Sudah pukul 2 siang, waktu makan siang sudah habis sedaritadi, keduanya bergegas ke kantor dan berpisah tepat di depan halte bus di dekat kantor mereka. Dan ini berkat usaha Jeonghan yang memohon untuk diturunkan di dekat kawasan kantor saja, saat Seungcheol bertanya ada apa? Jeonghan berdalih ingin membeli sesuatu, walaupun Seungcheol sempat menolak namun setelah mendapatkan telepon entah dari siapa Seungcheol menyetujui usul dari Jeonghan.
Jeonghan berjalan kaki menuju kantornya saat di depan pintu masuk ia berpapasab dengan sang ketua devisi desain Kim Mingyu, dadanya sesak setiap kali berpapasan dengan lelaki tampan itu. Dulu mereka adalah sepasang kekasih yang bisa dikatakan sangatlah akur tanpa masalah yang berarti namun semenjak pengangkatan jabatan menjadi ketua devisi hubungan mereka meretak.
Banyak gadis cantik yang mengincar seorang Mingyu, hingga suatu hari saat Jeonghan diharuskan bekerja lembur untuk membereskan devisi printing tanpa sengaja matanya melihat kekasihnya Mingyu sedang berciuman dengan panasnya dengan seorang gadis.
Gadis itu dengan semangat membuka kancing baju teratas Mingyu sementara Mingyu tetap asyik dengan santapannya.
Sejak saat itu Jeonghan memutuskan Mingyu bahkan hingga detik ini keduanya tidak pernah saling bicara kalaupun bertemu Jeonghan hanya akan menunduk atau mengalihkan pandangannya kearah lain.
Sebulan sejak Jeonghan dan Seungcheol makan bersama, kini mereka terlihat semakin dekat. Bagi Jeonghan Seungcheol memang orang yang sangat menyebalkan tapi Seungcheol juga sangat baik padanya, tak jarang dalam waktu sebulan ini mereka selalu pulang bersama.
Hampir setiap hari Seungcheol akan mengantarkan Jeonghan dengan aman hingga di depan rumahnya.
Malam ini mereka berdua saling menunggu karena keduanya mendapatkan tugas lembur. Jeonghan lebih dulu menyelesaikan pekerjaannya, diliriknya Seungcheol yang tak pernah melepaskan pandangannya dari layar monitor, Jeonghan berinisiatif untuk membuatkan teh hangat. Setelah jadi Jeonghan masuk kedalam ruangan Seungcheol dan meletakkan cangkir itu didepaj Seungcheol.
"minumlah, anda terlihat sangat lelah tuan"
Seungcheol tersenyum lalu menyesap sedikit cairan manis itu, memejamkan matanya sebentar menikmati rasa dari teh itu .
" kau selalu mengerti aku han-ah, terimakasih"
" tentu saja, itu sudah menjadi tugasku. hm boleh aku menumpang berbaring disini? mataku sudah sangat mengantuk "
" tidurlah, aku akan bangunkan ketika sudah selesai"
kemudian Jeonghan segera berbaring mengikuti bentuk sofa yang sedang ia rebahi. Tak butuh waktu lama Jeonghan sudah masuk kedalam alam mimpinya.
30 menit berlalu Seungcheol sudah selesai lebih cepat dari dugaannya, ia berjalan mendatangi Jeonghan yang tengah terlelap
" Kau sangat manis nona, wajahmu cantik meski kau adalah seorang lelaki, beruntung seseorang yang berhasil menangkap hatimu" ucapnya tulus, disibaknya rambut yang menutupi wajah Jeonghan, jarinya menyusuri setiap lekuk wajah Jeonghan mulai dari dahi, mata, hidung, pipi, dagu dan berakhir di bibir tipisnya.
CHUU~
dikecupnya secara singkat bibir tipis Jeonghan, ia tak ingin Jeonghan terbangun hanya karna ulahnya.
akhirnya NEXT juga ini ff wkwk lama ya? nungguin gak sih?
baca gih wkwk maaf kalo kurang memuaskan wkwkvote dan komen itu wajib !!
salam Otchaaa :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Son [END]
Fanfiction"aku tidak boleh menangis untuk alasan yang sama!" - Jeonghan. cast: - Yoon Jeonghan - Choi Seungcheol - Kim Mingyu - Lee Ahra.