terasa aku sudah tertidur selama 2 jam. Aku terbangun dari tidur karena aku teringat kalau aku belum mengerjakan PR Matematika dan aku juga belum shalat magrib. Akupun langsung bangun dari tempat tidurku dengan kondisi masih setengan sadar, aku langsung keluar kamar dan menuruni tangga. Belum sampai tangga terakhir aku tersandung dengan kakiku sendiri dan akupun terjatuh.
" Awww " Teriakku kencang.
" Cha kamu kenapa? " Ka Nadhira menghampiriku dengan wajah khawatir.
" Bentar ka bentar jangan ajak Chaca ngobrol dulu " Jawabku sambil menahan rasa sakit di daerah lenganku.
Dari atas Keenan mendengar suara berisik dari bawah. Dengan penasaran Keenan turun untuk melihat keadaan di bawah.
" Ada apa in..... Lho de lo ngapain tiduran di situ? " Tanya ka Keenan polos.
" Apa lo bilang? Gue tiduran di sini?! Gue itu jatuh dari tangga ka!! Huaaaaa bunda " Jeritku.
Tak lama aku mendengar suara gelak tawa dari arah ka Keenan.
" Hahaha ceroboh banget sih adik kesayangan gue, sini gue bantuin bangun " Ka Keenan mengulurkan tangannya kepadaku untuk membantuku berdiri, tetapi tanganku tidak bisa digerakkan.
" Ka tangan Chaca ga bisa digerakin " Ucapku.
" Serius Cha? " Tanya ka Keenan.
" Serius " Ucapku.
" Aduh gimana ini ? " Panik ka Nadhira.
" Panggil Revan buruan Dhir " Ucap Ka Keenan panik.
Ka Nadhirapun menuju kamar Ka Revan.
Tok tok tok
" Revan buka pintunya cepetan! " Pinta Ka Nadhira.
Revanpun membuka pintu kamarnya.
" Ada apa ka? " Tanya ka Revan.
" It... Itu " Ucap ka Nadhira terbata-bata.
" Itu apa? " Tanya Ka Revan penasaran.
" Tapi lo jangan panik dulu "
" Iya-iya buruan ada apa? "
" Ka Nadhira cepetan Chaca udah ga tahan " Teriakku dari bawah.
" Lo denger sendirikan Van? Chaca tangannya ga bisa digerakin "
" Hah kok bisa? "
" Iya tadi dia jatuh dari tangga "
Tanpa menjawab ucapan ka Nadhira, Ka Revan langsung menghampiriku yang masih kesakitan.
" Cha kenapa kamu de? Kok bisa jatuh gini?! Ceroboh banget sih lo de! Berapa kali gue harus ngomong ke lo hah?!! " Bentak Ka Revan.
" Woy kenapa lo jadi ngebentak Chaca van! Dia lagi kesakitan " Bentak Ka Keenan ketika Ka Revan membentakku.
" Abisnya dia ceroboh banget ka! Gue ga mau kejadian 9 bulan yang lalu terjadi lagi " Bentak Ka Revan balik.
" Udah gausah pada ribut! " Ucap Ka Nadhira melerai.
" Cha itu apa yang nonjol dibahu kamu? " Tanya Ka Nadhira.
" Aaaaa tulang Chaca ngegeser ka!!! " Jeritku.
" Bodoh! Ceroboh! Akibat kecerobohan lo itu akibatnya! Jadi gitu kann!! " Bentak Ka Revan.
" Ka Revan kok marahin Chaca?Hikssss " Tangisku di selah rasa kesakitan.
" Udah Cha ga usah didengerin kata orang yang ga punya hati, sekarang kita ke rumah sakit. Minggir lo brengsek! " Ucap Ka Keenan kepada Ka Revan.
Ka Keenanpun menggendongku untuk dibawa ke rumah sakit.
" Ga punya hati lo Rev " Ucap Ka Nadhira saat melewati Ka Revan.
Akhirnya kamipun menuju rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit akupun terdiam. Rumah sakit ini adalah saksi dimana aku mengalami kecelakaan.
Ya aku pernah mengalami kecelakaan karena tertabrak mobil. Karena kecerobohanku yang fatal aku jadi tertabrak mobil saat pulang sekolah.
Flashback on
Bel pulang sekolahpun berbunyi, yeahh akhirnya MOS selesai juga! Huffttt sedih juga sih MOS berakhir, gimanapun MOS itu seru.. Gue bakalan kangen pas dimana gue lari-lari ngejar-ngejar kaka-kaka Osis buat minta tanda tangan mereka, Dijemur di lapangan sambil dengerin intruksi dari Osis-osis. Yaaa gimana pun itu pasti akan segera berakhir.
" Oyy Cha! Lo ga pulang? Ngelamun aja lo dari radi " Ucap Shilla.
" Duh siapa juga yang lagi ngelamun sih! Gue lagi mikir aja, kok cepet banget ya perasaan baru aja kemarin kita MOS ehh sekarang udah selesai aja " Ujarku.
" Iya juga ya Cha, yahh udah jarang ketemu kaka ganteng lagi dong " Ucap Shilla sambil mengerucutkan bibirnya ke depan.
" Yeee lo mah pikiran cowok ganteng mulu " Cibirku.
" Biarin! Dari pada lo, flat-flat aja "
" Cihhh, udah yuk pulang " Ajakku kepada Shilla.
" Ayo "
Aku dan Shillapun menuju gerbang sekolah.
Sesampainya di gerbang sekolah aku berpisah dengan dengan Shilla karena dia pulang duluan. Katanya sih ingin beli buku dulu ke toko buku dekat sekolah.
Akhirnya akupun jalan sendirian menuju rumahku. Hari ini uang sakuku habis jadi aku tidak bisa menaiki angkutan umum, sedangkan Ka Revan pasti masih sibuk dengan kegiatan Osisnya karena hari ini adalah hari terakhir MOS pasti dia ada rapat penutupan kegiatan MOS. Jadi aku memilih untuk pulang sendirian jalan kaki saja.
Tidak sengaja tali sepatuku terlepas dan akupun membungkukkan badanku untuk membetulkan tali sepatuku. Setelah aku selesai mengikatmya, baru saja ingin bangkit untuk berdiri tiba-tiba dari belakang ada yang berlari dan menyenggol dari samping. Aku yang tidak siap untuk menahan tubuhku akhirnya aku terjatuh ke samping dan ketika aku terjatuh dari belakang, ada mobil yang melaju dengan kencang dan tidak sempat mengerem dan akhirnya akupun tertabrak. Seketika semuanya menjadi gelap
- TBC -
KAMU SEDANG MEMBACA
Fratello
Teen FictionBahagia adalah ketika mempunyai kaka yang perhatian kepada kita, sayang kepada kita, dan selalu ada di samping kita ketika kita membutuhkannya. - Vischa Geeray Aditama