Zaman Dinasti Joseon
Disebuah kamar, terdapat seorang anak laki-laki dengan mengenakan hanbok biru muda miliknya sedang duduk dihadapan laki-laki yang lebih tua darinya.
"Anakku, gadis seperti apa yang kau inginkan?" Tanya laki-laki itu.
"Aku ingin gadis yang cantik jadi aku tak akan bosan dan terus menerus ingin melihatnya." Jawab anak itu.
"Kasim, apa kau dengar? Cari gadis yang cantik untuk putra mahkota Jeon Jungkook!" Perintah laki-laki itu.
Sedangkan anak itu—Jeon JungKook, hanya tersenyum mendengar titah ayahnya kepada kasim yang sedari tadi berdiri didepan kamar tersebut.
🔥🔥🔥
Di sebuah rumah, seorang laki-laki paruh baya tengah duduk bersama wanita disebelahnya. Mereka adalah sepasang suami istri yang tengah duduk sambil minum teh yang disugukan oleh seorang Dayang yang berada disamping mereka.
"Istriku, apa yang kau harapkan dari putrimu?" Tanya laki-laki itu.
"Aku ingin-"
"Yang Mulia, ada Kasim suruhan Raja Jeon datang untuk menemui anda." ucap seorang kasim yang baru saja datang menghampiri sepasang suami istri tersebut.
"Suruh dia masuk!" Pinta laki-laki itu yang mendapat anggukan dari Kasim tadi.
"Annyeonghaseo Perdana Menteri Hwang," Ucap Kasim suruhan Raja Jeon.
"Ada perihal apa kau datang kesini?" Tanya laki-laki itu—Perdana Menteri Hwang.
"Yang Mulia Raja Jeon memerintahkan saya untuk mencari seorang gadis untuk putra mahkota Jeon Jungkook. Dan keluarga anda terpilih untuk menjadi menantu Raja Jeon,"
"Baiklah."
"Yang Mulia Raja Jeon, meminta agar dalam kurun waktu 3 hari putri anda sudah berada didalam istana."
"Baiklah aku mengerti, kau bisa pergi sekarang." Ucap Perdana Menteri Hwang lalu Kasim tersebut meninggalkan Perdana Menteri Hwang dan istrinya.
"Tadi ... apa yang kau inginkan untuk Putri kita?" Tanya Perdana Menteri Hwang terhadap istrinya.
"Keinginanku sudah terpenuhi. Aku ingin putri kita menjadi menantu dari keluarga istana." Jawab istri Perdana Menteri Hwang.
-
"Ada apa Abeoji mengumpulkan kami disini?" Tanya seorang anak laki-laki terhadap Perdana Menteri Hwang.
"Ayah ingin memberitahukan, bahwa putri abeoji, akan menjadi menantu dari keluarga kerajaan, sekaligus istri dari Putra Mahkota Jeon Jungkook." Jelas Perdana menteri Hwang.
"Apakah EunBi sudah pasti akan menjadi istri dari Putra Mahkota?" Tanya anak laki-laki itu—HanBi.
"Abeoji belum tau pasti, tapi kita harus menuruti perintah raja Jeon."
"Abeoji? Jika aku menjadi istri dari Putra Mahkota Jeon Jungkook, pasti nantinya aku akan jarang bertemu eomma dan abeoji." Ucap anak perempuan itu— Eun Bi angkat bicara.
"Kami akan selalu mengunjungimu." Ucap istri Perdana Menteri—Ibu dari EunBi dan HanBi.
"Baiklah."
Maafkan aku tak bisa menepati janji-ku kepadamu Kook oppa. batin EunBi
🔥🔥🔥
Dua hari setelah kasim suruhan Raja Jeon datang, sekarang tepatnya dirumah perdana menteri Hwang, sudah berada banyak pengawal kerajaan yang membawa tandu tengah berkumpul dirumah Perdana Menteri Hwang.
"Kira kira pita apa yang bagus untuk adikmu, HanBi-aa?" Tanya Hwang eommonim.
