4

20.4K 421 6
                                    

Sesampainya dikampus, membuat Angella teringat lagi akan kebodohannya kemarin, memalukan sekali.
Angella berjalan gontai, memasuki lorong kampus menuju kelasnya, perasaan tidak nyaman menyelimutinya, entah kenapa, bulu kuduknya terangkat naik.
Tak lama, Angella melihat sosok laki-laki tinggi berdiri ditengah lorong, Alis Angella terangkat sebelah, laki-laki itu melihat kearahnya membuat Angella meghentikan langkah sebentar menyisakan jarak 5 menter dari laki-laki itu. Pandangan laki-laki itu menatap lurus ke arah Angella, menyebarkan aura negative dari ekspresi wajahnya yang datar.
Angella menatap bingung, dia tidak mengenali laki-laki itu sama sekali. Diputuskannya untuk berjalan lagi, melewati pria tinggi itu, baru 3 langkah Angella berjalan,
Terdengar suara serak,
"Melupakan sesuatu?
Kata pria itu sambil mengeluarkan sesuatu dari saku celana jeans nya, sebuah kertas berwarna pink soft, pria itu melambai-lambaikan kertas itu, ekspresi wajah datarnya berubah, bibir atas nya menciut naik sebelah, tatapan matanya mengejek.
"To Mike from Angella"
Sambung pria itu dengan penekanan disetiap kata.

Mata Angella melotot, mulutnya terbuka lebar, tubuhnya kaku mematung tak bisa bergerak.
Sial !

Angela melihat kertas itu dilambai-lambaikan,
Diperhatikan wajah pria itu lagi,
Dia, dia pria yang kemarin, pria yang muncul dihadapannya saat dia bermaksud menyatakan cintanya untuk Mike.

Oh god, bunuh aku,
Bagaimana bisa aku melupakan kertas itu. Jangan-jangan pria itu sudah membaca isi kertas itu.
Matilah aku.

Angella mengigit bibirnya,menghela napas, mengukirkan senyum kaku, berpura-pura tenang. Dia mendekati pria tinggi itu.

"Terima kasih banyak..."
Kata Angella saat di depan pria tinggi itu dan dengan cepat dia melompat berusaha mengambil kertas pink isi hatinya. Tapi sialnya pria didepannya ini lebih cepat dan terlalu tinggi membuat Angella tidak bisa mengapai kertas itu.

"Eits... tidak semudah itu nona"
Kata pria tinggi jangkung didepannya masih menunjukkan
ekspresi mengejek, dimasukan kembali kertas tadi kedalam saku celananya.
"Ikut aku"
Sambungnya datar lalu membalikkan badan berjalan meninggalkan Angella yang bingung.

Alis mata gadis itu naik, menatap ambigu punggung laki-laki yang berjalan duluan didepannya.

Maksudnya apa?

Tanpa Angella sadari dia telah mengikuti langkah lelaki jangkung tadi hingga ke gedung sebelah, bermacam mata mengekori Angella,
ada yang melihat Angella dengan tatapan bertanya, ada yang tertawa, ada yang menatap mengejek kearahnya, bahkan ada yang menatapnya dengan tatapan kasian.
Anggela semakin bingung ,

Ada apa ini?
Kenapa juga Sijangkung ini membawanya kesini?

Angella berdecak kesal dalam hati, setelah disadarinya dia sudah berada dalam ruangan kelas, tapi bukan ruangan kelas untuk belajar, tidak ada kursi dan meja. Malah sofa,tv,kulkas,meja bilyar dan masih banyak lagi. Terdapat juga 2 orang pria tampan, berdiri sambil menatap Angella. Mereka tampan sekali, satu pria berbadan tinggi tapi tak setinggi pria tadi, rambutnya jabrik , dan pria disebelahnya lebih pendek tapi sangat tampan, tidak, sangat cantik, wajahnya mulus , bulu matanya lentik seperti perempuan. Siapa mereka?

Blamm
Terdengar bunyi pintu ditutup.
Angella menoleh ke arah pintu,
Terdapat Pria Jangkung yang tadi, menutup pintu rapat-rapat.

Angella menelan salifanya, tak tau lagi apa yang akan terjadi setelah ini.

Kini, pria jangkung tadi berjalan ke arah sofa dan menghempaskan tubuh kesofa, kaki pria jangkung itu sudah bersilah diatas meja dengan santai.
"Duduk"
Perintahnya.
Tapi Angella tidak mengikuti perintah pria itu, dia masih bingung.

