frm: Seungcheol
"kau sudah bangun? ayo kita jogging di dekat sungai Han, kudengar disana banyak makanan enak dan murah. kau suka kan? cepat bangun!! "Jeonghan mengernyit saat membaca pesan dari Seungcheol dilihatnya waktu masuknya pesan 05.30 dan sekarang sudah pukul 07.00 oh tidak, dia terlambat. secepat mungkin ia mencuci muka dan menggosok giginya setelah itu mengganti pakaian dengan lebih santai. kemudian ia keluar dari rumahnya.
"Astaga!!" pekiknya terkejut saat melihat sosok Seungcheol sudah duduk diatas sepeda track miliknya.
"Hei lihat aku mengirimi mu pesan jam berapa? " tanya Seungcheol seakan marah sedangkan Jeonghan hanya menunduk takut.
"Maaf, aku -- "
"sudahlah, ayo cepat kita berangkat. aku membawa 2 sepeda, kau pakailah sepeda ku " Jeonghan menatap sepeda itu, lalu menyusul Seungcheol yang sudah berjalan jauh didepannya.
mereka mengelilingi taman sebanyak 8 kali membuat aliran keringan bercucuran deras melewati kening.
Jeonghan menyandarkan sepedanya pada sebuah batang pohon agashia, lalu duduk di bawah rerimbunan daun yg sedikit menguning itu.
tak lama Seungcheol datang dengan dua botol soft drink dan juga sosis bakar, Jeonghan menyambut datangnya makanan tersebut dengan gembira.
" harum sekali, pasti enak ! " Jeonghan menghirup aroma yg dibuat oleh sosis di tangan Seungcheol.
Seungcheol terkekeh melihat tingkah Jeonghan, ia memberikan bungkus berisi sosis itu pada Jeonghan dan memakannya bersama.
matahari semakin meninggi, namun belum ada tanda-tanda bagi mereka berdua untuk beranjak meninggalkan tempat itu.
" Han- ah ada yang ingin aku sampaikan padamu " Tatapan Seungcheol terlihat serius
"Baiklah, katakan saja apa ini tentang pekerjaanku dikantor ? apa aku bekerja dengan buruk? atau-- "
" bukan" potong Seungcheol cepat.
"hmm, baiklah aku akan diam dan mendengarkanmu" entah mengapa kini kegugupan mengelilingi mereka berdua, terlebih Jeonghan. Seungcheol menggenggam kedua tangan Jeonghan.
"Aku menyukaimu sejak awal kau datang membawa nampan berisi minuman kedalam ruangan presdir, aku menyukaimu saat kau menunjukkan segala hal yang tidak ku ketahui, aku menyukaimu sejak pertama kali kita makan di sebuah kedai kecil, aku menyukaimu sejak pertama kali aku mengantarkanmu pulang.
Denganmu aku merasa bebas, denganmu aku tau arti hidup, kau ajarkan aku ilmu yang tak pernah ku dapat ketika aku bersekolah, kau ajarkan aku semua hal kecil, kau ajarkan aku menjadi dewasa, aku telah mencintaimu bahkan sejak pertama kali aku melihatmu. Kau berbeda, kau tidak memandang hartaku, kau selalu menolak semua yang kuberikan padamu. kumohon jangan menolak hatiku juga, Aku mencintaimu sangat mencintaimu. Yoon Jeonghan mau kah kau, menjadi kekasihku? "
setetes air mata Jeonghan jatuh saat mendengar pernyataan itu, hatinya berdenyut nyeri ketika Seungcheol berucap demikian.
"Mengapa kau menangis? apa kata-kata ku menyakitimu? "
Sebuah senyum dipaksakan ia tunjukan pada Seungcheol, tidak ia tidak menangis karena itu sungguh ia bahagia dengan apa yang seungcheol ucapkan. Namun ia tahu diri, ia tidak akan pernah pantas untuk bersanding dengan Seungcheol cepat atau lambat mereka pasti akan berpisah karena perbedaan itu. ia tak ingin menyakiti dirinya dan Seungcheol .
"Kau tau? kau siapa? dan aku siapa? aku hanyalah bawahan mu yang sangat teramat sangat beruntung hanya karena bisa bekerja di perusahaan besar seperi milik ayahmu, aku tidak akan pernah pantas untuk mmphh--"
Belum sempat menyelesaikan ucapan itu bibirnya telah terbungkam sempurna oleh bibir seungcheol. Ia diam tanpa kata air matanya semakin mengalir dengan deras. Jeonghan membenci dirinya karena menjadi selemah ini, ia benci jatuh cinta dengan orang yang kastanya jauh lebih tinggi, ia benci ketika tidak bisa berbicara.
Seungcheol mulai melumat bibir Jeonghan pelan, tak ada nafsu didalamnya. hanya ada sebuah perasaan cinta yang dalam. ia ingin jeonghan tau betapa ia mencintai seseorang bernama Jeonghan, betapa berharganya Jeonghan di hidupnya. betapa tersiksanya ia ketika melihat aliran sungai itu mengalir melewati pipi mulus Jeonghan.
ciuman itu terlepas, dengam cepat Seungcheol memeluk Jeonghan erat membisikkan semua kalimat bila ia sangat mencintai seorang Jeonghan tanpa alasan apapun.
" aku tak mau mendengar kata tidak dari bibirmu Han-ah, percayalah aku akan memperjuangkan mu, percayalah aku tidak akan meninggalkanmu. Aku sangat mencintaimu aku memerlukanmu, kau semangatku. berilah aku kesempatan kumohon " lirih Seungcheol
Jeonghan tak bersuara namun ia mengangguk pelan, Seungcheol kembali memeluk erat Jeonghan
" aku berjanji untuk semua ucapanku"
lama banget updatenya hungg
hehehe maaf deh ya maaf bgt, tapi kan yg penting udah update dong yabnyk nih yg tanya ttg seungcheol dan jeonghan disini
Q : kak jeonghan itu cowo? atau cewe?
A : disini Jeonghan adlah cowo, taukan penampilan jeonghan gimana? bikin pangling duhhQ : seungcheol udh tau jeonghan cowo?
a : sudah kan mereka sering bareng, Nona adalah panggilan kesayangan dari seungcheol buat jeonghanada pertanyaan lagi? sok tanya
jangan lupa vote dan komen ya? hiks otcha suka sedih yg baca bnyk tapi gakasih dukungan. rasanya pengen stop aja ditulisnya ini cerita :'(
makanya komen yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Son [END]
Fanfiction"aku tidak boleh menangis untuk alasan yang sama!" - Jeonghan. cast: - Yoon Jeonghan - Choi Seungcheol - Kim Mingyu - Lee Ahra.