"Pita warna oranye itu bagus." Jawab HanBi.
"Oppa? Oppa harus sering mengunjungi ku disana." Ucap EunBi.
"Iya. Oppa akan sering mengunjungimu." Jawab HanBi.
"Ayo ... Sekarang kau harus segera ke istana." Ucap Hwang eommonim setelah memakaikan EunBi pita pada surainya.
"Maafkan saya, tapi untuk menjaga kehormatan dan kewibawaan calon istri putra mahkota Jeon JungKook maka nyonya muda Hwang EunBi harus menggunakan jubah untuk dirinya." Ucap Dayang yang berada didepan kamar EunBi.
"Bisakah kau mengambilkannya untukku?" Pinta EunBi.
"Akan saya ambilkan." Ucap Dayang tersebut lalu berjalan mengambil jubah yang dimaksudnya. "Ini nyonya muda." Ucap Dayang yang baru saja mengambilkan jubah untuk EunBi dan menyerahkannya.
Setelah mengenakan jubah, EunBi berjalan menuju luar rumahnya dan memasuki tandu yang akan membawanya menuju kerajaan Jeon.
🔥🔥🔥
Selama perjalanan menuju kerajaan Jeon, EunBi mengintip dari tirai tandu yang dinaikinya keadaan sekitar kerajaan yang sedang melakukkan transaksi jual-beli di dekat istana.
Tak Jarang juga, EunBi mengeluarkan senyuman-nya menatap anak-anak seusianya sedang membantu Orangtua mereka berjualan.
Tak berapa lama kemudian, tandu yang dinaiki EunBi memasuki kawasan kerajaan, dan tandu itu pun perlahan mulai dituruni dari pundak pengawal yang membawanya.
EunBi lalu menuruni tandu tersebut dan disana, sudah berada aparat istana dan Keluarga Raja Jeon.
"Selamat datang menantuku, ayo masuk." Ucap permaisuri Jeon yang sedang menghampiri EunBi.
"Terima Kasih permaisuri Jeon." jawab EunBi.
"Panggil saja aku 'eomma'. Tak berapa lama lagi kau akan menjadi istri dari anakku." Jawab permaisuri Jeon seraya mengajak EunBi masuk kedalam istana.
"Hwang EunBi. Ingin jalan-jalan bersamaku?" Tanya JungKook tiba-tiba.
"Suatu kehormatan bagi hamba, yang mulia." Jawab EunBi
"Ayo!" Ajak JungKook seraya mempersilahkan EunBi jalan lebih dulu
-
"Kau suka berada disini?" Tanya JungKook
"Setiap orang pasti ingin merasakan hidup di kerajaan, jika hamba mengatakan 'tidak' maka hamba berbohong akan keinginan hamba."
"Lalu apa kau menyukai istana ini?"
"Hamba menyukainya. Tapi ada suatu yang hilang akan diri hamba,"
"Yang hilang? Apa itu?"
"Hamba tidak bisa memberitahukannya kepada yang mulia."
"Ouh baiklah."
"Yang Mulia? Maaf menanyakan hal ini kepada yang mulia tapi, apa yang mulia tidak keberatan jika hamba yang menjadi pendamping yang mulia?"
"Untuk apa? Aku telah menyukaimu sejak dulu. Apa kau ingat kita pernah melakukkan hal sama saat kita masih berada disekolah dulu."
"Apa?"
JungKook tersenyum, lalu menatap ke arah EunBi, "Aku telah kembali. Dan aku telah berjanji saat aku kembali aku akan meminangmu Hwang EunBi."
"Kau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Just Wanna Be Yours | J.J.K
Fanfiction[Completed] Kisah cinta putra mahkota dengan anak perdana menteri yang telah dia sukai semenjak berada di sekolah kerajaan. Mereka terpisah, karena saat itu, Putra Mahkota harus mengikuti sekolah beladiri selama 10 tahun di kota yang berbeda. Setel...