"Duduk!"
Perintahnya lagi, tatapan matanya menajam.

Dirasakan Angella, seseorang memegang pundaknya dan membu i berdiri ikut duduk disamping kiri kanan pria jangkung.

Angella mengigit kedua bibirnya, melirik ke kiri kanan dan berkali-kali mengerjapkan mata,tidak berani melihat kedepan. kebiasaannya, apabila dalam situasi bingung dan malu.

"Sekarang, dia mainan baru kita"
Kata pria jangkung tadi tanpa melepaskan tatapan mata yang mengejek, ekspresi wajahnya sungguh angkuh.

Detik itu juga, Angella menganga,
What?? Mainan????
Maksudnya????

"Horeeeeee..."
Teriak pria cantik tadi,
"Bagaimana kalau kita memulai dengan menyuruh dia membuka baju, aww pasti menyenangkan"
Sambungnya,

Angella menutup badannya dengan kedua tangan. Dia tak menyangka, pria kecil ini, bertampang cantik tapi mesum.

"Tidak, bagaimana dengan mencicipinya sedikit"
Tambah pria berambut jabrik ,pria itu bangkat berdiri dan mendekati Angella yang dengan refleks ikut berdiri menjauhi ketiga pria itu, pria-pria itu menakutkan.

Pria jabrik itu semakin mendekati Angella, tubuh Angella gemetaran,otaknya tidak bisa berpikir lagi membuat tubuhnya berdiri kaku. Baru saja tangan pria jabrik itu ingin mengelus wajah Angella, tangan pria jabrik itu di tepak dan di dorang oleh Pria Jangkung tadi, melihat Tingkah bosnya itu, membuat Pria Berwajah cantik dan si Jabrik saling bertatap dan mengherdikkan kedua bahu mereka lalu cekikikan.

"Jangan pernah menyentuhnya, dia milikku!"
Kini pria jangkung tadi mendekatkan wajahnya ke Angella, wajahnya terukir senyum dan seringaian yang menakutkan, dari matanya terdapat kilatan mengejeknya dan memberi taukan Angella,
Kau tidak akan bisa lari kemana-mana!

Mata Angella membesar, badannya gemetaran, dadanya naik turun akibat napas yang memburu, dia terduduk lemas dilantai.
Huaaaaaaa :'(
Selamatkan aku mom
:'(
Apa yang harus ku lakukan?

Angella berlari terbirit birit ketakutan. Sesampainya di gedung kampusnya, barulah dia agak tenang. Tapi Dadanya semakin turun naik karena kehabisan napas akibat berlari. Keringat mengucur dari pelipis dahinya.
Sial!

Angella melanjutkan langkahnya menuju kantin,mencari kedua sahabatnya, sesampainya di kantin dia langsung duduk dan membenamkam kepalanya di meja. Cecil dan Winni saling bertatapan melihat tingkah sahabatnya itu.

Angella pun menceritakan semuanya. Kedua sahabatnya itu bingung harus bagaimana.
"Tenang saja, aku akan membantumu, aku akan menguliti kulit hingga daging-dagingnya, kurang ajar sekali dia mempermainkan sahabatku"
Kata Cecil geram dan yakin! Membuat Angella menjadi semangat dan tersenyum senang, dia bangga dengan sahabat satunya ini, Cecil terkenal pemberani.

"Tapi, merekakan Grub Pangeran itu?" Sambung Winnie, membuat Cecil menciut mendengarnya,

"Tentu saja, aku tidak akan takut,
akan ku kirim mereka ke neraka!!" Kata Cecil mencoba meyakinkan diri, lebih-lebih merasa tidak enak dengan Angella apabila dia menciut. Matanya melototi Winni,
"Iaa kan winni?"
Melihat itu membuat Winni tersenyum dengan paksa,
"Tentu saja, kita akan melawan mereka" kata Winni akhirnya,
Matilah aku
Batin Winni dan Cecil dalam hati berbarengan.

"Kyaakk...terima kasih Cecil,Winnie kalian memang sahabatku,muaachh"
Angella bangkit berdiri dan memeluk kedua sahabatnya.

Besok, apa pun yang terjadi, mereka akan mengambil kertas surat Angella, Angella tidak takut lagi karena ada Cecil dan Winni, Sahabatnya.

Lihat saja besok !
Batin Angella yakin sambil membusungkan dada dengan berani.

StepSisteRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang