1

44 3 0
                                    

《Normal POV》

Ruangan apartemen berukuran sedang ini dapat dikatakan cukup untuk ditinggali satu orang gadis. Ann melepas syal buatan tangannya, melemparkannya pada sofa apartemen.

Ia menggeret kopernya ke dalam kamar miliknya. Apartemen ini tidaklah besar dibanding rumahnya di Prancis sana. Namun, ia mengerti bahwa gaya hidup Tokyo sangatlah mahal. Apartemen ini sudah sangat ia hargai.

"Perjalanan yang melelahkan." Gadis ini bergumam pada dirinya sendiri, menjatuhkan tubuh ke atas kasur yang berkapasitaskan satu orang.

Tak ingin lama-lama terlena dalam lamunan, sang pemilik rambut coklat ini bergegas untuk membuka kopernya. Baju, uang, sedikit perhiasan, dan juga... sebuah album.

Senyuman samar berpartisipasi di bibirnya. Gadis itu mengangkat sebuah album itu ke pelukannya. Ini adalah album semasa kecilnya. Ia tidak begitu mengingat masa belianya karena sebuah perkara. Ditambah lagi, foto-foto di dalam album ini sudah ada beberapa yang kabur.

Sreek. Sreek.

Gadis itu membuka lembar demi lembar. Satu foto membuatnya berhenti membuka. Foto dimana dirinya saat kecil tersenyum di antara dua lelaki yang juga masih kecil.

Kei.

Hanya itu nama yang ia ingat. Nama pemuda yang ia cari di negara matahari terbit ini.

Kei... Jika takdir membawanya, maka ia akan bertemu pemuda itu, bukan?

------

Sinar masuk kedalam sela jendela gadis ini. Perempuan ini terbangun dari tidur panjangnya dan bergegas menuju kamar mandi karena ia tidak ingin terlambat di hari pertamanya berkuliah.

Demi Tuhan, air apartemennya sangat dingin. Sepertinya ia perlu membeli pemanas air sepulang dari kampus nanti.

Ia tidak menyangka apartemen semewah ini tidak memiliki fasilitas yang memadai.

Ann tersenyum simpul. "Sudahlah, masa aku hanya mempermasalahkan air..." gumamnya pada dirinya sendiri. Bagaimana tidak? Ia seorang diri di dalam apartemen ini.

-----

Sang gadis melangkah menjauhi apartemennya. Sweater berwarna light blue dan syal rajutan berwarna soft pink adalah pakaian sederhana untuk menyambut kuliah pertamanya di Jepang.

 Sweater berwarna light blue dan syal rajutan berwarna soft pink adalah pakaian sederhana untuk menyambut kuliah pertamanya di Jepang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua tungkainya terus melangkah. Sampai akhirnya, ia sampai di sebuah gedung yang menjulang di depannya. Gedung kuliahnya.

Oh, Ann menghembuskan napas lega sekarang.

Setidaknya ia tidak membutuhkan transportasi kereta untuk menuju ke kampusnya, karena letak kampus itu tidak terlalu jauh dari domisilinya.

-------

Sesampai di kampus.

"Hari ini ada murid baru. Silahkan masuk."

Saat senseinya mempersilahkan masuk, Ann mulai melangkahkan kakinya dengan canggung. Senyum manis terpantri di mulutnya. Walau sudah lama ia menjadi warga negara Eropa, ia bersyukur karena wajah Jepang masih melekat di wajahnya.

"Can you speak Japanese, Takamine-san?"

Mendengar pertanyaan dari guru paruh bayanya, ia tersenyum lembut dan menjawab, "Tentu bisa, sensei. Saya mempunyai darah Jepang."

Gurunya mengangguk. "Baiklah, silahkan perkenalkan dirimu."

"Saya Takamine Rilianne."

Ia mengangkat wajahnya, menampakkan paras rupawannya. Semua pria langsung berdecak kagum, dan beberapa perempuan berdecih melihat Ann memperkenalkan diri.

Ann hanya terkekeh lembut. Sepertinya ia akan sibuk menolak pria yang menyatakan perasaan kepadanya.

"Saya baru saja pindah dari Prancis ke Jepang. Bahasa Jepang saya mungkin tidak terlalu lancar, tetapi mohon bantuannya."

Ann membungkukkan punggungnya lurus, seperti adat Jepang yang masih ia ingat.

"Baiklah. Takamine-san, tolong duduk di bangku yang masih kosong."

Mendengar intruksi itu, Ann pun memijakkan langkah. Namun langkahnya terhenti begitu ia melihat sesosok pria.

Pemuda berambut hitam dengan kedua lensa temaram. Ia tampak tidak acuh dengan kedatangan murid baru. Lelaki itu mengundang pandangnya, membuat pikirannya mengacau.

Sosok itu tergambarkan.

Lelaki yang mirip dengan lelaki yang ada di album fotonya.

"Kei-kun...?" gumamnya pelan.

---
TBC...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let Me Be By Your Side.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang