Wedding Day

9.1K 512 83
                                    

Prilly sudah siap hendak pergi ke rumah Ali, ia tahu hari ini Ali ulang tahun. Jadi jika kemarin Ali memberinya kejutan, maka kali ini ia yang akan memberikan kejutan untuk Ali.

Wanita itu bersenandung kecil sembari memoleskan lipstick di bibir tipisnya.
"Cantik." Desahnya melihat pantulan dirinya sendiri.

"Kita akan ketemu uncle Ali." Prilly mengelus perut buncitnya itu dan seolah berbicara pada sang bayi.

Kemudian Prilly meraih slig bag miliknya yang ada di atas ranjang. Lalu memakai flat shoes biru yang sepadan dengan warna dress yang ia pakai dan di balut dengan cardigan biru.

 Lalu memakai flat shoes biru yang sepadan dengan warna dress yang ia pakai dan di balut dengan cardigan biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan ceria Prilly berjalan keluar rumah setelah sebelumnya berpamitan kepada kedua orang tuanya. Hari ini ia akan meminta supirnya mengantar pergi ke rumah Ali. Prilly tersenyum menatap kotak persegi berwarna putih itu, lalu ia memasukannya ke dalam tasnya.

"Pak ayo kita jalan." Prilly sedikit berteriak, ia sedikit kesusahan membenarkan flat shoes yang ia gunakan sehingga Prilly harus berhenti dan merunduk.

"Ayo cep-" ucapannya menggantung tak kala melihat seseorang di hadapannya.

Tubuhnya seakan melemas, suaranya tercekat di tenggorokan, matanya menatap kaget orang di hadapannya yang sedang menuduk itu.

Tubuhnya seakan melemas, suaranya tercekat di tenggorokan, matanya menatap kaget orang di hadapannya yang sedang menuduk itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Di ... Dimas." Lirih Prilly hampir tak terdengar.

Kembali, orang itu kembali di hadapan Prilly. Pria yang merupakan Ayah dari bayi yang di kandungnya. Pria yang pergi tanpa jejak kini hadir di hadapannya.

Pria yang membuat hari - harinya terasa sangat sulit. Dia tak pernah tahu, jika Prilly selalu merasa membutuhkannya, jika Prilly merindukannya. Prilly kesepian, ia merasa sendiri saat pria itu pergi.

Perlahan Dimas mendongakkan kepalanya. Ia menatap nanar Prilly yang sudah berurai air mata. Dimas berjalan perlahan mendekati Prilly. Wanita itu terdiam kaku seakan kakinya terpaku pada lantai teras rumah.

Dimas terdiam saat sudah berada di depan Prilly. Tak lama ia membawa Prilly ke dalam pelukannya. Dimas memeluk erat Prilly yang hanya diam tak menolak juga tak membalas pelukannya.

I WANT TO MEET YOU DAD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang