Hujan deras terus turun sejak tadi pagi, segala aktifitas yang akan di lakukan di luar pun mengalami kendala. Niat awalnya, siang ini Ali ingin meminta Rama menemaninya pergi ke mall untuk membeli sesuatu. Namun karena hujan akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke esokan harinya.
Ali dan Rama justru sedang duduk di atas karpet di kamar Ali dengan sebuah permainan Scrabble di antara mereka. Sebuah permainan menyusun huruf menjadi sebuah kata dalam bahasa Inggris.
Setiap huruf terdapat nilai yang akan di jumlahkan dan menjadi point untuk orang yang menyusun kata itu.
"T - O - U - C - H yes! Dapat Double Word asik jadi tujuh di kali dua empat belas." ucap Ali saat ia berhasil menyusun kata touch dengan kepingan huruf yang dia punya."Ish, tadi Ayah incer itu tuh." dumel Rama.
Ali menjulurkan lindahnya ke Rama.
"Haha kalah cepat, ayo cepet jalan pikir kata apa selanjutnya." ucap Ali setengah meledek."Sebentar, sebentar ..."
Ali pun juga ikut memikirkan kata apa yang akan ia susun nanti.
"Ah ini, N - O - I - S - E haha dapat." ucap Rama menyusun kepingan hurufnya.
"Dih tadi mau pake O - nya itu."
"Yee ini kan giliran Ayah main, kamu abis ini, ayo fikir lagi ..."
Ali berdecak kesal dan kembali memikirkan kata apa yang akan ia susun. Tiba - tiba sesuatu yang sangat sakit menghantam dadanya, menjalar ke kepalanya hingga ke seluruh tubuhnya.
"Aww." rintih Ali memegangi kepalanya.
"Ali, kamu kenapa ?" pekik Rama kaget dan menghampiri Ali.
Ali tak dapat menanggapi ucapan Rama, rasa sakitnya kini semakin mendominasi, nafasnya pun terasa sesak.
"Ali, Ali ... Dengar Ayah mana obat Ali ?" tanya Rama berusaha tenang.
"Aarrrgghhh ... Me ... Ja ..." ucap Ali terengah - engah.
Rama langsung beralih menuju meja belajar Ali yang ada di samping lemari. Matanya tertuju pada lima tabung berisi obat - obatan, Rama langsung mengambil satu tabung berwarna bening dan segelas air yang tersedia di meja itu juga.
Dengan cepat Rama beralih kepada Ali yang merintih kesakitan memegangi kepalanya. Rama langsung memberikan sebutir obat yang sudah ia ambil dari dalam tabung itu dan membantu Ali untuk meminumnya.
Rama menggendong tubuh Ali dan membawanya berbaring di atas kasur. Nafas Ali masih terlihat terengah - engah dan tak beraturan seperti menahan sesak nafas.
Dengan inisiatifnya Rama berlalu keluar kamar Ali menuju ruang kerjanya. Ia langsung memgambil tabung oksigen kecil beserta selangnya.
"Ram kenapa ?" tanya Tasya yang melihat Rama terburu - buru keluar dari ruang kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT TO MEET YOU DAD (END)
FanfictionSEBAGIAN PART PRIVATE "Bunda, Ayah Ali dimana ?" Muhammad Aliakbar Parama Tentang impian seorang laki - laki yang ingin bertemu sang Ayah yang selama ini ia tak tahu kehadirannya. Berusaha sekuat mungkin tak mengindahkan keinginan itu demi sang Bund...