체 19 회

1.4K 156 2
                                    

"Berhenti!" Ucap seseorang yang datang dengan tiba-tiba diikuti oleh beberapa orang lainnya seraya menghadang perjalan sebuah tandu yang tengah dikawal oleh prajurit kerajaan.

"Siapa kalian? Kenapa kalian menghadang jalan kami?" Tanya seorang kasim dari barisan kerajaan tersebut.

"Kami hanya akan melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan kami. Kami hanya menginginkan seorang didalam tandu itu." Jawab para perompak tadi.

"Kami tak akan menyerahkan Ratu kami kepada kalian."

"Jangan persulit tugas kami."

"Jangan persulit tugas ku juga! Apa kau pikir kami akan menyerahkan ratu kami kepada kalian? Tidak. Aku akan mempertahankannya, bahkan jika harus mengorbankan nyawaku!"

"Kau menantangku? Cepat habisi mereka, lalu segera bawa orang didalam tandu itu pergi." Ucap perompak itu seraya mengayunkan pedangnya kearah kepala kasim itu.

Prang!!!

Bunyi sentuhan pedang terdengar nyaring ditempat tersebut, orang yang berada didalam tandu itu pun menyadarinya. Dia- EunBi sedikit membuka tirai penutup tandunya lalu melihat kearah depan tandunya.

Pertumpahan darah baru saja selesai sedang dihadapan-nya sekarang, para dayang, kasim dan prajurit yang tadi mengawalnya sekarang sudah tak bernyawa.

EunBi membelalakan matanya lalu dengan segera menutup kembali tirai yang tadi dibukanya. EunBi membalikkan tubuhnya menghadap bagian belakang dari tandu, lalu membuka pintu yang berada dibagian belakang tandu.

EunBi lalu keluar dari tandu tersebut dan dengan kekuatan yang dimilikinya dia segera berlari menjauh dari tempat tersebut.

"Dia kabur! Cepat tangkap dia!" Ucap salah satu perompak yang menyadari bahwa EunBi sedang mencoba melarikan diri.

Dengan cepat, salah satu perompak itu menggapai tangan EunBi lalu segera menariknya kembali menuju tandunya

"Lepakan aku!" Ucap EunBi seraya mencoba melepaskan tangan perompak yang sedang menariknya sekarang.

"Tolong jangan persulit tugas kami." Jawab perompak itu seraya membantu EunBi memasuki tandunya.

"Apa yang kalian inginkan?" Tanya EunBi yang sudah berada didalam tandunya.

"..." Tak ada jawaban dari para perompak itu.

"Kalian akan membawaku kemana?" Tanya EunBi yang merasakan bahwa tandunya telah berjalan kembali

"Jangan persulit tugas kami. Kau hanya tinggal diam sampai kami membawamu kepada atasan kami." Jawab salah satu perompak itu.

Hening tak ada suara yang didengar selama perjalan yang tak diinginkan ini. EunBi sibuk dengan pikirannya sendiri didalam tandunya.

Tak berapa lama tandu itu berhenti bergerak dan perlahan mulai menyentuh tanah, seseorang membuka tirai tandu itu dengan kasar

"Cepat turun!" Ucap perompak itu seraya menarik lengan EunBi dengan paksa.

EunBi dengan perlahan mengangkat tubuhnya dan mengikuti kemana perompak itu akan membawanya "Apa yang kalian inginkan?" Tanya EunBi kepada perompak itu.

"..."

"Apa yang kalian inginkan dariku!?" Tanya EunBi lagi.

"Jangan persulit tugas kami!" Ucap perompak itu sebelum membuka pintu rumah yang tampak usang dari depan.

"Hanya berdiam disini. Maka kami tak akan melakukkan apapun kepadamu!" Ucap perompak itu lalu menutup kembali pintu yang tadi dibukanya9

"Beritahu pimpinan, jika kita sudah berhasil melaksanakan tugasnya." Ucap perompak itu didepan rumah yang usang itu.

***

"Yang Mulia..."

"Yang Mulia Raja Jeon Jung Kook?" Panggil seorang prajurit yang baru saja datang dengan tergesa-gesa.

