E.I.G.H.T

73 5 0
                                    


Kringgggg~

...

Kringgggg~

Siapa itu??

...

Kringggg~

"Halo?"

"Bangun tukang tidur! Jam berapa ini?"

Oh!!

"K-kau dimana?"

"Di restoran. Semua sudah berkumpul!"

"I'll be there soon! Tunggu aku!"

Mandi! Aku butuh mandi! Baju apa yang harus kupakai? Sepatu yang mana yang harus kupakai??

"Merah, merah! Aku butuh baju merah!" gumamku sembarangan. "Sepatu putih!! Putih! Oh iya! Ikat rambut!! Putih atau merah?!"

Setelah sekian lama bergulat dengan warna putih dan merah, akhirnya aku selesai. Ya! Blous merah dengan pleated skirt hitam diatas lutut. Tidak lupa high heels putih yang tidak terlalu tinggi dan ikat rambut berwarna hitam.

I'm ready!

Aku berjalan dengan tergesa-gesa menuju ke restoran hotel ini. Enam kurcaci itu sedang duduk di ujung ruangan. Travis satu meja dengan Charles dan Leo. Landon satu meja dengan Jay. Dan Aron..

Oh! Dia duduk sendiri? Pasti ulah Leo.

Tapi...

Aku belum siap bertemu dengannya..

"Bubby! Sudah datang? Kita akan sarapan!" seru Jay. "Duduklah dengan Aron!"

Dasar mak comblang!

"Well, hi.." sapa Aron. "Bagimana tidurmu?"

"B-baik," jawabku.

Aku belum siap bertemu Aron...

Belum...

"Kenapa kemarin kau menangis?" tanyanya. Sejak tadi, lelaki ini tidak mengalihkan pandangannya dariku.

"Ke-kemarin?" ucapku.

Seorang pramusaji meletakkan sepiring roti panggang dan scrambled egg dengan tomat panggang.

Apa yang harus kukatakan?!

"Ah! Aku teringat kakek-ku saat kau bercerita kemarin," jawabku. "Aku hanya tidak mau menangis di depanmu.."

Aron tersenyum. Ia lalu membuka sendok dan garpunya dan menyantap makanannya.

Aku masih memandang lelaki ini dengan mata sembabku. Sementara dirinya masih sibuk memakan sarapannya.

"Makanlah," ucapnya tanpa memandangku. "Nanti dingin.."

"O-Okay..."

***

"Miniatur Wunderland!!" seru Charles setelah kami keluar dari mobil.

Kami masuk lebih dalam. Berbagai kesibukan dan aktifitas manusia dengan transportasi bus, kereta api , kapal dan pesawat dalam bentuk mainan mini menyambut kami.

Aku berjalan masuk. Mengamati setiap detail dari mainan-mainan kecil yang indah dan benar-benar cantik.

Eh!!

Seseorang menarik tanganku.

"Jangan jalan-jalan sendiri. Kau nanti hilang," kata Aron, masih menggenggam tanganku. Ia lalu tersenyum.

PRINCESS BUBBLEGUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang