Perfect Copy Couple

740 51 0
                                    

Reader POV

Kise dan aku sekarang adalah sepasang kekasih, kemarin dia menyatakan perasaanya padaku dan aku menerima dia untuk menjadi pacarku. Kemarin dia menawarkan untuk mengajariku teknik bermain basket. Kebetulan, aku merupakan orang yang cepat belajar dalam hal apapun. Yah, tidak segala hal sih bisa aku lakukan, masih ada batas yang susah aku lewati.

Hari ini, Kise akan melatihku bermain basket.

TIME SKIP

Pulang sekolah, Kise menungguku di gerbang sekolah. Kami akan pergi ke lapangan basket bersama-sama. Khusus hari ini, Kise mengajak Kuroko-kun untuk bermain basket bersama... "Selamat siang" sapa Kuroko-kun. "KYAA! Darimana kau muncul? Bisakah kau muncul secara wajar?" Aku selalu terkejut akan kehadirannya, aura keberadaanya begitu tipis, bisa dibilang secara teknis dia itu tak terlihat. "Kurokocchi! Lama tak berjumpa." Kise menyapa Kuroko dengan sangat antusias. Akhirnya kami mulai berjalan ke lapangan basket tersebut...

Sesampainya di lapangan, ada 3 orang anak kuliah yang dilihat dari penampilannya adalah orang berandalan.

"Permisi, kami mau menggunakan lapangan ini...." aku berkata dengan sopan. "EH? ANAK KECIL SEPERTI KAMU MAU MAIN BASKET? MAIN SAMA KITA KITA AJA, IYA GAK? HAHAHAHAHAHAHAH" Anak kuliah yang hidungnya di tindik berkata dengan kasar padaku. "Uh.. maaf, tapi kami akan memakai lapangannya, bisakah kalian pergi dan tidak menggangu (nama)-san?" Kuroko juga berbicara demikian. "EH!? Kamu anak kecil berani beraninya kamu mengusir kami?!" Anak kuliah dengan jaket tengkorak menyentak Kuroko sambil menunjukan jarinya ke arah Kuroko. "Hey hey, bagaimana kalau kalian melawan kami dalam 3vs3 street basketball? Yang kalah harus menuruti apa kata pemenang! Apa kalian berani?!" Kise menantang para berandalan tersebut. "KAMI TIDAK TAKUT, DASAR BOCAH KERAS KEPALA!!" Mereka serentak menantang balik kami. "U-uh Kise-kun, siapa saja yang akan melawan mereka bertiga?" Aku heran. "Sudah pasti aku, Kurokocchi dan kau, (nama)-cchi....." Kise menjawab dengan nada seperti itu adalah hal yang sudah jelas. "Eh? Aku juga? Aku kan-" "Sudahlah,(nama)cchi... anggap saja ini adalah latihannya."

"Hey berandalan, lawan kami, kami Trinity, three as one, we unity for victory!" Kise mengumumkan nama teamnya...

Akhirnya, pertandingan Trinity lawan School Punk berlangsung..
Giliran bola pertama jatuh pada team Trinity. "(Nama)cchi, aku akan menunjukan perfect copy-ku kepadamu..." Kise berkata sambil tersenyum kepadaku. "Ok, aku juga akan mencoba meng-copy gerakan mereka." Ujar ku. "EHH? Kamu juga akan meng-copy gerakan mereka juga? Apa kamu bisa (nama)cchi??" Sepertinya Kise belum tahu daya tangkapku ini... "Kalian akan menjadi cahayaku, dan aku akan jadi bayangan kalian" ujar Kuroko.

"Yosh! (Nama)cchi! Kurokocchi! Maju!" Kise membakar semangat aku dan Kuroko. Kise pass ke Kuroko, Kuroko pun menggunakan missdirection dan passing kepadaku..
"Yeah!" Aku menembakan bola ke ring, sebuah three-point ball masuk, itu adalah skor pertama kami. Ketika Kise sudah mencetak skor, aku langsung mencetak skor lagi dengan teknik yang baru saja Kise pakai. Ya, aku punya perfect copy seperti Kise, walaupun belum sehebat Kise.