"Ada apa?" Tanya orang yang tadi namanya dipanggil-JungKook.

"Ra-ratu... Ratu Hwang dia diculik oleh para perompak."

"Apa?! Bagaimana bisa?" Tanya JungKook dengan wajah marah yang terpampang.

"Jumlah mereka lebih banyak dibanding kami."

"Seharusnya kau menjaganya! Bukan meninggalkan istriku dan bayiku disana! Lalu dimana yang lain?"

"Mereka telah mati terbunuh."

"Apa?! Lalu bagaimana dengan istriku? Panglima Min segera kerahkan pasukanmu untuk mencari ratu Hwang." Ucap JungKook kepada Panglima Min yang berada tak jauh darinya.

"Baik Yang Mulia." Jawab panglima Min lalu membungkukkan badannya sebelum pergi meninggalkan balai utama.

***

"Hamba sudah melakukkan tugas dari Yang Mulia." Ucap seorang yang menggunakan pakaian serba hitam pada tubuhnya.

"Bagus. Ini tambahan untukmu dan anak buahmu." Jawab orang itu-HoSeok seraya menyerahkan sekantung uang kepada orang tadi.

"Ahh dan satu lagi. Tolong kirimkan surat kepada kerajaan Jeon. Jika mereka ingin ratu mereka selamat maka perintahkan Raja Jeon untuk datang ketempat penyekapan." Sambung HoSeok.

"Hamba akan melaksanakannya." Ucap orang itu seraya membungkukkan diri lalu pergi meninggalkan HoSeok diruangannya.

"Ahh... Aku ingin berjalan-jalan."

***

"Hamba menemukan surat dihalaman utama Istana." Seru seseorang yang mengenakan baju prajurit kepada Panglima Min.

"Biar kulihat!" Ucap JungKook yang baru saja datang dengan menggenakan pakaian layaknya seorang prajurit.

Jika kau ingin istri dan calon bayimu selamat. Kau harus menuju rumah yang berada diujung hutan bagian utara. Aku menunggumu 1 hari dari sekarang. Jika tidak jangan harap kau bisa melihat kembali istri dan juga calon anakmu itu.

"Sial! Panglima Min segera kerahkan pasukanmu menuju rumah yang berada dibagian utara hutan." Ucap JungKook sesaat setelah membaca surat yang tadi dibacanya.

"Pasukan segera menuju rumah dibagian utara hutan." Seru panglima Min kepada pasukannya.

"Kali ini biar aku yang memimpin pasukanmu."

"Baik Yang Mulia." Jawab Panglima Min.

JungKook mulai berjalan menuju kuda tunggangnya dan menaikinya. Lalu dengan cepat JungKook memerintahkan pasukan kerajaan untuk segera datang menuju hutan bagian utara.

***

"Sungguh menyenangkan. Tertawa diatas pernderitaan orang lain. Ini bahkan baru permulaan." Gumam seseorang yang sedang menunggangi kudanya menyusuri sebuah pasar.

"Tunggu bukankah orang itu yang pernah bersama EunBi?" Gumamnya lagi setelah melihat seseorang yang pernah dikenalnya.

"Tunggu!" Cegahnya kepada orang tersebut.

"Kau bukankah pengawal dari Putri perdana menteri Hwang?" Tanyanya.

"Yang Mulia mengenali hamba?" Tanya orang tersebut tapi tak memandang kearah lawan bicaranya.

"Bagaimana kabar Putri Hwang?"

"Tidak baik, Putra Mahkota Jung HoSeok. Putri Hwang sedang dalam bahaya, dia menghilang."

'Bagaimana bisa ini terjadi secara bersamaan?' batin HoSeok "Kapan itu terjadi?" Tanyanya.

"Hamba kurang mengetahuinya."

"Baiklah kau boleh pergi." Ucap HoSeok lalu orang itu-Seul segera pergi dari hadapan HoSeok dengan menundukkan kepalanya.

"Bagaimana bisa? Apa mungkin..."

"... JungGi?"

©TBC©

[3] Just Wanna Be Yours | J.J.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang