Memang ya, semua keturunan Eduardo itu sinting semua. Bukannya dia yang menabrakku duluan?
Dasar edan!
"Woy, Steph!" seru Jay. Ia berjalan bersama Landon. "Kau kenapa? Wajahmu aneh, hahaha!"
"Itu! Saudaramu! Bisa-bisanya menyalahkanku! Padahal dia yang menabrakku duluan! Dasar sinting!" ucapku.
"Siapa?" tanya Landon.
"Aron!" seruku.
"Ah, Aron? Kudengar dia sedang ada masalah dengan pacarnya." Kata Landon.
Spontan, aku melotot ke arah Jay yang sedari tadi memandangku dengan tatapan bodohnya.
"Eh? It-itu, barusan! Barusan kemarin saat kami pulang dari Jerman! Dia tiba-tiba mengajak seorang gadis ke ru-rumah!" Kata Jay penuh pembelaan. Yah, dia tahu aku suka Aron. Sementara Landon menatap penuh curiga.
"Kau suka Aron?" tanyanya menyidik.
"Tidak!" seruku.
"It's okay, Steph... Kami akan bantu," katanya. Jay tersenyum senang.
"Mulai sekarang, we're going to be your Bro," kata Landon.
"Dan Leo juga," seru Jay.
"Apa?! Tidak! Leo tidak boleh!" seruku, berhasil membuat orang-orang sekitar memandangku.
"Apa kau bilang?"
Suara berat itu...
"Adu-duh! Aduh! Aduuh!" jewerannya mampu membuatku berteriak.
"Kau bilang Leo tidak boleh apa?!"
"Iya! Maaf!" seruku sambil memukul bahunya.
"Padahal dari tadi dia disana," gumam Landon sambil terkekeh.
Kurang ajar!
"Pantas Aron tidak suka padamu. Kau aneh, sih."
"Sembarangan! Aku berlari mengejar Leo yang melesat pergi.
Be my 'Bro'? Itu bukan hal buruk untukku. Lagipula dengan adanya mereka di Clan-ku, pasti gadis lain akan...
Yah...
Iri melihatku bersama 3 Eduardo bersaudara sekaligus. Hahaha, suatu keuntungan besar. Tapi, aku tidak akan melupakan prioritas utamaku untuk merebut Aron.
Oh iya, sampai dimana tadi?
Ah~ Leo masih terus menjerit saat aku mengejarnya tanpa henti.
***
Sudah seminggu berlalu. Bella yang mendengar bahwa aku telah bergabung dengan 3 Eduardo bersaudara tampak kaget. Aku sangat bersyukur karena ternyata ia sudah melupakan Landon dan mengincar orang lain.
Setelah kejadian hari itu, kami berlima—Aku, Bella, Landon, Leo & Jason—sering mengambil kelas yang sama. Hari ini, misalnya. Kami sama-sama mengambil kelas biologi.
Well, aku senang.
Kenapa?
Satu. Karena Eduardo bersaudara sedang duduk di depanku sekarang. Aku tahu, aku bukan tipe gadis yang suka mengejar lelaki tampan, tapi dengan tatapan super envy dari gadis lain, bagaimana bisa aku merasa biasa-biasa saja?
Dua. Dengan adanya mereka, aku tidak akan menyiakan waktu. Aku akan dengan leluasa mendekati Aron—meskipun aku tahu aku harus ekstra hati-hati soal keputusanku ini. Tapi setidaknya, aku bisa dekat dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS BUBBLEGUM
Romance"Kau akan menjadi bubblegum favoritku. Eh, ralat. Kau akan menjadi 'princess bubblegum' favoritku selamanya, bubby..." Bubblegum. Yah, permen karet. Semua berawal dari segelas minuman rasa permen karet. Dan dari situlah mereka memangilku dengan sebu...