Akhirnya, Trinity Team menang telak atas School Punk Team dengan skor 0-100.

"Jangan pernah lagi kalian datang ke sini dan menggangu kami lagi!" Kise memberi mereka peringatan. Mereka pun langsung pergi meninggalkan tempat ini.

"Uaaah, (nama)cchi memang keren, kamu bisa menggunakan perfect copy juga, jika (nama)cchi berlatih dengan serius, maka (nama)cchi akan menjadi semakin hebat!" Kise memujiku dengan muka seperti anak kecil dalam toko mainan. "Haha, sepertinya Ryou-kun terlalu berlebihan, haha..." walaupun aku senang mendengarnya, tapi aku belum merasa sehebat itu.

Time skip

Setelah aku mengetahui kehebatanku, aku memutuskan untuk pindah klub menjadi klub basket putri Kaijo High.

"Ryou-kun, nanti datang ya ke penentuan anggota team reguler basket putri ya! Aku mengundang Kise ke tes penentuan anggota team reguler basket putri agar dia bisa menyemangati ku.

Time skip

Akhirnya tes penentuan anggota team reguler basket putri di mulai. Aku sangat mendominasi permainan, aku pun di terima sebagai anggota team reguler. Pelatih mengumumkan akan ada turnamen nasional tingkat SMA, jadi aku harus bersiap dan berlatih....

Time skip

Aku menjadi ace di team basket putri Kaijo. Aku selalu dapat memenangkan setiap pertandingan, team kami pun keluar sebagai juara 1 turnamen nasional tingkat SMA. Aku pun di anugrahi posisi MPV alias pemain terbaik. Aku mendapatkan kelincahan bermain dari klub akrobatik ku dulu, saat masih SMP. Maka dari itu aku tidak pernah merasa terlalu lelah di setiap pertandingannya.

Time skip

Kise dan team nya sedang bertanding di turnamen Inter-High... Team Kaijo sedang bertarung melawan Team Touou, dimana ada salah satu anggota kiseki no sedai yang memperkuat team Touou, siapa lagi kalau bukan Aomine Daiki, ace dari kiseki no sedai.... Di pertandingan ini, Kise memaksakan untuk meng-copy secara sempurna semua gerakan Aomine, Kise juga masuk dalam Zone saat melawan Aomine. Kise berhasil memenangkan pertandingan. Dia tersenyum ke arahku, dia pun ambruk tapi aku berhasil berlari dan menangkapnya tepat waktu. "Bodoh, kau terlalu memaksakan diri, Ryou-kun.. Aku bangga kamu menang..." aku berkata seperti itu sambil menepuk nepuk kepala Kise yang penuh keringat. Setetes air mata penuh haru pun menetes di pundaknya. "Sudahlah (nama)cchi, aku sudah memenangkan pertandingan ini.. (nama)cchi, bisakah kamu membantuku berdiri untuk memberi hormat pada lawanku?" Kise bertanya padaku, "Sudah pasti aku mau, aku tidak pernah keberatan." Aku baru menyadari, resiko memakai zone dan memaksakan menggunakan perfect copy pada musuh yang jauh lebih kuat bisa mencederai tubuh pemakainya....

Aku melewati ruangan ganti Kaijo lalu mendengar percakapan Kise dan pelatih, "Kise, kamu tidak bisa bermain di pertandingan berikutnya, sembuhkan saja dulu kakimu itu."
"Tapi-" belum selesai Kise berbicara, pelatih sudah pergi meninggalkan Kise di ruang ganti..
aku langsung bertemu pelatih dan memohon pada pelatih... "pelatih, di Inter-High tahun ini, tidak ada peraturan mengenai gender dalam team, jadi... biarkan aku menggantikan Kise! Aku mohon!" Aku langsung berbicara seperti itu. Akhirnya, pelatih pun setuju untuk membiarkan aku menggantikan Kise pada pertandingan besok.

TBC~~~

a Life With Kise RyoutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang