Seorang anak lusuh berdiri,
Menggesel kaki pada debu sejarah,
Merenung pada langit pemikiran,
Menyentuh pada sisa kebodohan,
Menghayati angin kematian.Dia berjalan melintasi homo sapien.
Menganalisis kejumudan,
Menghadam kekayaan
Dan betapa miskinnya kemanusiaan.Dia duduk di bangku kedamaian,
Melihat melalui retina
Tentang siksanya sifat pokok.
Sunyi.
Pilu.
Seksa.
Mati.Dia menyepak sebiji batu kehinaan.
Tarafnya hanya di kaki
Dijadikan tar,
Dijadikan mainan anak kecil,
Tiada gunanya
Tapi hebatnya batu
Mampu membina hutan konkrit yang dibanjiri lumpur dosa.Akhirnya dia termangu,
Memikirkan betapa rumitnya jiwa.
Sesuatu yang hanya difikirkan meresap
Dan diekspresikan hanya oleh manusia.
Memikirkan betapa rumitnya kehidupan.
Yang selama ini hanya dipelopori kapitalis
Dan diratah oleh pembunuh kot hitam.Nalzi