Teeet....teeet....teet
Bel pulang sudah berbunyi. Semua yg ada didlm kelas merapikan barang-barangnya, tak terkecuali aku."Sekarang kalian boleh pulang!"
Akupun beranjak dari kursiku.
"Mir kamu pulang sama siapa?"kata temanku yg bernama rissa."Enggg.... aku pulang bareng.... REVAN" tiba-tiba saja nama itu terlintas diotakku.
saat aku mengucapkan itu, revanpun bangkit dari kursinya dan meninggalkan aku dan rissa. Sekarang hanya ada aku dan rissa.
"Katanya kamu pulang sama revan, tapi kok kamu ditinggalin?"
"Yaudah, aku mau kejar dia dulu, bye ris" akupun berlari untuk mengejar revan.
~~Sekarang aku lagi mencari revan dijalanan, semua siswa dan siswi disekolah ini sudah pulang semua, karena rata-rata pada bawa motor.
Aku berjalan ke halte dekat sekolah, saat aku sudah sampai. Aku melihat revan seperti sedang menunggu seseorang.
Aku mendekatinya.
"Revan pasti kamu nungguin aku yaaa" tebakku sambil senyum gajelas ke revan.
"Siapa yg nunggu elo"ucapnya dingin.
"Lah terus kamu nunggu siapa?"
Saat aku bertanya seperti itu, angkutan umum yg jurusan kearah rumahku itu berhenti didpn ku dan dia.
Dia langsung saja naik tanpa menjawab pertanyaanku. Dasar menyebalkan. Aku juga ikut naik.
~~"Aku pulang" teriakku saat dirumah.
"Sayang, kamu udah pulang."ucap mamaku dengan pakaian yg sangat rapih
"Mama kok pakaiannya rapih banget, emang mau kemana mah?" Tanyaku
"Mama, ayah sama om raja dan tante widya mau ke acara reuni sayang"
"Terus aku gimana"
"Kamu dirumah dong"
"Acaranya lama ga?"
"Kayanya lama deh, klo kamu kesepian nanti mama bilang ke tante widya biar revan temanin kamu." Wah kesempatan nih hahah.
"Yaudah deh"kataku. Aku masuk ke dalam kamarku yg berada di lantai 2
~~~Aku keluar kamar dengan pakaian santai. Saat aku keluar ada suara TV yg menyala, dan aku langsung melihat ke arah ruang keluarga. Tapi aku engga melihat seseorang. Jangan-jangan...
Aku langsung putar balik dan ingin kabur. Tapi aku menabrak seseorang didpnku. Dan aku hampir jatuh jika seseorang itu tidak menangkapku.
~~Sekarang aku sedang menonton TV dengan seseorang itu, yaitu Revan. Suasananya cukup menyekam gara-gara tidak ada berbincangan sama sekali, antara aku dan dia.
"Kejadian tadi jangan baper" ucapnya secara tiba-tiba. Dengan wajah yg datar.
Aku langsung menengok kearahnya dgn cukup kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Annoying Girl
Teen FictionKenapa aku selalu salah dimata dia. Sebernarnya, aku sudah melakukan hal yang terbaik untuk membuatnya berpaling kepadaku tapi dia dengan mudahnya menghancurkan hatiku, hanya dengan ucapannya. -Amira Adisa Putri Dia selalu menggangguku. Dan itu memb...