11 | Saing-an ?

321 24 3
                                    

Salam diberi dari luar pagar. Tidak sampai beberapa saat , pagar itu dibuka secara automatik. Motor diparkir sebelum dia dan Akasyah masuk ke dalam rumah bersama tawa kecil . Tawa kecil sebab ramai orang kata mereka berdua secocok kerana gambar yang dipost di laman sosial instagram. Akasyah memang suka , Hananis pula anggap mereka yang kata begitu hanya bergurau.

" Kak Haniiiis ! " jerit seorang budak kecil. Laju kaki kecil dan tembam itu melangkah ke arah Hananis dan melompat ke dalam pelukan Hananis.

" Rindu kak Hanis sangat-sangat tau ! " petah si kecil itu berkata.

Pelukan erat antara si kecil itu dilonggarkan sedikit. Kepala itu diusap. " Kak Hanis pun rindu Yan " kata nya dan muka kecil itu dihujani *wuuu ada lagi nama author ahaakss! xD * ciuman.

" Eh , dah la tu Kak Hanis ! " kata Yan sebelum menyambung , " Kak Hanis , siapa abang hensem ni ? "

Yan yang berusia 4 tahun itu di dukung sebelum dia berdiri . " Ini kawan Kak Hanis , nama dia Abang Kasyah . Yan salam lah abang ni " ujarnya lembut.

Tangan kecil itu dihulur untuk bersalam.
" Hai Abang Kasyah ! Nama saya Najwa Ayana " petah Yan berkata.

" Hai Najwa Ayana. Yan ni comel la ! " kata Akasyah sambil mencubit pipi Yan. Mereka bertiga borak bersama seketika. Kadang , tawa menyelah juga.

" Ehem " dehem seseorang dari belakang.

Akibat terkejut , laju sahaja kepalanya dipusing ke belakang. " Abang Aqil ! " jerit Hananis riang.

" Hai Atif " dan Aqil menghadiahkan senyuman paling manis tapi Akasyah punya lagi manis. Eh ? *author gediks*

" Rindu dengan Atif sangat-sangat ! " ucap Aqil tanpa segan silu walaupun Akasyah masih tercegat disitu. Sengaja tunjuk kemesraan , huh?

" Lawak ke Qil ? Hahaha. "

" I'm not joking , okay ! Ah , whatever , Atif bukan kesah pun . So , siapa kawan Atif ni ? Tak nak kenalkan ke ? Nama apa ? Duduk mana ? Apa hubungan dia dengan Atif ? " tanya Aqil senafas.

" Amboi tak sabar-sabar. Nama dia Akasyah , my classmate. Duduk Bukit Rahman Putra. " balas Hananis. Tangannya menarik sedikit lengan baju Akasyah supaya berdiri disebelahnya.

Aqil senyum sinis. " Only a classmate , huh ? " monolog dalamannya. Dia kenal Hananis , kawan Hananis , musuh Hananis dan cara Hananis melayan orang yang dia sayang .

Tangan Akasyah dihulur , mahu bersalam dengan Aqil. Salaman disambut bersama senyuman sinis yang tidak lekang dibibir.

" Akasyah "

Tiba-tiba cengkaman ditangan Akasyah terasa kuat.

" Aqil " dan salaman dileraikan.

" Err.. Aqil , kau teman Yan tengok tv tau. Aku nak kenalkan Akasyah kat maksu. Jom, Akasyah " balasnya sedikit gagap. Dia nampak ketegangan yang berlaku tadi. Hujung baju Akasyah ditarik ke arah bilik uwan. Kali ini , Akasyah senyum sinis dan Aqil buat muka menyampah.

Selepas tamat sesi berkenalan dengan maksu , Hananis terus keluar dan menuju ke laman belakang , tempat motor di parkir. Baldi kecil berwarna merah di isi dengan air sabun. Span dicelupkan ke dalam air sabun tadi dan aktiviti membasuh motor bermula. Memikirkan dia berseorangan di laman belakang , dia terus menanggalkan tudung dan meletakkannya di bangku berdekatan.

Sedang elok dia membasuh motor , " Tudung mana ? " tanya suara garau dibelakangnya.

Terkejut , di terus memusingkan badan. " Err.. ada kat bangku tu " jawabnya takut melihat wajah Akasyah yang jarang nak serius.

HananisWhere stories live. Discover now